Assalamuailaukum w w
Pertama saya berharap semoga Buya senantiasa berada dalam keadaan sehat wal'afiat. Terimakasih saya ucapkan atas apa yang telah di lakukan oleh Pemko Padang selama ini, demi kemajuan Kota Padang yang lebih baik. Telah banyak terobosan demi terobosan yang Buya lakukan selama hampir dua tahun kepemimpinan Buya bersama Bapak Emzalmi. Kami warga kota patut mengapresiasi serta berterimakasih atas semua prestasi yang telah dan yang akan diraih. Alhamdulillah.
Selanjutnya sebagai orang yg peduli, sekaligus prihatin dengan kondisi Kota Padang ini, saya ingin menyampaikan beberapa masukan kepada Buya serta seluruh jajaran SKPD yang ada di lingkungan Pemko Padang. Semoga masukan ini bisa membantu Buya atau setidaknya menjadi acuan dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada khusus di Pasar Raya yang teramat komplit. Mengapa Pasar raya yang jadi barometer bagi saya? Pertama, karena saya berada sehari hari di Pasar raya. Sebagai pelaku pasar sedikit banyaknya saya memahami problematika yang terjadi di kawasan ini. Kemudian Pasar Raya adalah etalasenya kota Padang. Sebagian besar warga kota beraktifitas disini.
Buya Mahyeldi yang saya banggakan...
Yang pertama ingin saya sampaikan, tentang begitu banyaknya tembok-tembok pembatas jalan, serta trotoar yang berada di tengah badan jalan. Seperti yang terlihat di jalan M. Yamin, jalan Hiligoo dan Bundo Kanduang. Melihat kondisi di lapangan, tembok serta trotoar tersebut di jadikan tameng serta tempat berjualan oleh PKL. Sehingga menimbulkan kemacetan serta kesembrawutan. Yang lebih parahnya lagi ini memberi peluang bagi pencopet menjalankan aksinya di kawasan Bundaran Air Mancur. Sepertinya hal ini ada pembiaran. Mohon menjadi perhatian yang serius dari SKPD terkait. Sehingga arus angkot tidak tersendat di kawasan ini.
Yang kedua Buya, terminal angkot yang berada di samping kantor Poltabes belum berfungsi sebagai mana mestinya. Ini terlihat dengan banyaknya Angkot yang menurunkan/menaikan penumpang di pertigaan/depan balai kota lama. Ini selalu saja terjadi Buya, macet serta kesembrawutan saban hari terlihat di sini. Walau ada petugas di lokasi ini, yang namanya sopir angkot tetap seenaknya menurunkan/menaikan penumpang di sini. Perlu perhatian yang serius dari Dinas Perhubungan.
Selanjutnya Buya, pelataran parkir di bagunan Fase VII, sampai saat ini masih sembrawut, walau sudah ada penataan PKL di sini namun kelihatan berjalan lambat. Ada yang luput dari perhatian Pemko dalam hal ini Dinas Pasar. Kios penampungan yang ada di pelataran parkir tersebut umumnya di tempati oleh para pedagang yang bukannya korban gempa di pasar buah bagonjong (ilegal). Dan ada yang menempati kios tersebut lebih dari 3 unit. Dan alangkah lebih baik pedagang di sini di data dan di tata sehingga bisa membantu mengurai ke sembrawutan di Pasar Raya ini. Semoga saja Dinas Pasar mampu.
Buya yang saya hormati...Selanjutnya Jln Sandang Pangan yang telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan PKL, alangkah lebih baiknya PKL di sini di tata dengan sebaik mungkin. Sehingga akses jalan masuk ke Pasar Inpres lebih lapang dan mudah di lalui. PKL di sini terlalu kedepan menggelar dangangannya, mengakibatkan penyempitan jalan menuju Pasar Inpres atau yang lebih di kenal dengan Bangunan Pasar Raya Blok I, II, III dan IV.Yang lebih parahnya lagi penumpukan sampah di sini sering terjadi mungkin karena sulitnya petugas mengumpulkan sampah di sini di tambah dengan kondisi drainase yang kurang berfungsi.
Buya, selanjutnya yang menjadi sorotan banyak pihak adalah PKL yang berada di depan BATA (komplek Nusantara bullding). Tidak adanya penertiban serta penataan PKL di kawasan ini, mengakibatkan pedagang leluasa menggelar dagangannya di badan jalan. Kabarnya di kawasan ini ada tumpang tindih kepentingan. Lebih miris saling lempar tanggung jawab antara Dinas Pasar dengan Dinas Perhubungan serta pihak kecamatan. Perlu menjadi perhatian serius dari Buya.
Buya yang saya kagumi....
Di penghujung surat terbuka ini, ada yang teramat penting yang ingin saya sampaikan kepada Buya, yaitu bagunan pertokohan "Atom Shooping Centre "atau lebih di kenal dengan Matahari Lama. Bagunan tua yang terletak di jalan Imam Bonjol ini seakan terlupakan. Kenapa tidak, pasca terjadinya kebakaran dua tahun lalu sampai saat ini belum ada upaya perbaikan. Atau hal ini sengaja di lupakan sehingga menjelma menjadi tempat maksiat.
Buya, bangunan ini terletak di lokasi strategis di Pusat Pasar, kenapa tidak ada upaya perbaikan? Padahal kalau di sini dibangun pertokohan dengan kawasan parkir ditingkat atasnya, sangatlah membantu mengurai kesmbrawutan di Pasar Raya Kota Padang ini. Dan tidak ada salahnya kalau komplek pertokohan ini di promosikan ke pihak Investor agar pembangunannya bisa berjalan lancar. mudah mudahan...
Terakhir Buya, travel liar yang mangkal di sepanjang pagar Mesjid Taqwa perlu juga penertiban yang sangat serius, karena selama ini terlihat ketidak berdayanya petugas untuk menertibakan travel liar serta pedangan yang ada di sepanjang Pagar Mesjid Taqwa Muhammadiyah yang konon kabarnya dibekingi oknum aparat.
Demikianlah surat terbuka ini saya buat dengan harapan mampu menjadi acuan atau setidak nya mampu berkontribusi untuk pembangunan Kota Padang ini khusus Pasar Raya. Semoga bermamfaat untuk Kota Padang yang lebih baik. Terima kasih atas kemajuan demi kemajuan yang sudah di capai selama ini...
Mohon maaf seandai ada penyampaian yang kurang berkenan. Kurang tepat atau bahkan lancang....sekali lagi mohon di maafkan atas segala kesalahan kekhilafan serta hal hal yang di luar kemampuan saya..Semoga Buya berkenan....
Semoga Kota Padang mampu bangkit dari keterpurukan setelah di landa gempa 2009 lalu...semoga saja.
Wassalam
Hendry Patopang
Pertama saya berharap semoga Buya senantiasa berada dalam keadaan sehat wal'afiat. Terimakasih saya ucapkan atas apa yang telah di lakukan oleh Pemko Padang selama ini, demi kemajuan Kota Padang yang lebih baik. Telah banyak terobosan demi terobosan yang Buya lakukan selama hampir dua tahun kepemimpinan Buya bersama Bapak Emzalmi. Kami warga kota patut mengapresiasi serta berterimakasih atas semua prestasi yang telah dan yang akan diraih. Alhamdulillah.
Selanjutnya sebagai orang yg peduli, sekaligus prihatin dengan kondisi Kota Padang ini, saya ingin menyampaikan beberapa masukan kepada Buya serta seluruh jajaran SKPD yang ada di lingkungan Pemko Padang. Semoga masukan ini bisa membantu Buya atau setidaknya menjadi acuan dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada khusus di Pasar Raya yang teramat komplit. Mengapa Pasar raya yang jadi barometer bagi saya? Pertama, karena saya berada sehari hari di Pasar raya. Sebagai pelaku pasar sedikit banyaknya saya memahami problematika yang terjadi di kawasan ini. Kemudian Pasar Raya adalah etalasenya kota Padang. Sebagian besar warga kota beraktifitas disini.
Buya Mahyeldi yang saya banggakan...
Yang pertama ingin saya sampaikan, tentang begitu banyaknya tembok-tembok pembatas jalan, serta trotoar yang berada di tengah badan jalan. Seperti yang terlihat di jalan M. Yamin, jalan Hiligoo dan Bundo Kanduang. Melihat kondisi di lapangan, tembok serta trotoar tersebut di jadikan tameng serta tempat berjualan oleh PKL. Sehingga menimbulkan kemacetan serta kesembrawutan. Yang lebih parahnya lagi ini memberi peluang bagi pencopet menjalankan aksinya di kawasan Bundaran Air Mancur. Sepertinya hal ini ada pembiaran. Mohon menjadi perhatian yang serius dari SKPD terkait. Sehingga arus angkot tidak tersendat di kawasan ini.
Yang kedua Buya, terminal angkot yang berada di samping kantor Poltabes belum berfungsi sebagai mana mestinya. Ini terlihat dengan banyaknya Angkot yang menurunkan/menaikan penumpang di pertigaan/depan balai kota lama. Ini selalu saja terjadi Buya, macet serta kesembrawutan saban hari terlihat di sini. Walau ada petugas di lokasi ini, yang namanya sopir angkot tetap seenaknya menurunkan/menaikan penumpang di sini. Perlu perhatian yang serius dari Dinas Perhubungan.
Selanjutnya Buya, pelataran parkir di bagunan Fase VII, sampai saat ini masih sembrawut, walau sudah ada penataan PKL di sini namun kelihatan berjalan lambat. Ada yang luput dari perhatian Pemko dalam hal ini Dinas Pasar. Kios penampungan yang ada di pelataran parkir tersebut umumnya di tempati oleh para pedagang yang bukannya korban gempa di pasar buah bagonjong (ilegal). Dan ada yang menempati kios tersebut lebih dari 3 unit. Dan alangkah lebih baik pedagang di sini di data dan di tata sehingga bisa membantu mengurai ke sembrawutan di Pasar Raya ini. Semoga saja Dinas Pasar mampu.
Buya yang saya hormati...Selanjutnya Jln Sandang Pangan yang telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan PKL, alangkah lebih baiknya PKL di sini di tata dengan sebaik mungkin. Sehingga akses jalan masuk ke Pasar Inpres lebih lapang dan mudah di lalui. PKL di sini terlalu kedepan menggelar dangangannya, mengakibatkan penyempitan jalan menuju Pasar Inpres atau yang lebih di kenal dengan Bangunan Pasar Raya Blok I, II, III dan IV.Yang lebih parahnya lagi penumpukan sampah di sini sering terjadi mungkin karena sulitnya petugas mengumpulkan sampah di sini di tambah dengan kondisi drainase yang kurang berfungsi.
Buya, selanjutnya yang menjadi sorotan banyak pihak adalah PKL yang berada di depan BATA (komplek Nusantara bullding). Tidak adanya penertiban serta penataan PKL di kawasan ini, mengakibatkan pedagang leluasa menggelar dagangannya di badan jalan. Kabarnya di kawasan ini ada tumpang tindih kepentingan. Lebih miris saling lempar tanggung jawab antara Dinas Pasar dengan Dinas Perhubungan serta pihak kecamatan. Perlu menjadi perhatian serius dari Buya.
Buya yang saya kagumi....
Di penghujung surat terbuka ini, ada yang teramat penting yang ingin saya sampaikan kepada Buya, yaitu bagunan pertokohan "Atom Shooping Centre "atau lebih di kenal dengan Matahari Lama. Bagunan tua yang terletak di jalan Imam Bonjol ini seakan terlupakan. Kenapa tidak, pasca terjadinya kebakaran dua tahun lalu sampai saat ini belum ada upaya perbaikan. Atau hal ini sengaja di lupakan sehingga menjelma menjadi tempat maksiat.
Buya, bangunan ini terletak di lokasi strategis di Pusat Pasar, kenapa tidak ada upaya perbaikan? Padahal kalau di sini dibangun pertokohan dengan kawasan parkir ditingkat atasnya, sangatlah membantu mengurai kesmbrawutan di Pasar Raya Kota Padang ini. Dan tidak ada salahnya kalau komplek pertokohan ini di promosikan ke pihak Investor agar pembangunannya bisa berjalan lancar. mudah mudahan...
Terakhir Buya, travel liar yang mangkal di sepanjang pagar Mesjid Taqwa perlu juga penertiban yang sangat serius, karena selama ini terlihat ketidak berdayanya petugas untuk menertibakan travel liar serta pedangan yang ada di sepanjang Pagar Mesjid Taqwa Muhammadiyah yang konon kabarnya dibekingi oknum aparat.
Demikianlah surat terbuka ini saya buat dengan harapan mampu menjadi acuan atau setidak nya mampu berkontribusi untuk pembangunan Kota Padang ini khusus Pasar Raya. Semoga bermamfaat untuk Kota Padang yang lebih baik. Terima kasih atas kemajuan demi kemajuan yang sudah di capai selama ini...
Mohon maaf seandai ada penyampaian yang kurang berkenan. Kurang tepat atau bahkan lancang....sekali lagi mohon di maafkan atas segala kesalahan kekhilafan serta hal hal yang di luar kemampuan saya..Semoga Buya berkenan....
Semoga Kota Padang mampu bangkit dari keterpurukan setelah di landa gempa 2009 lalu...semoga saja.
Wassalam
Hendry Patopang
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »