![]() |
Dirut PDAM Kota Padang memberikan keterangan pers. |
BentengSumbar.com, Padang --- Guna menyelaraskan pemikiran dan upaya semua pihak-pihak terkait pelaksanaan konservasi sumber daya Air dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota padang menyelenggarakan seminar internasional. Seminar bertajuk konservasi sumber daya air dalam rangka keberlangsungan sumber air baku bagi PDAM tersebut akan dilaksanakan pada 28 Desember 2015 mendatang di Hotel Grand Inna Muara .
Dalam jumpa pers di Rumah Dinas, Selasa (22/12), Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo menyambut positif seminar yang akan diselenggarakan tersebut. Ia memandang hal itu sebuah terobosan positif guna menyelaraskan berbagai pemikiran dan upaya dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air.
“Ini tentunya suatu upaya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air di Kota Padang. Dalam seminar ini diharapkan menghasilkan rumusan-rumusan terkait ketersediaan sumber air baku yang aman bagi PDAM,” sebut Walikota.
Walikota juga mengharapkan, PDAM Kota Padang bisa mengelola sumber air baku yang tersedia dan memperluas jaringan sehingga mampu melayani kebutuhan air masyarakat Kota Padang hingga seratus persen nantinya.
“Hal itu sangat dimungkinkan, mengingat ketersediaan sumber daya air di Kota Padang sangat cukup. Terlebih kita memiliki 6 sungai sendiri, yang hulu dan hilirnya berada dalam wilayah Kota Padang,” katanya.
Ia menambahkan, dengan manajemen yang baik kita meminimalisir air dari darat terbuang ke laut sekaligus mengurangi genangan di tengah kota. “Untuk mengatasi hal itu, berdasarkan hasil kajian Forum DAS Kota Padang, dibutuhkan 24 embung di hulu sungai sebagai air cadangan dan menghambat laju air ke laut,” tukuknya.
Kota Padang yang memiliki 6 DAS tak semestinya bak ayam mati di lumbung atau kehausan di kolam renang. Ketersediaan sumber daya air sangatlah memadai, dan sumber air baku bagi PDAM amat mencukupi bagi kebutuhan Kota Padang sendiri.
Menurut Akademisi Universitas Andalas yang juga Ketua Forum DAS Kota Padang, Prof. Isril Berd, sumber air yang memadai tersebut menunggu manajemen pengelolaan yang baik. “Bila pengelolaan sudah baik, kita tidak akan pernah kekurangan air. Bahkan kita tidak akan pernah juga kebanjiran,”sebutnya.
Dikatakan Isril, tiada duanya di dunia kota yang memiliki 6 sungai yang mengalir di wilayahnya sendiri seperti Kota Padang. Hal inilah yang memungkinkan, Pemerintah Kota memiliki kewenangan dalam pengelolaan sumber daya air tersebut. “Tentunya perlu juga koordinasi dengan Pemerintah Provinsi serta melibatkan Balai Sungai sebagai perpanjangan pemerintah pusat,” tukasnya.
Terkait pelaksanaan seminar internasional yang dihelat perusahaan plat merah ini, Kepala PDAM Padang, Muswendri Evytes mengungkapkan, seminar ini akan menghadirkan keynote speaker Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Firdaus Ali. Nara sumber akan dihadirkan diantaranya dihadirkan dari Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta dari Manila Water Company Forum komunikasi DAS Cindanau.
“Dengan dilaksanakan seminar ini, diharapkan dapat menghasilkan pandangan, pendapat, dan pemikiran antar pihak sehingga sinergi pelaksanaan konservasi sumber daya air dan pengelolaan DAS dapat berjalan dengan baik,” ungkap Mswendri. (DU)
Dalam jumpa pers di Rumah Dinas, Selasa (22/12), Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo menyambut positif seminar yang akan diselenggarakan tersebut. Ia memandang hal itu sebuah terobosan positif guna menyelaraskan berbagai pemikiran dan upaya dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air.
“Ini tentunya suatu upaya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air di Kota Padang. Dalam seminar ini diharapkan menghasilkan rumusan-rumusan terkait ketersediaan sumber air baku yang aman bagi PDAM,” sebut Walikota.
Walikota juga mengharapkan, PDAM Kota Padang bisa mengelola sumber air baku yang tersedia dan memperluas jaringan sehingga mampu melayani kebutuhan air masyarakat Kota Padang hingga seratus persen nantinya.
“Hal itu sangat dimungkinkan, mengingat ketersediaan sumber daya air di Kota Padang sangat cukup. Terlebih kita memiliki 6 sungai sendiri, yang hulu dan hilirnya berada dalam wilayah Kota Padang,” katanya.
Ia menambahkan, dengan manajemen yang baik kita meminimalisir air dari darat terbuang ke laut sekaligus mengurangi genangan di tengah kota. “Untuk mengatasi hal itu, berdasarkan hasil kajian Forum DAS Kota Padang, dibutuhkan 24 embung di hulu sungai sebagai air cadangan dan menghambat laju air ke laut,” tukuknya.
Kota Padang yang memiliki 6 DAS tak semestinya bak ayam mati di lumbung atau kehausan di kolam renang. Ketersediaan sumber daya air sangatlah memadai, dan sumber air baku bagi PDAM amat mencukupi bagi kebutuhan Kota Padang sendiri.
Menurut Akademisi Universitas Andalas yang juga Ketua Forum DAS Kota Padang, Prof. Isril Berd, sumber air yang memadai tersebut menunggu manajemen pengelolaan yang baik. “Bila pengelolaan sudah baik, kita tidak akan pernah kekurangan air. Bahkan kita tidak akan pernah juga kebanjiran,”sebutnya.
Dikatakan Isril, tiada duanya di dunia kota yang memiliki 6 sungai yang mengalir di wilayahnya sendiri seperti Kota Padang. Hal inilah yang memungkinkan, Pemerintah Kota memiliki kewenangan dalam pengelolaan sumber daya air tersebut. “Tentunya perlu juga koordinasi dengan Pemerintah Provinsi serta melibatkan Balai Sungai sebagai perpanjangan pemerintah pusat,” tukasnya.
Terkait pelaksanaan seminar internasional yang dihelat perusahaan plat merah ini, Kepala PDAM Padang, Muswendri Evytes mengungkapkan, seminar ini akan menghadirkan keynote speaker Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Firdaus Ali. Nara sumber akan dihadirkan diantaranya dihadirkan dari Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta dari Manila Water Company Forum komunikasi DAS Cindanau.
“Dengan dilaksanakan seminar ini, diharapkan dapat menghasilkan pandangan, pendapat, dan pemikiran antar pihak sehingga sinergi pelaksanaan konservasi sumber daya air dan pengelolaan DAS dapat berjalan dengan baik,” ungkap Mswendri. (DU)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »