![]() |
Erisman (tengah) bersama Wakil Ketua DPP Parta Gerindra Fadhli Zon dan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Suir Syam dalam suatu kesempatan. |
BENTENGSUMBAR.COM - Sampai detik ini, H Erisman Chaniago belum melihat surat dari DPP Partai Gerindra terkait penggantian dirinya selaku Ketua DPRD Kota Padang. Ia pun mengaku tak melihat surat penunjukan Elly Thrisyanti sebagai penggantinya.
"Ini di luar kelaziman. Sebab, kalau surat itu memang ada, mestinya saya dikasih tembusan. Namun sampai saat ini, tembusan itu tidak pernah ada sampai kepada saya," cakapnya kepada wartawan, Senin, 4 Juli 2016.
Menurut Erisman, tak mungkin partai tidak memberikan tembusan kepada dirinya selaku objek dari surat itu, karena ini menyangkut proses administrasi. Ia pun mendesak pihak-pihak yang mengklaim surat DPP Partai Gerindra itu ada, untuk memperlihatkannya kepada publik.
"Jadi aneh kalau ada pihak-pihak yang menyebutkan sudah ada surat dari DPP tentang pergantian saya tersebut. Kalau pun memang ada, tolong tunjukan saja ke publik secara terang benderang, tidak perlu mengklaim segala macam. Kalau surat memang diturunkan DPP, saya akan sami'na wa atho'na (saya dengar dan saya taati, red) dengan keputusan DPP," cakap Erisman.
Erisman menegaskan, soal dirinya menggugat keputusan BK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) itu adalah haknya sebagai pihak yang dirugikan dan dizalimi oleh keputusan BK itu. Ia melihat ada yang tidak benar dengan putusan tersebut.
"Yang saya permasalahkan adalah BK dan putusannya tersebut, bukan melawan DPP. Prinsipnya, jabatan bagi saya adalah amanah yang setiap saat bisa diambil oleh yang memberi," pungkasnya.
Erisman menuding, ada pihak-pihak yang sedang melakukan permainan busuk untuk menjatuhkan dirinya. Pihak-pihak tersebut sedang berusaha membuat kebohongan tentang kebenaran surat tersebut.
"Sebenarnya surat itu tidak ada, tapi dikatakan ada. Kalau ada, ya perlihatkan saja. Jangan diklaim melulu, tapi tak mampu menunjukan ke publik. Atau mereka sedang berusaha membuat kebohongan atas nama DPP? Kalau itu yang mereka lakukan, saya akan tuntut mereka secara hukum ke polisi," ungkapnya. (by)
"Ini di luar kelaziman. Sebab, kalau surat itu memang ada, mestinya saya dikasih tembusan. Namun sampai saat ini, tembusan itu tidak pernah ada sampai kepada saya," cakapnya kepada wartawan, Senin, 4 Juli 2016.
Menurut Erisman, tak mungkin partai tidak memberikan tembusan kepada dirinya selaku objek dari surat itu, karena ini menyangkut proses administrasi. Ia pun mendesak pihak-pihak yang mengklaim surat DPP Partai Gerindra itu ada, untuk memperlihatkannya kepada publik.
"Jadi aneh kalau ada pihak-pihak yang menyebutkan sudah ada surat dari DPP tentang pergantian saya tersebut. Kalau pun memang ada, tolong tunjukan saja ke publik secara terang benderang, tidak perlu mengklaim segala macam. Kalau surat memang diturunkan DPP, saya akan sami'na wa atho'na (saya dengar dan saya taati, red) dengan keputusan DPP," cakap Erisman.
Erisman menegaskan, soal dirinya menggugat keputusan BK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) itu adalah haknya sebagai pihak yang dirugikan dan dizalimi oleh keputusan BK itu. Ia melihat ada yang tidak benar dengan putusan tersebut.
"Yang saya permasalahkan adalah BK dan putusannya tersebut, bukan melawan DPP. Prinsipnya, jabatan bagi saya adalah amanah yang setiap saat bisa diambil oleh yang memberi," pungkasnya.
Erisman menuding, ada pihak-pihak yang sedang melakukan permainan busuk untuk menjatuhkan dirinya. Pihak-pihak tersebut sedang berusaha membuat kebohongan tentang kebenaran surat tersebut.
"Sebenarnya surat itu tidak ada, tapi dikatakan ada. Kalau ada, ya perlihatkan saja. Jangan diklaim melulu, tapi tak mampu menunjukan ke publik. Atau mereka sedang berusaha membuat kebohongan atas nama DPP? Kalau itu yang mereka lakukan, saya akan tuntut mereka secara hukum ke polisi," ungkapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »