![]() |
Pembukaan Festival Seni dan Budaya Minangkabau 2016. |
BENTENGSUMBAR.COM - Festival Anak Nagari akan diadakan pada 11 kecamatan yang ada di Kota Padang. Demikian disampaikan oleh Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah Datuk Marajo pada pembukaan Festival Seni dan Budaya Anak Nagari Minangkabau 2016, Kamis, 19 Mei 2016, bertempat di Lapangan Bola Kaki Cengkeh Kecamatan Lubuak Bagaluang.
"Kami mengapresiasi panitia yang mengadakan Festival Seni dan Budaya Anak Nagari Minangkabau 2016. Apatah lagi yang mengadakan adalah anak muda, tentu setiap apa yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan sukses. Anak muda dengan segala gagasannya untuk kembali kepada tuntunan adat Minangkabau yang berfalsafahkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ungkapnya.
Ia mengatakan, festival yang digagas oleh Anak Nagari Lubuak Bagaluang yang terhimpun ke dalam wadah organisasi KNPI, PPM, dan Karang Taruna merupakan persoalan pokok orang Minangkabau yang diangkat kembali kepermukaan. Tentu tujuannya adalah menghidupkan kembali ajaran adat dan budaya Minangkabau yang saat ini sudah mulai tergerus zaman.
"Benar apa yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana tadi, yang akan kita perlihatkan kepada orang luar bukan milik orang, tetapi milik kita sendiri selaku orang Minangkabau. Itu tandanya kita menghargai nilai-nilai adat dan budaya kita sebagai orang Minangkabau," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat ini.
Untuk itu, jelas Mahyeldi lagi, Pemerintah Kota Padang sangat mensuport kegiatan semacam ini. Tak hanya satu kali dalam setahun, kegiatan semacam ini harus diadakan 11 kali dalam setahun. Masing-masing kecamatan yang ada di Kota Padang harus mengadakan Festival Anak Nagari semacam ini untuk menggali potensi yang ada di bidang seni dan budaya.
"Kemaren saya makan bajamba ketika meresmikan salah satu masjid. Makanan yang dihidangkan tidak habis-habis dimakan, karena merupakan sumbangan dari warga. Ini merupakan salah satu bentuk persatuan dan gontongroyong orang Minang dalam melaksanakan suatu kegiatan. Inilah Minangkabau, dimana sila Persatuan Indonesia yang terdapat pada Pancasila itu salah satunya diambil dari adat dan budaya Minangkabau," tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi kepada wartawan mengatakan, keinginan walikota untuk melaksanakan Festival Anak Nagari pada 11 kecamatan akan segera ditindaklanjuti. Pihaknya akan berkoordinasi dengan stockholder yang ada untuk mematangkan rencana tersebut.
"Saat ini kita sudah mengendakan tiga Festival Anak Nagari, yaitu di Kecamatan Lubuak Bagaluang yang saat ini dilaksanakan, Festival Layang-Layang di Kecamatan Padang Barat yang akan dilaksanakan pada bulan September dan Festival Dayuang Palinggam di Kecamatan Padang Selatan yang akan dilaksanakan pada bulan Desember. Kita akan segera merangkul Anak Nagari di kecamatan lainnya dengan agenda Festival Anak Nagari sesuai kekhasan daerah mereka," tegas Medi Iswandi lagi. (by)
"Kami mengapresiasi panitia yang mengadakan Festival Seni dan Budaya Anak Nagari Minangkabau 2016. Apatah lagi yang mengadakan adalah anak muda, tentu setiap apa yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan sukses. Anak muda dengan segala gagasannya untuk kembali kepada tuntunan adat Minangkabau yang berfalsafahkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ungkapnya.
Ia mengatakan, festival yang digagas oleh Anak Nagari Lubuak Bagaluang yang terhimpun ke dalam wadah organisasi KNPI, PPM, dan Karang Taruna merupakan persoalan pokok orang Minangkabau yang diangkat kembali kepermukaan. Tentu tujuannya adalah menghidupkan kembali ajaran adat dan budaya Minangkabau yang saat ini sudah mulai tergerus zaman.
"Benar apa yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana tadi, yang akan kita perlihatkan kepada orang luar bukan milik orang, tetapi milik kita sendiri selaku orang Minangkabau. Itu tandanya kita menghargai nilai-nilai adat dan budaya kita sebagai orang Minangkabau," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat ini.
Untuk itu, jelas Mahyeldi lagi, Pemerintah Kota Padang sangat mensuport kegiatan semacam ini. Tak hanya satu kali dalam setahun, kegiatan semacam ini harus diadakan 11 kali dalam setahun. Masing-masing kecamatan yang ada di Kota Padang harus mengadakan Festival Anak Nagari semacam ini untuk menggali potensi yang ada di bidang seni dan budaya.
"Kemaren saya makan bajamba ketika meresmikan salah satu masjid. Makanan yang dihidangkan tidak habis-habis dimakan, karena merupakan sumbangan dari warga. Ini merupakan salah satu bentuk persatuan dan gontongroyong orang Minang dalam melaksanakan suatu kegiatan. Inilah Minangkabau, dimana sila Persatuan Indonesia yang terdapat pada Pancasila itu salah satunya diambil dari adat dan budaya Minangkabau," tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi kepada wartawan mengatakan, keinginan walikota untuk melaksanakan Festival Anak Nagari pada 11 kecamatan akan segera ditindaklanjuti. Pihaknya akan berkoordinasi dengan stockholder yang ada untuk mematangkan rencana tersebut.
"Saat ini kita sudah mengendakan tiga Festival Anak Nagari, yaitu di Kecamatan Lubuak Bagaluang yang saat ini dilaksanakan, Festival Layang-Layang di Kecamatan Padang Barat yang akan dilaksanakan pada bulan September dan Festival Dayuang Palinggam di Kecamatan Padang Selatan yang akan dilaksanakan pada bulan Desember. Kita akan segera merangkul Anak Nagari di kecamatan lainnya dengan agenda Festival Anak Nagari sesuai kekhasan daerah mereka," tegas Medi Iswandi lagi. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »