Keperkasaan Wanita

Keperkasaan Wanita
ENTAH kenapa saya begitu kagum pada wanita yang ikhlas di poligami. Saya garis bawahi di kata ikhlas.

Ketaatan mereka pada suami, mereka junjung tinggi di atas kepala mereka meski mereka selalu dianggap lemah oleh kaum mereka sendiri. Lemah dalam artian mau saja menerima kondisi seperti itu. Tetapi buat saya, mereka sangat perkasa.

Keperkasaan seorang wanita bukan ketika ia menentang suaminya yang hendak ber-poligami, tetapi ketika ia menaruh hormat pada hukum Tuhan, yaitu menjadikan seorang suami sebagai kepala dan ia sebagai kaki-nya. Ia berhasil mendudukkan kodratnya sebagai seorang istri yang taat dan patuh kepada suaminya, tanpa syarat apapun kecuali bahwa itu perintah Tuhan. Allah berfirman, "Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita." (An-Nisa: 34).

Disini ada semacam ritual ibadah tingkat tinggi ketika seorang wania menanggalkan sifat-sifat ke-duniawian-nya. Hal yang sulit dipahami oleh mereka yang masih terikat kuat oleh belitan materi.

Saya bukan kagum kepada sosok ataupun keinginan untuk berpoligami - karena syaratnya sangat berat bagi saya. Saya kagum karena di tengah arus modernitas yang melanda pemikiran banyak kaum wanita yang menjunjung tinggi persamaan, ada sedikit dari mereka yang tetap memegang teguh keyakinan bahwa ketaatan tanpa syarat adalah jalan menuju surga, hal yang diimpikan seluruh manusia tapi sulit mengusahakannya.

Rasulullah saw. bersabda, "Seandainya aku diperbolehkan untuk memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada selain Allah, sungguh akan kuperintahkan wanita untuk bersujud kepada suaminya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya, tidaklah seorang wanita bisa menunaikan hak-hak Allah sebelum ia menunaikan hak-hak suaminya seluruhnya, sehingga seandainya suaminya meminta dirinya dan ia berada di atas pelana kendaraan, ia tidak boleh menolaknya." (Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

Ini tentang wanita dan jangan tanya tentang laki-lakinya, karena dunianya saja sudah berbeda.

Man are from Majalaya, Women are from Venesia. Saya bosan tidur di sofa...

Ditulis Oleh: Dennyi Siregar, Pengamat Sosial, Politik, Budaya, dan Agama

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »