![]() |
Saling Tukar Cindera Mata. |
BENTENGSUMBAR.COM - Pemerintah Kota Padang tak hentinya dikunjungi berbagai unsur pemerintahan daerah di negeri ini. Kali ini Jumat (29/7), Pemerintah Kabupaten Gianyar Provinsi Bali yang menyambangi pusat pemerintahan di ranah bingkuang tersebut.
Rombongan dari negeri Pulau Dewata itu disambut Walikota yang diwakili Asisten III Bidang Administarasi, Corri Saidan beserta beberapa pimpinan SKPD terkait. Dalam kunjungan itu Pemkab Gianyar juga membawa rombongan dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kerja Sama (BKS) antar LPD, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali serta unsur terkait lainnya.
Asisten II Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, Ketut Astawa Suyasa menyampaikan yang melatar belakangi rombongan ke Padang, guna melakukan sharing yang bertujuan untuk lebih memajukan LPD di Gianyar ke depan. Sebagaimana diketahui awal mula terbentuknya LPD di Gianyar, salah satunya belajar dari Padang melalui lembaga Lumbung Pitih Nagari (LPN) pada 1984 lalu.
“Jadi itu yang melatar belakangi terbentuknya LPD di Gianyar. Sehingga juga keluarnya Undang-Undang No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan yang mengaturnya dari hukum adat,” terang Ketut.
Ketut melanjutkan, dalam kunjungan tersebut Pemkab Gianyar bersama lembaga terkait bermaksud mendapati masukan dan perbandingan khususnya terkait UU atau peraturan yang mengatur hal itu di Gianyar. Adapun hingga saat ini, LPD di Gianyar telah berkembang cukup pesat. Dan dari 20 persen keuntungan dari aset yang terkumpul dipergunakan untuk pembangunan desa adat seperti berkontribusi dalam kegiatan tempat ibadah dan desa.
“Ini pertemuan awal kita, semoga dengan ini akan lebih meningkatkan pembangunan yang lebih baik bagi Gianyar dan Padang. Alhamdulillah untuk LPD di Gianyar saat ini telah memiliki aset sebesar Rp 2,8 triliun dari sebanyak 270 LPD se-Kabupaten Gianyar. Untuk 2015 lalu kita memperoleh keuntungan sebesar Rp 94,307 milyar,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Corri Saidan menyampaikan atas nama Pemko Padang sangat menyambut baik kedatangan rombongan. Ia pun juga menjelaskan seputar kondisi geografis Kota Padang, visi dan misi serta 10 program unggulan yang diantaranya sesuai pembahasan kunjungan, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang.
“Khusus untuk rencana mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang, Pemko telah melakukannya pada tahun 2014. Ditargetkan, setiap tahun telah tercetak 2000 wirausahawan baru dan pada lima tahun ke depan diharapkan program ini mampu terealisasi sesuai harapan,” ujar Corri.
Corri menjelaskan, dalam mencetak 10 ribu wirausahwan baru, Pemko memberikan dorongan dan pembinaan dengan mengupayakan wirausahawan bisa mendapatkan penguatan modal dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan lembaga keuangan mikro lainnya yang ada di setiap kelurahan.
“Selanjutnya agar mereka dapat mandiri, keseluruh calon wirausahawan ini didorong berwirausaha dengan mencapai tiga indikator. Seperti punya usaha sendiri, punya tempat sendiri, serta memenuhi melengkapi persyaratan usaha. Alhamdulillah sebanyak 2.111 calon wirausahawan di 11 kecamatan telah dilakukan pembinaan dan dorongan untuk menjadi wirausahawan baru. Dan kita optimis upaya ini dapat terwujud sesuai target,” tukasnya.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak saling melakukan serah terima cindera mata berupa plakat logo daerah masing-masing. (David)
Rombongan dari negeri Pulau Dewata itu disambut Walikota yang diwakili Asisten III Bidang Administarasi, Corri Saidan beserta beberapa pimpinan SKPD terkait. Dalam kunjungan itu Pemkab Gianyar juga membawa rombongan dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kerja Sama (BKS) antar LPD, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali serta unsur terkait lainnya.
Asisten II Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, Ketut Astawa Suyasa menyampaikan yang melatar belakangi rombongan ke Padang, guna melakukan sharing yang bertujuan untuk lebih memajukan LPD di Gianyar ke depan. Sebagaimana diketahui awal mula terbentuknya LPD di Gianyar, salah satunya belajar dari Padang melalui lembaga Lumbung Pitih Nagari (LPN) pada 1984 lalu.
“Jadi itu yang melatar belakangi terbentuknya LPD di Gianyar. Sehingga juga keluarnya Undang-Undang No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan yang mengaturnya dari hukum adat,” terang Ketut.
Ketut melanjutkan, dalam kunjungan tersebut Pemkab Gianyar bersama lembaga terkait bermaksud mendapati masukan dan perbandingan khususnya terkait UU atau peraturan yang mengatur hal itu di Gianyar. Adapun hingga saat ini, LPD di Gianyar telah berkembang cukup pesat. Dan dari 20 persen keuntungan dari aset yang terkumpul dipergunakan untuk pembangunan desa adat seperti berkontribusi dalam kegiatan tempat ibadah dan desa.
“Ini pertemuan awal kita, semoga dengan ini akan lebih meningkatkan pembangunan yang lebih baik bagi Gianyar dan Padang. Alhamdulillah untuk LPD di Gianyar saat ini telah memiliki aset sebesar Rp 2,8 triliun dari sebanyak 270 LPD se-Kabupaten Gianyar. Untuk 2015 lalu kita memperoleh keuntungan sebesar Rp 94,307 milyar,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Corri Saidan menyampaikan atas nama Pemko Padang sangat menyambut baik kedatangan rombongan. Ia pun juga menjelaskan seputar kondisi geografis Kota Padang, visi dan misi serta 10 program unggulan yang diantaranya sesuai pembahasan kunjungan, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang.
“Khusus untuk rencana mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang, Pemko telah melakukannya pada tahun 2014. Ditargetkan, setiap tahun telah tercetak 2000 wirausahawan baru dan pada lima tahun ke depan diharapkan program ini mampu terealisasi sesuai harapan,” ujar Corri.
Corri menjelaskan, dalam mencetak 10 ribu wirausahwan baru, Pemko memberikan dorongan dan pembinaan dengan mengupayakan wirausahawan bisa mendapatkan penguatan modal dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan lembaga keuangan mikro lainnya yang ada di setiap kelurahan.
“Selanjutnya agar mereka dapat mandiri, keseluruh calon wirausahawan ini didorong berwirausaha dengan mencapai tiga indikator. Seperti punya usaha sendiri, punya tempat sendiri, serta memenuhi melengkapi persyaratan usaha. Alhamdulillah sebanyak 2.111 calon wirausahawan di 11 kecamatan telah dilakukan pembinaan dan dorongan untuk menjadi wirausahawan baru. Dan kita optimis upaya ini dapat terwujud sesuai target,” tukasnya.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak saling melakukan serah terima cindera mata berupa plakat logo daerah masing-masing. (David)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »