Made In China

Made In China
SEBENARNYA yang menarik bukan melihat apa yang terjadi sekarang, tapi apa yang akan terjadi ke depan.

Beberapa waktu lalu saya dikirim sebuah pandangan bahwa bulan Oktober nanti, seorang analis dari Morgan Stanley mengatakan, bahwa AS akan mengalami depresi besar seperti yang pernah terjadi di tahun 1930-an. Saya masih belum tahu kenapa, sampai saya membaca analisa ekstrim dari pelaku Capital Market Theo F Thumeon.

Menurut Theo, apa yang dilakukan China akan membawa dampak dahsyat, sebuah perubahan besar yang akan terjadi di dunia. Perubahan ini akan menjadikan sebagian orang bangkrut, tapi sebagian lagi kaya raya.

China sedang membawa dunia berubah melalui krisis yang diciptakannya. Dengan meng-anjlokkan mata uangnya sendiri terhadap dollar, maka China seperti seorang karateka yang sedang menyerang AS dengan mengincar kakinya, bukan kepala. Kuda-kuda AS akan dihajar dengan sapuan luar biasa, sehingga AS akan terjengkang hebat, jatuh berdebam.

Apa yang akan terjadi bukan saja masalah PHK besar-besaran, inflasi, suku bunga dan hal-hal yang biasa kita baca. Tapi perpindahan besar-besaran triliunan dollar dari mata uang USD ke Yuan China. Pertanyaannya selalu, bagaimana ?

Kita sederhanakan saja. Saat ini ita hanya mengenal transaksi dunia dari kacamata nilai mata uang terhadap dollar. Dollar memang sudah puluhan tahun digunakan sebagai mata uang transaksi dunia, karena cadangan AS yang sangat besar. Dengan dominasi ini, AS bisa mencetak uang seberapapun banyaknya.

China datang sebagai kekuatan ekonomi besar saat ini, bahkan AS sendiri berhutang ke China. Nah, dengan kekuataan ekonomi sebesar itu, apakah China tidak ingin menggantikan posisi dollar dengan Yuan sebagai mata uang perdagangan dunia ? Jawabnya jelas, sudah pasti.

Gonjang ganjing ekonomi dunia sekarang ini sebenarnya sebuah "testing the water" dari China, sebuah pesan kepada AS. "Lihat pengaruh gua.." Begitu kira-kira isi pesannya. Dengan begitu China menaikkan posisi tawarnya untuk bisa menjadi mata uang transaksi dunia. 

Dan benar saja, IMF pun merespon dengan mengadakan pertemuan yang kemungkinan besar akan membahas hal ini. Sebagai catatan, tahun 2010 Yuan hampir saja menjadi salah satu cadangan mata uang dunia, tapi IMF mengatakan bahwa China masih belum cukup besar ekonominya.

Sebenarnya, tanpa IMF pun, Yuan China secara tidak resmi sudah banyak di pergunakan di dunia. Kanada, Jerman, Hongkong, Brazil, Australia berdagang dengan China menggunakan Yuan, bukan dollar Amerika. Dan ada 40 bank sentral dunia yang menanamkan investasi mereka dengan Yuan, seperti Deutsche Bank, HSBC dan lain-lain. Bahkan pemerinta Inggris sudah mengeluarkan obligasi dalam mata uang Yuan, karena yakin China akan menjadi mata uang cadangan dunia.

Di kalangan banker-banker dunia sudah bukan rahasia lagi akan kekuatan Yuan China dan mereka yakin sekali bahwa Yuan China akan mendampingi dollar AS dalam perdagangan dunia dan akan diresmikan IMF. Dengan begitu, AS dan China akan berbagi posisi yang sama.
Jadi anda bisa bayangkan, apa yang terjadi ketika IMF mengumumkan bahwa China resmi menjadi world currency reserve ?

Triliunan dollar AS dalam sekejap berpindah ke China. Nilai dollar akan terpuruk tanpa ampun, bisa mencapai Rp. 5000-Rp.6000 per 1 USD. AS akan jatuh terjengkang berdebam ke tanah dan luka parah. Banyak pengusaha yang memegang dollar bergelimpangan dan terpaksa menukarnya dengan Yuan. Yang megang Yuan China kaya seketika karena nilainya naik drastis. Dan itu hanya dalam sekali sapuan saja, dengan tenaga yang sudah lama dipersiapkan untuk menghantamnya.


Jadi kita harus memahami apa yang dillakukan pemerintah Indonesia dengan banyak memberikan pekerjaan infrastruktur kepada China, karena China sebentar lagi akan menjadi negara kaya dan kekayaan China akan sangat membantu perekonomian Indonesia. Kita juga harus paham kenapa pemerintah tidak ngotot intervensi dan hanya menjaga kestabilan posisi rupiah terhadap dollar, karena sekarang fokusnya sudah mengarah ke Yuan China.


Dan wajar juga kenapa masyarakat ekonomi lemah tidak banyak terpengaruh kenaikan dolllar terhadap rupiah, karena yang mereka beli semua MADE IN CHINA. Baju dari China, mainan anak dr China, piring dan gelas juga. Mungkin seandainya daging dari China, bisa jadi sangat murah. Yang terpengaruh banget banget itu perusahaan-perusahaan yang kemaren hutang-hutang pake dollar. Bangkrutlah mereka.

Inilah rahasia yang sebenarnya sudah bukan rahasia lagi di dunia. Hanya karena di negara kita masih banyak yang sibuk melihat dollar dan ribut merepet sampe terkentut-kentut seakan-akan ahli ekonomi dunia, maka info ini sulit tercerna. Sedangkan MUI-nya lebih sibuk mempermasalahkan nama Tuhan daripada mengamati pergerakan perubahan ekonomi dunia.

Selamat datang Yuan, selamat datang China, jangan menangis Amerika dan selamat ngopi untuk anda.

Ditulis Oleh:
Denny Siregar
Pengamat Masalah Sosial, Politik, Agama dan Budaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »