![]() |
Mailinda Roses, Nila, dan Elly Thrisanty. |
BentengSumbar.com --- Saat ini, masih ada warga Kota Padang yang mengeluhkan penjualan dan distribusi gas elpiji 3 kg. Pasalnya, harga jual yang diatas harga eceran tertinggi (HET) dan distribusi yang tidak menyeluruh menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji tersebut.
"Jika ada pedagang yang menjual elpiji 3 kg baik di pangkalan maupun pedagang pengecer diatas HET, kami minta untuk ditindak tegas oleh pihak terkait. Ini merugikan masyarakat," ungkap Elly Thrisanty, ketua Komisi II DPRD Kota Padang ketika dihubungi wartawan, Kamis (7/4), di Gedung Bundar Sawahan.
Dikatakan Elly, pada saat konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg (elpiji bersubsidi, red), DPRD Padang berjuang meyakinkan masyarakat untuk beralih ke elpiji. Setelah masyarakat mau beralih ke elpiji, harganya tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya, Rp 17 ribu per tabung.
"Sudah jelas harga Elpiji 3 kg dijual Rp 17 ribu, namun masih ada saja ada yang menjual diatas harga tersebut," tegas politisi Partai Gerindra ini. (by/mul)
"Jika ada pedagang yang menjual elpiji 3 kg baik di pangkalan maupun pedagang pengecer diatas HET, kami minta untuk ditindak tegas oleh pihak terkait. Ini merugikan masyarakat," ungkap Elly Thrisanty, ketua Komisi II DPRD Kota Padang ketika dihubungi wartawan, Kamis (7/4), di Gedung Bundar Sawahan.
Dikatakan Elly, pada saat konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg (elpiji bersubsidi, red), DPRD Padang berjuang meyakinkan masyarakat untuk beralih ke elpiji. Setelah masyarakat mau beralih ke elpiji, harganya tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya, Rp 17 ribu per tabung.
"Sudah jelas harga Elpiji 3 kg dijual Rp 17 ribu, namun masih ada saja ada yang menjual diatas harga tersebut," tegas politisi Partai Gerindra ini. (by/mul)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »