BentengSumbar.com --- Kabut asap di Kota Padang kendati terlihat tebal dan membuat jarak pandang terbatas, namun pihak Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) setempat belum masuk level berbahaya. Sehingga pemerintah setempat belum mengambil kebijakan meliburkan sekolah.
"Pemerintah mengambil kebijakan berdasarkan data yang akurat dan update. Akan merugikan banyak pihak jika pemerintah mengambil kebijakan tanpa ada aturan dan data yang mendasar," kata Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo saat dikonfirmasi wartawan usai membuka Pekan Muaharram 1437 Hijriyah di pelataran parkir Balaikota Padang, Rabu (7/10).
Dikatakan, berdasarkan hasil pengukuran kadar debu (pm10) belum melebihi 350 ugram/nm3 yang bisa dinyatakan sebagai status sangat tidak sehat. Sedangkan lonjakan kasus ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Akut) juga belum terbilang signifikan atau luar biasa.
Selama ini hasil pengukuran asap kabut di Kota Padang yang paling tinggi adalah 229 ugram/nm3, belum pernah mencapai batas untuk dapat mengambil kebijakan meliburkan aktifitas sekolah. Begitu juga dari hasil pemantauan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang yang dilakukan setiap hari di semua fasilitas kesehatan, tdk ada lonjakan kasus ISPA.
"Makanya kita belum mengambil kebijakan meliburkan sekolah, Kita tidak bisa mengambil keputusan meliburkan sekolah karena daerah lain sudah mengambil kebijakan tersebut. Sebab masing-masing wilayah paparan kabut asap dan indikasinya berbeda," kata Mahyeldi.
Walikota juga mengakui, dirinya sudah mendatangi beberapa sekolah untuk memantau dampak kabut asap sekaligus untuk mengetahui data siswa yang terserang ISPA. "Sejauh ini belum ada kejadian yang signifikan terkait kasus ISPA," sebutnya.
Adapun keterangan dari Bapedalda secara terpisah, jarak pandang yang terbatas atau kondisi cuaca tidak cerah, tidak berkorelasi langsung dengan kadar asap kabut. Jarak pandang juga sangat ditentukan oleh proses kondensasi uap air, kelembaban udara, arah angin,dan berbagai faktor lainnya.
Sementara itu, bertepatan dengan pembukaan Pekan Muharram 1437 H yang dihadiri juga oleh Wakil Walikota Emzalmi, secara simbolis dilakukan pemasangan masker kepada perwakilan Kepala Sekolah agar sosialisasi memakai masker disampaikan ke seluruh anak sekolah. (DU)
"Pemerintah mengambil kebijakan berdasarkan data yang akurat dan update. Akan merugikan banyak pihak jika pemerintah mengambil kebijakan tanpa ada aturan dan data yang mendasar," kata Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo saat dikonfirmasi wartawan usai membuka Pekan Muaharram 1437 Hijriyah di pelataran parkir Balaikota Padang, Rabu (7/10).
Dikatakan, berdasarkan hasil pengukuran kadar debu (pm10) belum melebihi 350 ugram/nm3 yang bisa dinyatakan sebagai status sangat tidak sehat. Sedangkan lonjakan kasus ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Akut) juga belum terbilang signifikan atau luar biasa.
Selama ini hasil pengukuran asap kabut di Kota Padang yang paling tinggi adalah 229 ugram/nm3, belum pernah mencapai batas untuk dapat mengambil kebijakan meliburkan aktifitas sekolah. Begitu juga dari hasil pemantauan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang yang dilakukan setiap hari di semua fasilitas kesehatan, tdk ada lonjakan kasus ISPA.
"Makanya kita belum mengambil kebijakan meliburkan sekolah, Kita tidak bisa mengambil keputusan meliburkan sekolah karena daerah lain sudah mengambil kebijakan tersebut. Sebab masing-masing wilayah paparan kabut asap dan indikasinya berbeda," kata Mahyeldi.
Walikota juga mengakui, dirinya sudah mendatangi beberapa sekolah untuk memantau dampak kabut asap sekaligus untuk mengetahui data siswa yang terserang ISPA. "Sejauh ini belum ada kejadian yang signifikan terkait kasus ISPA," sebutnya.
Adapun keterangan dari Bapedalda secara terpisah, jarak pandang yang terbatas atau kondisi cuaca tidak cerah, tidak berkorelasi langsung dengan kadar asap kabut. Jarak pandang juga sangat ditentukan oleh proses kondensasi uap air, kelembaban udara, arah angin,dan berbagai faktor lainnya.
Sementara itu, bertepatan dengan pembukaan Pekan Muharram 1437 H yang dihadiri juga oleh Wakil Walikota Emzalmi, secara simbolis dilakukan pemasangan masker kepada perwakilan Kepala Sekolah agar sosialisasi memakai masker disampaikan ke seluruh anak sekolah. (DU)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »