![]() |
Wako mandi-mandi di Aia Pincuran Tujuh Tingkek. |
BENTENGSUMBAR.COM, PADANG --- Setelah penat bersepeda mengitari ruas jalan di Kota Padang, Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo dan rombongan menuju objek wisata Aia Pincuran Tujuh Tingkek di Kelurahan Banda Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Sabtu (9/1) siang. Di sini Walikota mandi-mandi bersama dan terlihat begitu gembira.
Untuk mencapai objek wisata Aia Pincuran Tujuh Tingkek ini tidaklah mudah. Usai turun dari sepeda, dari jalan tembus menuju Solok ini Walikota menaiki bukit menuju lokasi objek wisata tersebut. Jalur terjal dilalui.
Jarak dari jalan menuju lokasi wisata yang berada di lereng perbukitan diestimasi sekitar dua kilometer. Walikota dan rombongan harus menempuh jalan setapak dengan medan yang curam. Tidak saja melewati jalan tanah, akan tetapi juga melewati bebatuan besar sebagai pijakan.
Sekitar satu jam perjalanan, Walikota dan rombongan sampai di lokasi. Aia Pincuran Tujuh Tingkek terlihat jernih. Airnya yang begitu sejuk mengundang Walikota untuk merasakannya. Apalagi penat bersepeda dan mendaki membuat tubuh penuh keringat dan cukup panas. Tanpa ragu, Walikota langsung meloncat ke dalam air dan membiarkan dirinya dihantam air terjun yang cukup sejuk.
Walikota Padang mengatakan, Kota Padang memiliki banyak potensi wisata. Untuk objek wisata air terjun, cukup banyak dijumpai di perbukitan mulai dari Koto Tangah hingga Bungus.
“Ini (air terjun) terjadi secara alamiah, hutan yang ada menahan air dan melepaskannya ke sungai, sehingga banyak air terjun. Saya rasa ini menyenangkan, semua rasa lelah hilang di sini,” kata Mahyeldi.
Walikota menyebut, objek wisata Aia Pincuran Tujuh Tingkek ini cukup luar biasa. Nantinya objek ini akan dikembangkan secara optimal. Sehingga nantinya pengunjung yang ingin datang tidak diperbolehkan untuk membawa kendaraan hingga ke lokasi, akan tetapi memarkirkan kendaraan di jalan utama dan tracking (berjalan kaki) menuju objek wisata.
“Di sini bisa dipadukan antara olahraga dengan wisata, nanti yang perlu kita benahi yakni jalur menuju lokasi. Kita akan buat tangga nantinya,” ungkap Walikota dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kota Padang Medi Iswandi dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Terkait pengawasan objek wisata, Pemerintah Kota Padang akan melibatkan masyarakat setempat. Karena Pemko Padang memiliki konsep, apapun yang dilakukan Pemko, masyarakat akan menjadi bagian terintegrasi dengan kegiatan yang dilakukan.
“Selama ini kita selalu melibatkan masyarakat di objek wisata seperti membentuk BPOW dan lainnya. Dengan adanya objek wisata ini masyarakat akan diuntungkan karena mereka yang mengawasi. Makanya kita sinergikan, apapun agenda pemerintahan, masyarakat menjadi bagian yang menikmati,” papar Mahyeldi.
Puas mandi-mandi bersama komunitas ‘Gowes Lapau Sutan’ dan Surau TV, Walikota kemudian keluar dari air. Walikota lantas memungut sampah yang berserakan di lokasi wisata. Ini sebagai bentuk kepedulian dan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat-tempat wisata. (Charlie / Yurizal)
Untuk mencapai objek wisata Aia Pincuran Tujuh Tingkek ini tidaklah mudah. Usai turun dari sepeda, dari jalan tembus menuju Solok ini Walikota menaiki bukit menuju lokasi objek wisata tersebut. Jalur terjal dilalui.
Jarak dari jalan menuju lokasi wisata yang berada di lereng perbukitan diestimasi sekitar dua kilometer. Walikota dan rombongan harus menempuh jalan setapak dengan medan yang curam. Tidak saja melewati jalan tanah, akan tetapi juga melewati bebatuan besar sebagai pijakan.
Sekitar satu jam perjalanan, Walikota dan rombongan sampai di lokasi. Aia Pincuran Tujuh Tingkek terlihat jernih. Airnya yang begitu sejuk mengundang Walikota untuk merasakannya. Apalagi penat bersepeda dan mendaki membuat tubuh penuh keringat dan cukup panas. Tanpa ragu, Walikota langsung meloncat ke dalam air dan membiarkan dirinya dihantam air terjun yang cukup sejuk.
Walikota Padang mengatakan, Kota Padang memiliki banyak potensi wisata. Untuk objek wisata air terjun, cukup banyak dijumpai di perbukitan mulai dari Koto Tangah hingga Bungus.
“Ini (air terjun) terjadi secara alamiah, hutan yang ada menahan air dan melepaskannya ke sungai, sehingga banyak air terjun. Saya rasa ini menyenangkan, semua rasa lelah hilang di sini,” kata Mahyeldi.
Walikota menyebut, objek wisata Aia Pincuran Tujuh Tingkek ini cukup luar biasa. Nantinya objek ini akan dikembangkan secara optimal. Sehingga nantinya pengunjung yang ingin datang tidak diperbolehkan untuk membawa kendaraan hingga ke lokasi, akan tetapi memarkirkan kendaraan di jalan utama dan tracking (berjalan kaki) menuju objek wisata.
“Di sini bisa dipadukan antara olahraga dengan wisata, nanti yang perlu kita benahi yakni jalur menuju lokasi. Kita akan buat tangga nantinya,” ungkap Walikota dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kota Padang Medi Iswandi dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Terkait pengawasan objek wisata, Pemerintah Kota Padang akan melibatkan masyarakat setempat. Karena Pemko Padang memiliki konsep, apapun yang dilakukan Pemko, masyarakat akan menjadi bagian terintegrasi dengan kegiatan yang dilakukan.
“Selama ini kita selalu melibatkan masyarakat di objek wisata seperti membentuk BPOW dan lainnya. Dengan adanya objek wisata ini masyarakat akan diuntungkan karena mereka yang mengawasi. Makanya kita sinergikan, apapun agenda pemerintahan, masyarakat menjadi bagian yang menikmati,” papar Mahyeldi.
Puas mandi-mandi bersama komunitas ‘Gowes Lapau Sutan’ dan Surau TV, Walikota kemudian keluar dari air. Walikota lantas memungut sampah yang berserakan di lokasi wisata. Ini sebagai bentuk kepedulian dan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat-tempat wisata. (Charlie / Yurizal)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »