Heboh, Anggota Dewan Tuding Ada Permainan Lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III

Heboh, Anggota Dewan Tuding Ada Permainan Lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III
Ir H Yendril Ketika Diwawancarai Wartawan.  
BENTENGSUMBAR.COM - Heboh, proses lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III dituding sarat permainan. Pasalnya, calon pemenang lelang pada kegiatan tersebut di luar kelaziman, yang biasanya dua calon pemenang lelang, tetapi kali ini calon tunggal, yaitu PT Nidya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,- dan harga terkoreksi Rp77.683.660.000,-. 

Berdasarkan informasi lelang pada paket Pembangunan Pasar Inpres Blok III dengan kode lelang 1214624 pada tahap lelang masa sanggah hasil lelang, ada empat perusahaan yang dicantumkan sebagai peserta lelang, yaitu PT Hutama Karya (Persero) dengan harga penawaran Rp72.306.478.000,00, PT Nidya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,00. PT Brantas Abipraya (Persero) dengan harga penawaran Rp78.534.135.700,00, dan PT Dyconst Prima Utama Rp78.679.620.000,00. 

Dari informasi lelang tersebut diketahui penawar terendah paket pekerjaan tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero) dengan harga penawaran Rp72.306.478.000,00 dan harga terkoreksi Rp72.119.960.000,00. Tapi lucunya, yang ditetapkan sebagai calon pemenang lelang tunggal adalah PT Nidya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,- dan harga terkoreksi Rp77.683.660.000,00. Padahal, terdapat selisih harga sekitar Rp5,5 miliar lebih. 

Anggota Komisi III DPRD Kota Padang Ir H Yendril mempertanyakan proses Lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III. Ia mempertanyakan profesionalitas Panitia Lelang, yang semestinya jangan sampai terpengaruh kepentingan seseorang atau kelompok tertentu. Untuk itu, ia meminta Panitia Lelang jangan bermain dalam proses lelang tersebut, apatah lagi, KPK sudah masuk ke Sumatera Barat. 

"Lai profesional mereka menilai? Lai indak adoh apo-aponyo? Lai indak ado udang dibalik batu? Apakah tidak mampu kontraktor lokal mengerjakan? Kalau orang itu profesional, sampai dimana mereka mampu mengerjakan? Setelah itu, lai indak ado angko-angko atau negosiasi di balik itu semua? Himbauan saya, jangan main-main, apalagi KPK sudah masuk ke Sumbar," pungkas Yendril yang juga Ketua Gapensi Kota Padang ini, Kamis, 21 Juli 2016. 

Ia mengatakan, jangan sampai karena ada kepentingan seseorang, hilang rasionalitas, disebabkan kepentingan pribadi itu. Jangan ada kepentingan atau sesuatu dimenangkan yang tidak layak. Apalagi selama ini, memang santer terdengar ada kelompok tertentu yang bermain dalam pengaturan proyek di daerah ini. 

"Ujung-ujungnya, bagaimana memenangkan secara teknis suatu perusahaan? Bermain atau tidak, pasti akan nampak dari sana," cakapnya. 

Ketua Panitia Lelang pada Bagian Pembangunan Pemerintah Kota Padang Malvi Hendry Chaniago ketika dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2016 membantah ada permainan pada proses lelang paket Pembangunan Pasar Inpres Blok III tersebut. Berdasarkan Kepres No. 54 tahun 2010, kalau lelang dengan sistim gugur, maka empat tahap proses evaluasi, yaitu administrasi, teknis, harga, dan evaluasi verifikasi. 

"Karena nomor urut 1 kena dari segi metode, maka nomor urut 2 kita tetapkan sebagai pemenang. Nomor urut 3 tidak kita undang karena mereka butuh biaya ke sini. Kalau diundang, kan mereka harus bawa personil. Kalau seandainya PT Nidya Karya tidak memenuhi syarat, baru kita undang nomor urut 3. Itu kalau sudah jelas pula mereka sebagai calon pemenang lelang. Sedangkan nomor urut 4 sudah dinyatakan gugur," ungkapnya. 

Menurutnya, masa sanggah lelang berakhir pada Rabu, 20 Juli 2016. PT Nidya Karya sudah ditetapkan sebagai pemenang lelang. Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang menyiapkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa. 

"Tidak ada permainan. Itu kan hanya bahasa politik saja. Kita melakukan evaluasi berdasarkan dokumen yang masuk. setelah itu kita evaluasi. PT Hutama Karya itu kesalahannya di teknis. Mereka kena pada evaluasi teknis karena lokasi yang mereka sebutkan berbeda, yaitu Pasar Pusat Padang Panjang, sementara kita Pasar Inpres Blok III," jelasnya. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »