BentengSumbar.com --- Kesebelasan Sumatera Barat yang tampil di ajang Liga Desa Indonesia (LIDI) 2015 di Belitung Timur berhasil meraih posisi ketiga. Hasil positif ini diperoleh setelah menundukkan Jawa Barat dengan skor 1-0 dalam petandingan final perebutan posisi ketiga dan empat di Stadion Belitung Timur Pelangi (BTP), Sabtu (22/8).
Pemain kesebelasan Sumatera Barat yang pantas menjadi man of the match pada pertandingan kali ini yakni Rudi Doank. Pemain tengah ini mencetak gol semata wayang dalam pertandingan tersebut. Berkat gol nya itu pula mengantarkan kesebelasan Sumatera Barat berhasil menduduki posisi ketiga LIDI 2015.
Pertandingan antara Sumatera Barat melawan Jawa Barat pada sore itu berlangsung dengan tempo cepat. Begitu wasit membunyikan pluitnya, kesebelasan Sumatera Barat yang turun dengan formasi 4-2-3-1 itu langsung tampil menyerang. Menit ke 6, pemain depan kesebelasan Sumatera Barat, Torres sudah mengancam gawang Jawa Barat. Mendapat umpan lambung dari sisi kiri, Torres menyambutnya dengan tendangan salto. Sayang, bola justru melambung tipis di atas mistar gawang Jawa Barat.
Mendapat tekanan bertubi-tubi, pemain Jawa Barat semakin terlihat frustasi. Buktinya, seorang pemain Jawa Barat mesti mendapat kartu kuning setelah melanggar Torres cukup keras di luar kotak penalty.
Melihat kesebelasan Jawa Barat semakin frustasi karena tertekan, kesebelasan Sumbar terus menggempur pertahanan Jawa Barat. Kapten kesebelasan Sumbar, Rudi Doank semakin leluasa mengalirkan bola melalui keduaa sayapnya. Pemain sayap kanan Sumbar, Afdal Rolando merangsek dari sisi kiri pertahanan Jawa Barat di menit kedelapan. Pemain lincah ini berhasil melewati dua pemain belakang lawan untuk kemudian melakukan sontekan keras meski akhirnya melambung di atas gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Rudi Doank yang melakukan solo run dari tengah menembus pertahanan lawan. Melewati dua pemain belakang lawan, Rudi kemudian melepaskan tendangan cukup terarah ke gawang Jawa Barat. Gol dari kaki pemain asal Semen Padang FC ini tercipta di menit 25.
Ketinggalan satu gol, Jawa Barat mencoba untuk membangun serangan. Namun lagi-lagi serangan tersebut patah di tengah jalan. Sebaliknya, kesebelasan Sumbar justru mampu menguasai jalannya permainan.
Dua menit setelah terjadinya gol, seorang pemain Sumbar, Vino dihadiahi kartu kuning oleh wasit karena melanggar keras pemain tengah lawan. Vino melakukan kesalahan setelah menekel pemain lawan dari belakang. Hingga babak pertama usai, Sumbar masih memimpin dengan satu gol.
Memasuki babak kedua, pelatih Sumbar Arjoni Mulya melakukan perombakan. Pemain sayap kanan, Afdal Rolando mesti ditarik keluar untuk kemudian digantikan Ramdani. Pergantian ini cukup mumpuni. Serangan dari sayap kanan semakin hidup dan berkembang. Apalagi tambahan dukungan dari tribun penonton dimana supporter Jawa Barat beralih mendukung kesebelasan Sumatera Barat.
Menit 22, Sumbar mendapat keuntungan lewat titik putih. Ini setelah pemain Sumbar, Rudi Doank harus dijatuhkan lawan di kotak penalty. Wasit kemudian menunjuk titik putih. Sayang, Rudi tak mampu mengkonversikan peluang ini menjadi gol. Tendangan cukup terarahnya ke sisi kiri penjaga gawang mampu ditepis dengan baik.
Dari pengamatan sore itu, kesebelasan Sumbar tampil cukup mobile. Seuntuhan dari kaki ke kaki berhasil memperdaya pertahanan Jabar. Ditambah lagi Rudi Doank bermain dalam performa terbaiknya. Termasuk penjaga gawang Rully Desrian yang tampil apik menjaga gawangnya. Berkali-kaii pemain Jabar melakukan ancaman ke gawang Sumbar, namun Rully mampu melakukan penyelamatan dengan sempurna.
Striker kesebelasan Sumbar, Torres juga terlihat trengginas sore itu. Beberapa kali ia mengancam gawang lawan. Tercatat empat kali Torres mendapat peluang di babak kedua itu, namun keberuntungan masih belum berpihak kepadanya. Sepuluh menit jelang pertandingan berakhir, pelatih Arjoni Mulia menarik Torres untuk digantikan M. Arcan. Hingga wasit memberikan tambahan waktu dua menit di babak kedua, Jawa Barat tak mampu membalas ketinggalannya. Alhasil Sumbar meraih posisi ketiga.
Pelatih Arjoni Mulia ketika ditemui usai pertandingan terlihat begitu gembira. Arjoni menyebut, anak asuhnya sore itu bermain cukup taktis sesuai dengan rencana. Meski waktu persiapan tim ini cukup minim, akan tetapi kesebelasan Sumbar mampu meraih hasil memuaskan.
“Awalnya hanya menargetkan lolos fase grup. Namun setelah lolos fase grup akhirnya anak-anak mampu melangkah ke babak delapan besar untuk kemudian melenggang ke final. Alhamdulillah ini hasil sempurna,” katanya.
Arjoni Mulia menyebut tim ini ke depannya akan dipersiapkan untuk turnamen selanjutnya. Direncanakan kesebelasan Sumbar ini akan mengikuti Piala Walikota Padang tahun depan.
Sementara, Manager Kesebelasan Sumbar, Agus “Abien” Suardi mengatakan, permainan Sumbar sore itu cukup bagus. Dirinya menargetkan pada LIDI 2016 mendatang di Maluku Utara, kesebelasan Sumbar mampu mengukir prestasi lebih baik lagi dari sekarang. “DIi Maluku nanti prestasi akan lebih ditingkatkan lagi,” sebut Abien yang didampingi Direktur Teknis H. Suhataman Imam, Sekretaris Tim, Robbi Malvinas, Aswandi Azhar dan Aciak. (Charlie)
Pemain kesebelasan Sumatera Barat yang pantas menjadi man of the match pada pertandingan kali ini yakni Rudi Doank. Pemain tengah ini mencetak gol semata wayang dalam pertandingan tersebut. Berkat gol nya itu pula mengantarkan kesebelasan Sumatera Barat berhasil menduduki posisi ketiga LIDI 2015.
Pertandingan antara Sumatera Barat melawan Jawa Barat pada sore itu berlangsung dengan tempo cepat. Begitu wasit membunyikan pluitnya, kesebelasan Sumatera Barat yang turun dengan formasi 4-2-3-1 itu langsung tampil menyerang. Menit ke 6, pemain depan kesebelasan Sumatera Barat, Torres sudah mengancam gawang Jawa Barat. Mendapat umpan lambung dari sisi kiri, Torres menyambutnya dengan tendangan salto. Sayang, bola justru melambung tipis di atas mistar gawang Jawa Barat.
Mendapat tekanan bertubi-tubi, pemain Jawa Barat semakin terlihat frustasi. Buktinya, seorang pemain Jawa Barat mesti mendapat kartu kuning setelah melanggar Torres cukup keras di luar kotak penalty.
Melihat kesebelasan Jawa Barat semakin frustasi karena tertekan, kesebelasan Sumbar terus menggempur pertahanan Jawa Barat. Kapten kesebelasan Sumbar, Rudi Doank semakin leluasa mengalirkan bola melalui keduaa sayapnya. Pemain sayap kanan Sumbar, Afdal Rolando merangsek dari sisi kiri pertahanan Jawa Barat di menit kedelapan. Pemain lincah ini berhasil melewati dua pemain belakang lawan untuk kemudian melakukan sontekan keras meski akhirnya melambung di atas gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Rudi Doank yang melakukan solo run dari tengah menembus pertahanan lawan. Melewati dua pemain belakang lawan, Rudi kemudian melepaskan tendangan cukup terarah ke gawang Jawa Barat. Gol dari kaki pemain asal Semen Padang FC ini tercipta di menit 25.
Ketinggalan satu gol, Jawa Barat mencoba untuk membangun serangan. Namun lagi-lagi serangan tersebut patah di tengah jalan. Sebaliknya, kesebelasan Sumbar justru mampu menguasai jalannya permainan.
Dua menit setelah terjadinya gol, seorang pemain Sumbar, Vino dihadiahi kartu kuning oleh wasit karena melanggar keras pemain tengah lawan. Vino melakukan kesalahan setelah menekel pemain lawan dari belakang. Hingga babak pertama usai, Sumbar masih memimpin dengan satu gol.
Memasuki babak kedua, pelatih Sumbar Arjoni Mulya melakukan perombakan. Pemain sayap kanan, Afdal Rolando mesti ditarik keluar untuk kemudian digantikan Ramdani. Pergantian ini cukup mumpuni. Serangan dari sayap kanan semakin hidup dan berkembang. Apalagi tambahan dukungan dari tribun penonton dimana supporter Jawa Barat beralih mendukung kesebelasan Sumatera Barat.
Menit 22, Sumbar mendapat keuntungan lewat titik putih. Ini setelah pemain Sumbar, Rudi Doank harus dijatuhkan lawan di kotak penalty. Wasit kemudian menunjuk titik putih. Sayang, Rudi tak mampu mengkonversikan peluang ini menjadi gol. Tendangan cukup terarahnya ke sisi kiri penjaga gawang mampu ditepis dengan baik.
Dari pengamatan sore itu, kesebelasan Sumbar tampil cukup mobile. Seuntuhan dari kaki ke kaki berhasil memperdaya pertahanan Jabar. Ditambah lagi Rudi Doank bermain dalam performa terbaiknya. Termasuk penjaga gawang Rully Desrian yang tampil apik menjaga gawangnya. Berkali-kaii pemain Jabar melakukan ancaman ke gawang Sumbar, namun Rully mampu melakukan penyelamatan dengan sempurna.
Striker kesebelasan Sumbar, Torres juga terlihat trengginas sore itu. Beberapa kali ia mengancam gawang lawan. Tercatat empat kali Torres mendapat peluang di babak kedua itu, namun keberuntungan masih belum berpihak kepadanya. Sepuluh menit jelang pertandingan berakhir, pelatih Arjoni Mulia menarik Torres untuk digantikan M. Arcan. Hingga wasit memberikan tambahan waktu dua menit di babak kedua, Jawa Barat tak mampu membalas ketinggalannya. Alhasil Sumbar meraih posisi ketiga.
Pelatih Arjoni Mulia ketika ditemui usai pertandingan terlihat begitu gembira. Arjoni menyebut, anak asuhnya sore itu bermain cukup taktis sesuai dengan rencana. Meski waktu persiapan tim ini cukup minim, akan tetapi kesebelasan Sumbar mampu meraih hasil memuaskan.
“Awalnya hanya menargetkan lolos fase grup. Namun setelah lolos fase grup akhirnya anak-anak mampu melangkah ke babak delapan besar untuk kemudian melenggang ke final. Alhamdulillah ini hasil sempurna,” katanya.
Arjoni Mulia menyebut tim ini ke depannya akan dipersiapkan untuk turnamen selanjutnya. Direncanakan kesebelasan Sumbar ini akan mengikuti Piala Walikota Padang tahun depan.
Sementara, Manager Kesebelasan Sumbar, Agus “Abien” Suardi mengatakan, permainan Sumbar sore itu cukup bagus. Dirinya menargetkan pada LIDI 2016 mendatang di Maluku Utara, kesebelasan Sumbar mampu mengukir prestasi lebih baik lagi dari sekarang. “DIi Maluku nanti prestasi akan lebih ditingkatkan lagi,” sebut Abien yang didampingi Direktur Teknis H. Suhataman Imam, Sekretaris Tim, Robbi Malvinas, Aswandi Azhar dan Aciak. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »