 |
| Soal 3 in 1, Politisi PKS Ini Setuju Dengan Ahok. |
BentengSumbar.com --- Langkah yang diambil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghapus kebijakan 3 in 1 mendapat respon dari berbagai pihak. Salah satunya, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulhefi Sikumbang. Mantan Calon Anggota DPR RI dari PKS ini mengaku setuju dengan Ahok.
"Barusan masuk 3 in 1 dari semanggi menuju bundaran HI, ternyata tidak macet. Sangat setuju dengan Pak Ahok, hapus saja 3 in 1 dan aktifkan Polisi untuk mengawasi simpul kemacetan.....," ungkap Zulhefi Sikumbang, politisi PKS asal Kota Padang ini di akun jejaring sosial facebook miliknya, Selasa (5/4/2016).
Banyak pihak menilai, 3 in 1 tidak efektif dalam mengendalikan lalu lintas yang macet di ibu kota Jakarta, sehingga langkah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk menghapus sistem itu mendapat dukungan. Ahok sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan, sedang mengkaji kemungkinan menghapus kebijakan 3 in 1, yang diterapkan untuk membatasi jumlah mobil pribadi di jalur tertentu, setelah kasus eksploitasi anak-anak menjadi joki 3 in 1 mengemuka.
"Saya lagi kaji 3 in 1, mungkin mau saya hapus saja," kata Gubernur Basuki kepada wartawan di Balai Kota, Senin kemaren.
Ahok menyatakan, kebijakan 3 in 1 tidak efektif jika ada joki, dan malah berdampak buruk jika perjokian melibatkan anak-anak. Selain itu, dia mengatakan, selanjutnya akan ada MRT yang ditargetkan bisa mengalihkan banyak pengguna kendaraan pribadi ke sarana transportasi cepat massal itu. (buya)
"Barusan masuk 3 in 1 dari semanggi menuju bundaran HI, ternyata tidak macet. Sangat setuju dengan Pak Ahok, hapus saja 3 in 1 dan aktifkan Polisi untuk mengawasi simpul kemacetan.....," ungkap Zulhefi Sikumbang, politisi PKS asal Kota Padang ini di akun jejaring sosial facebook miliknya, Selasa (5/4/2016).
Banyak pihak menilai, 3 in 1 tidak efektif dalam mengendalikan lalu lintas yang macet di ibu kota Jakarta, sehingga langkah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk menghapus sistem itu mendapat dukungan. Ahok sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan, sedang mengkaji kemungkinan menghapus kebijakan 3 in 1, yang diterapkan untuk membatasi jumlah mobil pribadi di jalur tertentu, setelah kasus eksploitasi anak-anak menjadi joki 3 in 1 mengemuka.
"Saya lagi kaji 3 in 1, mungkin mau saya hapus saja," kata Gubernur Basuki kepada wartawan di Balai Kota, Senin kemaren.
Ahok menyatakan, kebijakan 3 in 1 tidak efektif jika ada joki, dan malah berdampak buruk jika perjokian melibatkan anak-anak. Selain itu, dia mengatakan, selanjutnya akan ada MRT yang ditargetkan bisa mengalihkan banyak pengguna kendaraan pribadi ke sarana transportasi cepat massal itu. (buya)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
