BentengSumbar.com --- Pemerintah Kota Padang terus melakukan pemantauan terhadap kondisi udara Kota Padang. Pasalnya, kabut asap yang melanda daerah tetangga, yaitu Riau dan Jambi, berdampak ke beberapa daerah di Sumatera Barat, termasuk Kota Padang.
"Sejak kemaren kita telah menurunkan tim untuk mengukur kualitas udara di Kota Padang. Pada hari Selasa (1/9/2015), kita mendapatkan hasil pengujian kualitas udara pada angka 81,23 dan pada hari ini kita mendapatkan 209,36. Jadi, saat ini kualitas udara kita sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan, boleh dikata tidak sehat lagi," ujar Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah Datuk Marajo, Kamis (3/9/2015) di ruangannya.
Untuk itu, wako menghimbau warga kota agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan jika keluar rumah agar memakai masker. Kondisi udara yang tidak sehat lagi tersebut dapat menganggu saluran pernafasan, paru-paru, dan lain-lainnya. Pemko pun akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pembagian masker gratis.
"Insha Allah setiap hari akan terus kita pantau kondisi udara ini, agar kita dapat informasi lebih awal dan melakukan antisipasi lebih cepat, sehingga tidak mengakibatkan resiko yang lebih serius bagi warga kota. Kita juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi tentang upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kabut asap ini. Tentunya dengan mengendalikan titik-titik api yang menjadi sumber pembakaran," cakapnya.
Dikatakan wako, sampai saat ini belum ditemukan titik api yang menjadi sumber kabut asap tersebut di Kota Padang. Ini artinya, kabut asap berasal dari daerah tetangga atau provinsi tetangga. Sumber titik api itu biasanya pada sekam-sekam di hutan yang banyak humus, sehingga lama padamnya.
"Kita juga menghimbau kepada warga yang tinggal di sekitar hutan agar jangan membuang puntung api atau puntung rokok di sekitar hutan karena akan dapat memicu terbakarnya hutan kita. Untuk saat ini kita belum menemukan titik api di Kota Padang, artinya kabut asap berasal dari daerah tetangga," ujarnya. (by)
"Sejak kemaren kita telah menurunkan tim untuk mengukur kualitas udara di Kota Padang. Pada hari Selasa (1/9/2015), kita mendapatkan hasil pengujian kualitas udara pada angka 81,23 dan pada hari ini kita mendapatkan 209,36. Jadi, saat ini kualitas udara kita sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan, boleh dikata tidak sehat lagi," ujar Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah Datuk Marajo, Kamis (3/9/2015) di ruangannya.
Untuk itu, wako menghimbau warga kota agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan jika keluar rumah agar memakai masker. Kondisi udara yang tidak sehat lagi tersebut dapat menganggu saluran pernafasan, paru-paru, dan lain-lainnya. Pemko pun akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pembagian masker gratis.
"Insha Allah setiap hari akan terus kita pantau kondisi udara ini, agar kita dapat informasi lebih awal dan melakukan antisipasi lebih cepat, sehingga tidak mengakibatkan resiko yang lebih serius bagi warga kota. Kita juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi tentang upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kabut asap ini. Tentunya dengan mengendalikan titik-titik api yang menjadi sumber pembakaran," cakapnya.
Dikatakan wako, sampai saat ini belum ditemukan titik api yang menjadi sumber kabut asap tersebut di Kota Padang. Ini artinya, kabut asap berasal dari daerah tetangga atau provinsi tetangga. Sumber titik api itu biasanya pada sekam-sekam di hutan yang banyak humus, sehingga lama padamnya.
"Kita juga menghimbau kepada warga yang tinggal di sekitar hutan agar jangan membuang puntung api atau puntung rokok di sekitar hutan karena akan dapat memicu terbakarnya hutan kita. Untuk saat ini kita belum menemukan titik api di Kota Padang, artinya kabut asap berasal dari daerah tetangga," ujarnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »