![]() |
Japeri ketika diwawancarai wartawan. |
BENTENGSUMBAR.COM --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Japeri mewanti-wanti da'i dan penyuluh agama agar jangan menyebarkan paham radikal yang dapat menyulut keresahan di tengah masyarakat.
"Kita sudah wanti para da'i dan penyuluh agama agar jangan ikut-ikutan menghangat-hangatkan suasana. Kalau ada, kita akan panggil mereka ke kantor," cakapnya usai rapat dengan Komisi IV DPRD Kota Padang, Selama (19/1/2016).
Sampai saat ini, ungkap Japeri, belum kedapatan da'i dan penyuluh agama di Kota Padang yang menyebarkan paham radikal atau paham Khawarij. Menurut Japeri, da'i dan penyuluh agama di lapangan juga tidak boleh memvonis suatu ajaran terlarang di lapangan.
"Kewenangan menyatakan suatu ajaran itu terlarang adalah Bakorpakem, Polisi, atau Kesbanglimas. Da'i tidak punya hak menunjuk-nunjuk suatu ajaran tersebut terlarang," ungkapnya.
Dikatakan Japeri, masyarakat harus waspada terhadap paham radikal. Biasanya, untuk menarik simpati masyarakat, penganjur paham radikal mengadakan aksi soal, seperti donor darah, dan gontong royong. Kebanyakan masyarakat tidak paham tujuan mereka yang sebenarnya.
"Untuk menarik simpati masyarakat, biasanya teroris itu melakukan aksi sosial, seperti donor darah, dan gontong royong. Aksi semacam ini juga dilakukan Gafatar yang juga meresahkan masyarakat," tegasnya. (buya)
"Kita sudah wanti para da'i dan penyuluh agama agar jangan ikut-ikutan menghangat-hangatkan suasana. Kalau ada, kita akan panggil mereka ke kantor," cakapnya usai rapat dengan Komisi IV DPRD Kota Padang, Selama (19/1/2016).
Sampai saat ini, ungkap Japeri, belum kedapatan da'i dan penyuluh agama di Kota Padang yang menyebarkan paham radikal atau paham Khawarij. Menurut Japeri, da'i dan penyuluh agama di lapangan juga tidak boleh memvonis suatu ajaran terlarang di lapangan.
"Kewenangan menyatakan suatu ajaran itu terlarang adalah Bakorpakem, Polisi, atau Kesbanglimas. Da'i tidak punya hak menunjuk-nunjuk suatu ajaran tersebut terlarang," ungkapnya.
Dikatakan Japeri, masyarakat harus waspada terhadap paham radikal. Biasanya, untuk menarik simpati masyarakat, penganjur paham radikal mengadakan aksi soal, seperti donor darah, dan gontong royong. Kebanyakan masyarakat tidak paham tujuan mereka yang sebenarnya.
"Untuk menarik simpati masyarakat, biasanya teroris itu melakukan aksi sosial, seperti donor darah, dan gontong royong. Aksi semacam ini juga dilakukan Gafatar yang juga meresahkan masyarakat," tegasnya. (buya)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »