![]() |
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil Resmikan Asrama Haji Transit Yogyakarta. |
BentengSumbar.com --- Masyarakat Yogjakarta kini sudah dapat menikmati layanan terbaru dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, berupa asrama haji transit yang lebih representatif. Pasalnya, bangunan baru asrama haji transit Yogyakarta ini telah diresmikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, hari ini, Sabtu (05/03).
“Yogjakarta menjadi contoh baik dalam pelaksanaan pembangunan asrama haji ini. Oleh karena itu, semua harus bisa menjaganya dengan baik,” terang Abdul Djamil saat memberikan sambutan pada peresmian asrama haji transit.
Abdul Djamil berharap perbaikan asrama haji ini akan berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya calon jamaah haji. Pengurus organisasi asrama dituntut dapat melakukan inovasi strategis dalam memudahkan pelayanan kepada jamaah haji. “Berubahnya asrama menjadi lebih representatif harus diiringi peningkatan kualitas layanan sehingga akan merubah image sosial, serta mampu mengangkat citra penyelenggaraan haji di mata masyarakat,” terang mantan Rektor IAIN (UIN) Walisongo Semarang ini.
Abdul Djamil bahkan bermimpi asrama haji ke depan bisa seperti Istana Versailles di Perancis. “Kamarnya mewah bak hotel bintang lima, pelayaannanya religius, santun, dan beradab,” tuturnya.
Kepada stakeholders asrama haji Yogyakarta, Abdul Djamil mencontohkan asrama haji Embarkasi Jakarta yang sekarang memiliki aula yang lebih baik dari ruang pertemuan di Balai Sudirman. Selain dimanfaatkan sebagai embarkasi, asrama haji Jakarta juga sangat representatif untuk perhelatan pernikahan, dengan harga yang ekonomis.
“Seluruh stakeholders harus bekerjasama dan saling gotong royong untuk meningkatkan perbaikan pelayanan di semua aspek. Pemeliharaan asrama haji ini agar terus dilakukan, karena memelihara lebih sulit dari membangun,” pesannya.
Mewakili Kakanwil Yogyakarta, Kabag TU Zaenal Abidin mengapresiasi selesainya pembangunan asrama haji. Zaenal berharap asrama ini nantinya bisa digunakan oleh lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat umum.
Sebelumnya, Kabid PHU Kanwil Kemenag DIY Nuruddin, melaporkan bahwa pembangunan asrama haji transit, khususnya Gedung Makkah, sudah di mulai sejak 2005 dan 2016. Anggarannya bersumber dari DIPA APBN, BPIH, dan SBSN dengan jumlah total mencapai 25 miliar. “Asrama ini adalah aset Kemenag dengan luas tanah 895m2, terdapat 179 kamar dan 44 kamar VIP. Selain itu, terdapat 7 ruang pertemuan dan 1 aula serta fasilitas olahraga. Semua itu menjadi barang milik negara (BMN),” terangnya.
Menurut Nurudin, Asrama Haji yang sudah semakin representatif ini nantinya akan digunakan untuk tugas pelayanan kepada calon jamaah haji. Selain itu juga dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, dan diharapkan juga bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas dalam kegiatan sosial.
Asrama haji terbagi menjadi tiga, yaitu: asrama haji embarkasi, asrama haji embarkasi antara, dan asrama haji transit. Asrama haji transit Yogyakarta merupakan salah satu dari lebih sepuluh asrama haji transit yang ada di Indonesia. (Sumbar: kemenag.go.id)
“Yogjakarta menjadi contoh baik dalam pelaksanaan pembangunan asrama haji ini. Oleh karena itu, semua harus bisa menjaganya dengan baik,” terang Abdul Djamil saat memberikan sambutan pada peresmian asrama haji transit.
Abdul Djamil berharap perbaikan asrama haji ini akan berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya calon jamaah haji. Pengurus organisasi asrama dituntut dapat melakukan inovasi strategis dalam memudahkan pelayanan kepada jamaah haji. “Berubahnya asrama menjadi lebih representatif harus diiringi peningkatan kualitas layanan sehingga akan merubah image sosial, serta mampu mengangkat citra penyelenggaraan haji di mata masyarakat,” terang mantan Rektor IAIN (UIN) Walisongo Semarang ini.
Abdul Djamil bahkan bermimpi asrama haji ke depan bisa seperti Istana Versailles di Perancis. “Kamarnya mewah bak hotel bintang lima, pelayaannanya religius, santun, dan beradab,” tuturnya.
Kepada stakeholders asrama haji Yogyakarta, Abdul Djamil mencontohkan asrama haji Embarkasi Jakarta yang sekarang memiliki aula yang lebih baik dari ruang pertemuan di Balai Sudirman. Selain dimanfaatkan sebagai embarkasi, asrama haji Jakarta juga sangat representatif untuk perhelatan pernikahan, dengan harga yang ekonomis.
“Seluruh stakeholders harus bekerjasama dan saling gotong royong untuk meningkatkan perbaikan pelayanan di semua aspek. Pemeliharaan asrama haji ini agar terus dilakukan, karena memelihara lebih sulit dari membangun,” pesannya.
Mewakili Kakanwil Yogyakarta, Kabag TU Zaenal Abidin mengapresiasi selesainya pembangunan asrama haji. Zaenal berharap asrama ini nantinya bisa digunakan oleh lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat umum.
Sebelumnya, Kabid PHU Kanwil Kemenag DIY Nuruddin, melaporkan bahwa pembangunan asrama haji transit, khususnya Gedung Makkah, sudah di mulai sejak 2005 dan 2016. Anggarannya bersumber dari DIPA APBN, BPIH, dan SBSN dengan jumlah total mencapai 25 miliar. “Asrama ini adalah aset Kemenag dengan luas tanah 895m2, terdapat 179 kamar dan 44 kamar VIP. Selain itu, terdapat 7 ruang pertemuan dan 1 aula serta fasilitas olahraga. Semua itu menjadi barang milik negara (BMN),” terangnya.
Menurut Nurudin, Asrama Haji yang sudah semakin representatif ini nantinya akan digunakan untuk tugas pelayanan kepada calon jamaah haji. Selain itu juga dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, dan diharapkan juga bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas dalam kegiatan sosial.
Asrama haji terbagi menjadi tiga, yaitu: asrama haji embarkasi, asrama haji embarkasi antara, dan asrama haji transit. Asrama haji transit Yogyakarta merupakan salah satu dari lebih sepuluh asrama haji transit yang ada di Indonesia. (Sumbar: kemenag.go.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »