BentengSumbar.com --- Pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Barat tak lama lagi. Dua pasang kandidat akan bertarung memperebutkan kursi BA 1. Masyarakat diharapkan cerdas dalam menentukan pilihan.
Kepala Divisi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Chandra Eka Putra menyebut dalam Pilgub nanti diprediksi akan terjadi persaingan suara yang cukup ketat. Chandra berharap tidak terjadi kecurangan-kecurangan seperti politik uang dan lainnya. "Semua ini pilihannya tergantung kita," ucapnya saat acara Sosialisasi Pilgub di kecamatan se-Kota Padang, di Aula Kantor Camat Koto Tangah, Sabtu (14/11).
Dalam acara sosialisasi yang digagas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang, Chandra mengingatkan kepada warga dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk mewaspadai politik uang. Apalagi Koto Tangah merupakan lumbung suara terbesar dibanding kecamatan lainnya di Padang. "Waspadai politik uang, Panwaslu mesti antisipasi hal itu," sebutnya.
Seperti diketahui, di Koto Tangah terdapat 115.949 pemilih. Sebanyak 328 TPS disiapkan. "Demokrasi itu sukarela. Bila sudah direcoki dengan uang maka roh demokrasi itu akan rusak," tambah Chandra.
Sementara itu Divisi Penindakan dan Pelanggaran Panwaslu Kota Padang, Isdarilman menyebut dalam mengantisipasi dan memantau pelanggaran selama Pilgub, pihaknya menyiapkan 13 Pengawas Pemilu Lapangan di Kecamatan Koto Tangah. Selain itu pihaknya juga menyiapkan reward untuk KPPS dan PPS dengan partispasi paling tinggi. "Kita siapkan reward seperangkat komputer, tapi ini sedang kita bicarakan dengan KPU Provinsi," ujarnya.
Terkait pemilih disabilitas (penyandang cacat), pihaknya sudah menyampaikan kepada KPPS agar memprioritaskan pemilih disabilitas. Pemilih ini akan diberi kemudahan dalam pencoblosan nanti. "Mereka akan didampingi saat pencoblosan dan dijamin kerahasiaannya," pungkasnya. (Charlie)
Kepala Divisi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Chandra Eka Putra menyebut dalam Pilgub nanti diprediksi akan terjadi persaingan suara yang cukup ketat. Chandra berharap tidak terjadi kecurangan-kecurangan seperti politik uang dan lainnya. "Semua ini pilihannya tergantung kita," ucapnya saat acara Sosialisasi Pilgub di kecamatan se-Kota Padang, di Aula Kantor Camat Koto Tangah, Sabtu (14/11).
Dalam acara sosialisasi yang digagas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang, Chandra mengingatkan kepada warga dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk mewaspadai politik uang. Apalagi Koto Tangah merupakan lumbung suara terbesar dibanding kecamatan lainnya di Padang. "Waspadai politik uang, Panwaslu mesti antisipasi hal itu," sebutnya.
Seperti diketahui, di Koto Tangah terdapat 115.949 pemilih. Sebanyak 328 TPS disiapkan. "Demokrasi itu sukarela. Bila sudah direcoki dengan uang maka roh demokrasi itu akan rusak," tambah Chandra.
Sementara itu Divisi Penindakan dan Pelanggaran Panwaslu Kota Padang, Isdarilman menyebut dalam mengantisipasi dan memantau pelanggaran selama Pilgub, pihaknya menyiapkan 13 Pengawas Pemilu Lapangan di Kecamatan Koto Tangah. Selain itu pihaknya juga menyiapkan reward untuk KPPS dan PPS dengan partispasi paling tinggi. "Kita siapkan reward seperangkat komputer, tapi ini sedang kita bicarakan dengan KPU Provinsi," ujarnya.
Terkait pemilih disabilitas (penyandang cacat), pihaknya sudah menyampaikan kepada KPPS agar memprioritaskan pemilih disabilitas. Pemilih ini akan diberi kemudahan dalam pencoblosan nanti. "Mereka akan didampingi saat pencoblosan dan dijamin kerahasiaannya," pungkasnya. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »