Inilah Tanggapan Walikota Padang Terkait Hasil Riset Maarif Institute

Inilah Tanggapan Walikota Padang Terkait Hasil Riset Maarif Institute
Mahyeldi Diwawancarai Wartawan. 
BENTENGSUMBAR.COM - Hasil riset Maarif Institute pada 29 Kota di Indonesia menampatkan Kota Padang pada urutan terbawah, karena dianggap memiliki tingkat keamanan yang rendah, tingkat kesejahteraan yang juga rendah dan nilai kebahagian yang sama rendahnya. Dalam nilai indikator Maarif Institute, menunjukkan angka 50 bagi Kota Padang.

Penelitian selama tahun 2014 itu mencatatkan Kota Yogyakarta, Kota Bandung dan Kota Denpasar sebagai kota yang dinilai paling Islami. Tiga kota itu, dinilai paling Islami karena memiliki poin 80, dengan tiga indikator dan sederet analisa ketat.

Menanggapi hasil riset Maarif Institute tersebut, Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah memohon doa semua pihak agar Kota Padang pada tahun-tahun mendatang lebih Islami. Ia mengharapkan, hasil riset tersebut tidak ada pretensi dan muatan tertentu, karena Pemerintah Kota Padang terbuka menerima kritikan dari siapa pun.

"Mohon doanya agar Kota Padang pada tahun-tahun mendatang lebih Islami dan mudah-mudahan semua kita dibimbing untuk objektif dalam melakukan penilaian. Kemudian juga tidak ada pretensi-pretensi apa-apa dalam penelitian segala macamnya, asalkan tidak ada muatan-muatan.Dan kita dari Pemerintah Kota Padang sangat terbuka dengan kritik," ujarnya usai membuka Festival Seni dan Budaya Anak Nagari Minangkabau 2016, Kamis, 19 Mei 2016.

Menurutnya, jika memang Kota Padang dikatakan demikian, mudah-mudahan tahun yang akan datang Kota Padang lebih baik, lebih Islami, dan lebih aman. Namun, faktanya, hasil survai atau penelitian itu malah dibantah oleh banyak orang dan meragukan metode yang digunakan, meragukan data yang dipakai, dan meragukan kesimpulan riset tersebut.

"Kalau memang dikatakan begitu, ya mudah-mudahan dan doa'akan saja. Mudah-mudahan tahun yang akan datang lebih baik, lebih Islami, lebih aman dan yang lainnya. Dan saya lihat hasil survai atau penelitian itu juga banyak dibantah banyak orang. Banyak yang membantah itu justru meragukan metodenya, meragukan akan datanya, dan juga meragukan kesimpulannya," cakapnya.

Ia mengatakan, sebagaimana pesan yang ia sampaikan kepada bawahannya, Pemerintah Kota Padang terbuka menerima kritikan. Kalau kritikan itu sesuai fakta, maka akan dilakukan perubahan, kalau ternyata tidak benar, maka anggap sebagai pertanda si pengkritik sayang dan yang dikritiknya tidak melakukan apa yang dikritik tadi.

"Ya, silahkan lah. Bagi kita di Pemko Padang, saya juga berpesan kepada teman-teman di Pemko Padang, kita terbuka dengan kritik. Kalau ketemu sama kita, ya kita robah, seandainya tidak ketemu sama kita, berarti orang sayang sama kita supaya kita tidak melakukan apa yang dikritik orang itu," pungkas putra Bukittinggi ini. (BY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »