SEKITAR pukul 14.30 WIB, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memasuki arena kampanye akbar terbuka pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Prof DR H Irwan Prayitno, Psi, MSc., Datuk Rajo Bandaro Basa dan Drs H Nasrul Abit, MBA di Ruangan Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang, Ahad (22/11/2015). Diperkirakan, massa yang menghadiri kampanye akbar Irwan Prayitno-Nasrul Abit ini melebihi target yang dipatok panitia, yaitu sekitar 60 ribu orang. Bahkan ada yang memperkirakan massa yang hadir sekitar 100 ribuan lebih.
Dengan style pakaian putih ala Bung Karno, kedatangan Prabowo bersama Irwan Prayitno, Nasrul Abit, Fadhli Zon dan petinggi Partai Gerindra lainnya, disambut pekikan Allahu Akbar dari atas panggung. Sebelum menaiki panggung, tak lupa Prabowo menyalami relawan dan pendukung Irwan Prayitno-Nasrul Abit (IP2NA) yang berada dibalik pagar pembatas panggung satu-persatu.
Dengan style pakaian putih ala Bung Karno, kedatangan Prabowo bersama Irwan Prayitno, Nasrul Abit, Fadhli Zon dan petinggi Partai Gerindra lainnya, disambut pekikan Allahu Akbar dari atas panggung. Sebelum menaiki panggung, tak lupa Prabowo menyalami relawan dan pendukung Irwan Prayitno-Nasrul Abit (IP2NA) yang berada dibalik pagar pembatas panggung satu-persatu.
Kehadiran Prabowo Subianto di tengah-tengah ratusan ribu relawan dan pendukung IP2NA memang memiliki makna yang istimewa. Betapa tidak, pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun lalu, pasangan Prabowo-Hatta tercatat meraup 78 persen suara di Sumatera Barat. Di banding provinsi lainnya, Sumatera Barat menempatkan posisi nomor wahid sebagai pendukung dan pemilih Prabowo-Hatta dalam pilpres tersebut. Sedangkan Jokowi-JK hanya kebagian 22 persen suara di daerah ini.
Dalam pidato politiknya, Prabowo Subianto mengucapkan terimakasih kepada rakyat Sumatera Barat yang telah mendukung dan memilihnya, sehingga dirinya menang telak di daerah ini ketika pilpres kemaren. Untuk itu, Prabowo Subianto meminta rakyat Sumbar juga memberikan dukungan serupa kepada pasangan Irwan Prayitno-Nasrul Abit dalam pilkada Sumatera Barat pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang.
Menurut Prabowo Subianto, dirinya memiliki ikatan historis dengan Ranah Minang. Sebab, katanya, dulu di zaman PKI, dirinya dilindungi oleh rakyat Sumatera Barat. Mungkin zaman PKI yang dimaksud Prabowo Subianto tersebut adalah tahun 1958-1960, ketika dirinya berusia sekitar 7 atau 9 tahun. Dan sebagai ucapan terimakasih kepada rakyat Sumatera Barat, Prabowo Subianto ingin berbuat banyak untuk daerah ini, salah satunya adalah dengan memberikan dukungan penuh kepada pasangan Irwan Prayitno-Nasrul Abit dalam pilkada kali ini.
Penulis ingin menyegarkan ingatan kita semua tentang persinggungan keluarga Prabowo dengan Ranah Minang. Sepanjang tahun 1957, koran komunis dan pers nasional seperti Harian Rakyat dan Bintang Timur melansir pemberitaan buruk tentang Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo, ayahanda Prabowo Subianto. Ia dituduh melakukan korupsi besar-besaran. Pada 23 Maret 1957 Sumitro dipanggil Corps Kapolri (1968-1971) polisi Militer (CPM) Bandung. Tapi pemeriksa menyatakan, tidak ada alasan untuk menahan Sumitro. Panggilan kedua oleh CPM terjadi pada 6-7 Mei 1957. Kemudian 8 Mei 1957 ia dipanggil lagi. Sumitro semakin tertekan oleh serangan koran prokomunis dan merasa hendak ditangkap. Atas prinsip "pengabdian dan perlawanan" ia memilih melawan rezim Soekarno yang dianggap terlalu dekat dengan golongan komunis dan mengabaikan pembangunan daerah.
Pada Mei 1957 ia ke Sumatra, bertemu Letkol Barlian dan Mayor Nawawi di Palembang. Ia sempat menyamar sebagai Letnan Dua Rasyidin. Pada 13 Mei 1957, ia tiba di Padang, bertemu Panglima Divisi Banteng, Letkol Ahmad Hosen. Malamnya Sumitro menuju ke Pekanbaru, menemui Kapten Yusuf Baron. Ultimatum kepada pemerintah pusat akhirnya dikeluarkan pada 10 Februari 1958. Pada 15 Februari 1958, Ahmad Hosen melalui Radio Bukittinggi mengumumkan proklamasi pemerintahan tandingan, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI. Dalam susunan kabinet PRRI, Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo tercatat sebagai Menteri Perhubungan dan Pelayaran. Nah, mungkin sejarah inilah yang dimaksud Prabowo Subianto, sehingga tidak salah kalau dirinya mendapat dukungan besar rakyat Sumatera Barat dalam Pilpres kemaren.
Kembali kepada pidato politik Prabowo Subianto. Pada kesempatan tersebut, Prabowo Subianto mengingatkan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, jika terpilih nanti agar jangan sampai lupa diri. Irwan Prayitno dan Nasrul Abit harus memenuhi janji-janji politik kepada rakyat Sumatera Barat, yaitu mewujudkan Sumbar Sejahtera. Sebab, banyak diantara pemimpin di negeri ini, jika diberi kepercayaan oleh rakyat, setelah memimpin, lupa dengan janji-janji politik saat kampanye.
"Tugas pemimpin adalah membuat orang kecil tersenyum dengan gembira. Kalau orang miskin sudah bisa senyum, berarti pemimpin itu berhasil. Tetapi, orang miskin baru akan tersenyum, jika mereka telah keluar dari kemiskinannya. Kalau sekolah anaknya sudah baik, kalau rumah sakit dan puskesmas sudah baik, kalau obat-obat tidak mahal, kalau harga-harga makanan sudah terjangkau oleh rakyat, tugas pemimpin, baru dia boleh istirahat. Baru dia boleh bekerja agak ringan. Kalau tidak, dia harus bekerja keras, sampai semua itu terwujud," tegas Prabowo Subianto dalam orasinya.
Prabowo Subianto juga menegaskan, dirinya akan terus berjuang demi keadilan, demi kebenaran, demi kejujuran, dan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ia mengajak saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air untuk membangun negara yang baik, negara yang sejahtera, negara yang didirikan bukan atas kebohongan, atas kezaliman, dan atas keangkaramurkaan.
Diakhir pidato politiknya, Prabowo Subianto membacakan dua buah pantun. Pantun pertama menyatakan ungkapan terimakasih kepada rakyat Sumatera Barat yang telah memilihnya dalam Pilpres 2014, sedangkan pantun kedua mengajak rakyat Sumatera Barat untuk mendukung dan memilih Irwan Prayitno dan Nasrul Abit.
"Merapi Singgalang di Sumatera Barat,
Nun jauh menjulang Gunung Sago.
Walau pun Pilpres telah lewat,
Terimokasih pendukung ambo.
"Sungguh indah Pulau Sumatera,
Pantai memanjang di Kota Padang.
Irwan-Nasrul calon kita pada Pilkada,
Insha Allah berjuang bersama kita menang."
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kuranji
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »