Pentingnya Mengawal Budaya Damai di Sekolah Melalui Kearifan Lokal

Pentingnya Mengawal Budaya Damai di Sekolah Melalui Kearifan Lokal
Dialog Lintas Guru Agama. 
BentengSumbar.com --- Indonesia memiliki keragaman etnik, bahasa, dan agama. Selain menjadi  modal kekuatan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini  juga dapat memunculkan potensi disharmoni. Karena itu, perlu terus disemai harmoni dalam kehidupan bermasyarakat terutama melalui lingkungan pendidikan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abd. Rahman Mas’ud saat menjadi Keynote Speaker pada Dialog Lintas Guru Agama yang diselenggarakan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag, Berastagi, Rabu (09/03). “Sekolah memiliki posisi strategis menumbuhkembangkan budaya damai, penghargaan atas perbedaan (cross culture understanding), dan toleransi. Untuk itu, potensi sekolah sebagai basis menjaga perdamaian perlu dioptimalkan,” terang Mas’ud.

Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Hamdar Arraiyyah mengatakan, dalam mengakomodasi terwujudnya budaya damai melalui pendidikan agama, Kemenag terus mengupayakan terwujudnya budaya dialog lintas guru agama. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenag adalah dengan menggalakkan kegiatan dialog lintas guru agama.  

Sementara itu, Plt. Gubernur Sumatera Utara melalui sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Hasban Ritonga menegaskan pentingnya mengawal budaya damai di sekolah melalui kearifan lokal yang telah lama tumbuh di masyarakat.  Untuk itu, lanjut Hasban, diperlukan regulasi yang mewadahi lahirnya Forum Lintas Guru Agama di Sekolah. “Guna mewadahi forum lintas guru agama di Sumut, kami siap melahirkan Peraturan Gubernur”, tegas Hasban.

Kepala Bidang Litbang Pendidikan Formal yang juga menjadi panitia pelaksana kegiatan, Nurudin, menjelaskan bahwa kegiatan dialog lintas guru agama bertujuan menumbuhkembangkan wawasan budaya damai, serta meningkatkan kesadaran dan kelancaran komunikasi lintas guru agama. Selain itu, kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi  alat bantu guru pendidikan agama untuk mengembangkan pendidikan agama berwawasan budaya damai.

Dialog ini diikuti oleh guru-guru agama dan pengelola pendidikan di wilayah Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Karo, Deli Serdang, dan Kota Medan. Pembukaan dialog dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Sumut Tohar Bayoangin, pengelola pendidikan di lingkungan Pemda Sumut, Kemenag serta utusan majelis agama.

Selain penyampaian materi terkait hasil riset Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, terkait respon siswa dan guru tentang realitas kehidupan keagamaan di sekolah, peserta dialog juga merumuskan rencana aksi pengembangan budaya damai di sekolah. “Diharapkan dengan kegiatan ini Pemda bersama Kemenag akan mendorong lahirnya payung hukum forum lintas guru agama di sekolah, dan itu mulai dari Sumut,” harapnya. (Sumber: Kemenag.go.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »