Second Opinion Alfamart dan Indomaret di Kota Padang Jilid II

Second Opinion Alfamart dan Indomaret di Kota Padang Jilid II
Ditulis Oleh:
Tommy TRD
Pamong Muda Asal Kota Padang. 
Apa yang membuat Singapura begitu ramai dikunjungi ? Lebih kurang karena mereka hampir menerima semua hal untuk datang dan kemudian diatur sesuai dengan peraturan Singapura. Apa yang kemudian menjadikan Malaka begitu banyak dikunjungi dalam hal medis, lebih kurang karena mereka berhasil menerima update-update terbaru dari teknologi pengobatan barat yang kemudian mereka bawa ke sana.

Melalui paragraf awal ini saya hanya ingin mengatakan, terkadang hal yang baru tidak selalu buruk. Saya pribadi adalah orang yang menghargai kompetisi, dan saya pribadi meyakini bahwa untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari seseorang adalah dengan cara memberikannya kompetisi yang ketat, karena hanya dengan begitu ia akan berusaha terus-menerus untuk memperbaiki dan menyempurnakan dirinya.

Saya penikmat dan sempat menekuni olah raga tinju, Muhammad Ali tidak akan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya jika hanya melawan petinju ayam sayur, ia baru akan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya jika berhadapan dengan petinju-petinju dengan nama besar seperti Joe Frazier atau Goerge Foreman. Tyson tidak pernah mengeluarkan kemampuan terbaiknya ketika mengkanvaskan lawan di ronde pertama, bahkan ia tidak berkeringat.

Kita harus menyadari, dengan pernyataan Presiden Joko Widodo akan keikutsertaan Indonesia dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), suka atau tidak suka kita sudah dihadapkan kepada persaingan yang terbuka. Maka berkompetisi sesama produk dalam negeri ataupun pengusaha dalam negeri belum tentu suatu yang buruk, karena suatu saat bukan tidak mungkin kita akan berkompetisi dengan pengusaha luar negeri sana, dan memang begitulah kenyataannya.

Terkait wacana atau isu kedatangan Alfamart, saya juga membaca salah satu pejabat Pemerintah Kota Padang yang memberikan pandangannya, menolak dengan alasan melindungi pedagang kecil. Sekarang saya ingin bertanya, apa kebijakan yang harus diambil Pemerintah untuk melindungi pedagang kecil ? Apakah dengan menolak semua investasi lokal yang akan masuk ? Kalau iya, pertanyaan kedua saya adalah berapa lama Pemerintah sanggup melakukan itu ?

Mohon maaf, tapi dengan begitu sama saja Pemko Padang mengkerdilkan kemampuan pengusaha atau pedagang lokalnya. Sementara di sisi lain saya pernah membaca sebuah quotes yang saya lupa dari siapa namun isinya lebih kurang begini, “Jangan meminta hidup yang mudah, tapi mintalah bahu yang kuat”, yang kalau saya telaah artinya adalah lebih kurang begini, bahwa setiap dari kita harus mampu memperkuat diri sendiri akan sebuah tantangan, bukannya selalu lari dan kabur.

Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, bahwa bisa jadi peluang ini adalah blessing in disguise, dan jika saya tidak salah Al-Baqarah 216 mengatakan “Bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ia amat baik bagimu”. Oleh karena itu rasanya perlu bagi kita untuk berpikir sebelum bertindak, dan tidak mengambil keputusan atas dasar latah atau kepopuleran semata.

Sudah saatnya pemerintah mencoba berpikir out of the box dan tidak terjebak kepada keputusan-keputusan tradisional yang memang tidak produktif. Jika ada ketakutan akan matinya pedagang kecil, maka di sanalah peran pemerintah untuk meningkatkan status mereka untuk menjadi pedagang menengah, menjadi industri rumah tangga, sehingga mereka tidak selalu menjual produk orang lain, namun juga diberikan pengarahan dan kemampuan untuk menghasilkan produk sendiri.

Di sanalah peran pemerintah untuk meningkatkan daya tawar mereka di hadapan investasi yang datang baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Kenapa kita harus terjebak dalam keputusan yang tradisionil ? Yang terbukti juga tidak mampu mengangkat harkat hidup masyarakat itu sendiri.

Lebih lanjut pandangan saya ini juga tidak terbatas kepada perihal mengenai Alfamart saja, namun juga berlaku secara umum. Terkadang alasan penolakan yang kita berikan terhadap sesuatu hal yang baru sangat dangkal, masih oke-oke saja jika disertai dengan argumentasi yang kuat, namun jika karena hanya satu kalimat latah ? Ini kan bahaya untuk perkembangan ke depan. Wassalam...

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »