 |
| Ilustrasi: Seorang Muslimah Berdo'a Usai Sholat Tahajud. |
SAKIT adalah bagian dari nikmat Tuhan untuk menggugurkan dosa di dunia selain kesulitan, kemiskinan, kehilangan dan rasa sedih.
Tanpa ada proses-proses itu, niscaya kita akan memasuki alam kematian (barzakh) dengan dosa yang bertumpuk yang tidak terbayarkan di dunia. Dan tidak ada manusia yang akan tahan dengan azab pada alam itu, meskipun proses di alam barzakh adalah bagian dari pencucian dosa sebelum masuk pada hari pengadilan.
Meskipun begitu, Tuhan masih memberikan bonus lagi untuk mengurangi sakit dengan menyembuhkannya melalui amalan yang bisa dikerjakan manusia, yaitu shalat malam atau kita kenal dengan tahajud. Ini-lah waktu shalat yang disebut dalam Alquran selain shalat wajib. Penyebutan itu menunjukkan bahwa shalat malam menjadi sangat penting bagi manusia melakukannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Kenapa bisa begitu ?
Imam Sajjad As dalam menjawab pertanyaan “Mengapa orang-orang yang (senantiasa) melakukan tahajjud dan ibadah pada malam hari merupakan sebaik-baik manusia?” Jawabannya, “Lantaran mereka bersendirian dengan Tuhan. Karena itu, sudah sepantasnya Allah Swt membusanainya dengan cahaya-Nya.”
Bahwa shalat malam ketika dilakukan akan menukar pengguguran dosa melalui sakit, disebutkan dalam riwayat.
Dari Rasulullah Saw menegaskan,
"Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam yang merupakan jalan orang-orang saleh sebelum kalian. Shalat malam adalah sebuah jalan untuk melakukan taqarrub kepada Allah Swt, menjadi kaffarah (tebusan) dosa-dosa, penahan untuk tidak melakukan dosa dan penghilang sakit dari badan."
Imam Shadiq As terkait dengan pengaruh shalat malam bersabda,
“Shalat malam akan mengindahkan wajah, mengelokkan perilaku, menyucikan rezeki, membayarkan utang, menyingkirkan kesedihan, mencerahkan pandangan. Hendaklah kalian menunaikan shalat malam karena hal itu merupakan sunnah Rasululullah Saw dan akan melenyapkan sakit dari badanmu.”
Kita ini di dunia ibarat sedang berjalan di taman firdaus, dimana banyak sekali pohon-pohon amalan yang disediakan Tuhan dengan buah-buah ranum sebagai pembersih jiwa dari segala kemaksiatan yang kita lakukan di dunia.
Pertanyaannya, maukah kita memetiknya atau melewatinya begitu saja?
Ditulis Oleh: Denny Siregar dengan judul asli Taman Surga.
Tanpa ada proses-proses itu, niscaya kita akan memasuki alam kematian (barzakh) dengan dosa yang bertumpuk yang tidak terbayarkan di dunia. Dan tidak ada manusia yang akan tahan dengan azab pada alam itu, meskipun proses di alam barzakh adalah bagian dari pencucian dosa sebelum masuk pada hari pengadilan.
Meskipun begitu, Tuhan masih memberikan bonus lagi untuk mengurangi sakit dengan menyembuhkannya melalui amalan yang bisa dikerjakan manusia, yaitu shalat malam atau kita kenal dengan tahajud. Ini-lah waktu shalat yang disebut dalam Alquran selain shalat wajib. Penyebutan itu menunjukkan bahwa shalat malam menjadi sangat penting bagi manusia melakukannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Kenapa bisa begitu ?
Imam Sajjad As dalam menjawab pertanyaan “Mengapa orang-orang yang (senantiasa) melakukan tahajjud dan ibadah pada malam hari merupakan sebaik-baik manusia?” Jawabannya, “Lantaran mereka bersendirian dengan Tuhan. Karena itu, sudah sepantasnya Allah Swt membusanainya dengan cahaya-Nya.”
Bahwa shalat malam ketika dilakukan akan menukar pengguguran dosa melalui sakit, disebutkan dalam riwayat.
Dari Rasulullah Saw menegaskan,
"Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam yang merupakan jalan orang-orang saleh sebelum kalian. Shalat malam adalah sebuah jalan untuk melakukan taqarrub kepada Allah Swt, menjadi kaffarah (tebusan) dosa-dosa, penahan untuk tidak melakukan dosa dan penghilang sakit dari badan."
Imam Shadiq As terkait dengan pengaruh shalat malam bersabda,
“Shalat malam akan mengindahkan wajah, mengelokkan perilaku, menyucikan rezeki, membayarkan utang, menyingkirkan kesedihan, mencerahkan pandangan. Hendaklah kalian menunaikan shalat malam karena hal itu merupakan sunnah Rasululullah Saw dan akan melenyapkan sakit dari badanmu.”
Kita ini di dunia ibarat sedang berjalan di taman firdaus, dimana banyak sekali pohon-pohon amalan yang disediakan Tuhan dengan buah-buah ranum sebagai pembersih jiwa dari segala kemaksiatan yang kita lakukan di dunia.
Pertanyaannya, maukah kita memetiknya atau melewatinya begitu saja?
Ditulis Oleh: Denny Siregar dengan judul asli Taman Surga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
