![]() |
Mulyadi Bersama Pinto Janir dan Febby. |
BENTENGSUMBAR.COM - Anggota DPR RI Mulyadi dari daerah pemilihan Dapil 2 Sumbar menyambut hangat ajang tarung puisi Pinto Janir VS Andria C Tamsin dalam memeriahkan HUT Proklamasi Indonesia yang akan dilangsungkan di Padang pada tanggal 17 malam Agustus mendatang.
"Minangkabau adalah nagari di tempat mana hidupnya Chairil Anwar dan Taufik Ismail. Minangkabau adalah nagari yang banyak melahirkan penyair terkemuka dan sastrawan untuk Indonesia. Membangun dunia sastra, adalah juga membangun peradaban dengan tinta rasa atau perasaan. Penyair dan sastrawan adalah orang hebat yang senantiasa berkontribusi bagi penguatan kebudayaan. Saatnya penguasa atau pemerintah tak lagi berseberangan dan menganggap para sastrawan adalah lawan, tapi adalah mitra seiring untuk membesarkan bangsa. Bangsa yang hebat dan bangsa yang bijaksana adalah bangsa yang dapat saling bertukar pikiran dengan penyairnya dan para sastrawan serta budayawannya", kata Mulyadi di hadapan wartawan pada suatu kesempatan di Bukittinggi, Senin (27/6) siang.
"Saya mengenal Pinto sebagai seniman dan penyair yang memberi warna terhadap dunia kepenyairan nasional. Melihat dan membaca serta mendengar Pinto baca puisi, mengingatkan saya pada seorang Chairil Anwar, penyair legendaris Indonesia asal Minangkabau. Harapan saya, Minang kembali melahirkan penyair legendaris semelegendanya seorang Chairil di nusantara. Dan panggung puisi ini saya harapkan akan kembali menyegarkan panggung sastra Sumatera Barat untuk Indonesia. Saya mendukung dan menyambut hangat ajang tarung puisi Pinto versus Andria C Tamsin. harapan saya, semoga puisi menjadi sesuatu yang digemari dalam menyalurkan aspirasi yang tersekat, sehingga aspirasi tak tersalurkan secara liar di jalanan, tapi tersuara di atas buku atau di panggung yang elegan", tukas Mulyadi.
Ia mengatakan, "Saatnya panggung puisi Indonesia menerobos panggung industri sehingga pentas puisi menjadi seramai pentas pagelaran musik lainnya. Memang, para penyair harus lebih kreatif 'memasarkan' puisi ke ruang rasa anak bangsa", ujar Mulyadi yang menyatakan diri akan langsung datang ke ajang tarung puisi yang ia yakini sangat menarik untuk ditonton oleh publik.
"Saya dukung penyelenggaraan ajang ini dengan moril dan materil demi kebangkitan dan kejayaan sastra Minangkabau untuk Indonesia. Dengan puisi, kita bangkit batang tarandam itu, karena bagi saya puisi tak semata puisi belaka, lebih dari itu ia adalah filsafat!", ujar Mulyadi anggota DPR RI yang peduli pada pembangunan seni dan budaya untuk kemajuan negeri. (by)
"Minangkabau adalah nagari di tempat mana hidupnya Chairil Anwar dan Taufik Ismail. Minangkabau adalah nagari yang banyak melahirkan penyair terkemuka dan sastrawan untuk Indonesia. Membangun dunia sastra, adalah juga membangun peradaban dengan tinta rasa atau perasaan. Penyair dan sastrawan adalah orang hebat yang senantiasa berkontribusi bagi penguatan kebudayaan. Saatnya penguasa atau pemerintah tak lagi berseberangan dan menganggap para sastrawan adalah lawan, tapi adalah mitra seiring untuk membesarkan bangsa. Bangsa yang hebat dan bangsa yang bijaksana adalah bangsa yang dapat saling bertukar pikiran dengan penyairnya dan para sastrawan serta budayawannya", kata Mulyadi di hadapan wartawan pada suatu kesempatan di Bukittinggi, Senin (27/6) siang.
"Saya mengenal Pinto sebagai seniman dan penyair yang memberi warna terhadap dunia kepenyairan nasional. Melihat dan membaca serta mendengar Pinto baca puisi, mengingatkan saya pada seorang Chairil Anwar, penyair legendaris Indonesia asal Minangkabau. Harapan saya, Minang kembali melahirkan penyair legendaris semelegendanya seorang Chairil di nusantara. Dan panggung puisi ini saya harapkan akan kembali menyegarkan panggung sastra Sumatera Barat untuk Indonesia. Saya mendukung dan menyambut hangat ajang tarung puisi Pinto versus Andria C Tamsin. harapan saya, semoga puisi menjadi sesuatu yang digemari dalam menyalurkan aspirasi yang tersekat, sehingga aspirasi tak tersalurkan secara liar di jalanan, tapi tersuara di atas buku atau di panggung yang elegan", tukas Mulyadi.
Ia mengatakan, "Saatnya panggung puisi Indonesia menerobos panggung industri sehingga pentas puisi menjadi seramai pentas pagelaran musik lainnya. Memang, para penyair harus lebih kreatif 'memasarkan' puisi ke ruang rasa anak bangsa", ujar Mulyadi yang menyatakan diri akan langsung datang ke ajang tarung puisi yang ia yakini sangat menarik untuk ditonton oleh publik.
"Saya dukung penyelenggaraan ajang ini dengan moril dan materil demi kebangkitan dan kejayaan sastra Minangkabau untuk Indonesia. Dengan puisi, kita bangkit batang tarandam itu, karena bagi saya puisi tak semata puisi belaka, lebih dari itu ia adalah filsafat!", ujar Mulyadi anggota DPR RI yang peduli pada pembangunan seni dan budaya untuk kemajuan negeri. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »