![]() |
Penandatanganan Nota Kesepahaman. |
BENTENGSUMBAR.COM - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melaunching Minangkabau Business School and Entrepreneurship Center (MBS-EC), bertampat di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat, Selasa pagi, 2 Agustus 2016. Hadir menjadi keynote speaker pada acara tersebut, Komisaris Garuda Indonesia Donny Oskaria, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen/ FEM IPB Bogor Firdaus, dan Rektor Unand Tafdil Husni.
"Kami melihat MBS-EC ini merupakan suatu terobosan untuk kita dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Melahirkan sarjana yang mendapatkan ilmu tentang ekonomi, bisnis, entrepreneuership sudah banyak. Namun ada sesuatu yang kita lihat, nyata dan fakta yang tidak bisa kita miliki. Tamatan-tamatan yang berbasis ekonomi, pada kenyataannya tidak semuanya mampu dan bisa bekerja, baik dia sebagai pihak yang mempekerjakan orang lain ataupun dia yang bekerja dengan orang lain," tegas Irwan Prayitno.
Ia mengatakan, jika hanya hanya mengandalkan tempat kerja dan menunggu lowongan kerja yang terbatas, tentu akhirnya akan menganggur. Apatah lagi, saat ini, generasi muda sudah mulai terjangkit virus yang memblok mindset, cara berfikir bahwa setelah tamat kuliah mereka lebih berfikir untuk mencari kerja dibandingkan menciptakan dunia kerja sendiri seperti pengusaha, entrepreneurship, dan lainnya. Akibatnya, potensi yang ada pada diri mereka tidak dapat teraktualkan, kreatifitas diri tidak tersalurkan.
“Banyak persoalan dan permasalahan yang terjadi di bidang kewirausahaan saat ini seperti yang sudah saya sebutkan tadi. Hal ini yang akan diterobos dan diatasi oleh MBS-EC kedepannya. Hadirnya MBS-EC ini memberikan solusi, yang tadinya tidak mungkin bisa menjadi mungkin,” ungkapnya.
Ia berharap, hadirnya MBS-EC ini mampu melahirkan wiraswasta-wiraswasta handal yang mampu bersaing secara global, dan yang terpenting dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Sumatera Barat. Sebab, secara umum tujuan MBS-EC adalah menghasilkan wirausaha muda mandiri yang mampu memanfaatkan potensi ekonomi dan bisnis Sumatera Barat secara kreatif.
Sementara itu, kata Minangkabau pada nama MBS-EC tersebut mengandung pemaknaan sebagai branding dan bentuk upaya menggali kekayaan budaya kewirausahaan, talenta dagang/ peran saudagar/ pelaku bisnis, serta dimensi kreatif dalam konteks alam takambang jadi guru (alam terkembang menjadi guru). Penggunaan kata ini juga sebagai terminologi yang bisa menjadi basisi sinergi dari para pelaku bisnis berpengalaman dan ahli IPTEK dan inovasi untuk mempersiapkan SDM pelaku bisnis dan kewirausahaan yang handal untuk memanfaatkan segala potensi untuk meningkatkan kesejahteraan Sumatera Barat.
Dalam acara ini juga dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman bersama antara MBS-EC dengan mitra, yakni Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Rektor Unand, Rektor UNP, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Dirut PT Semen Padang, Dirut Bank Nagari, GM PT PLN Wilayah Sumbar, Ketua KADIN Sumbar, Ketua STMIK Padang, Ketua Koperasi Sehat Mandiri, dan Ketua Koperasi Rahmatan Lil’alamin. (zardi)
"Kami melihat MBS-EC ini merupakan suatu terobosan untuk kita dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Melahirkan sarjana yang mendapatkan ilmu tentang ekonomi, bisnis, entrepreneuership sudah banyak. Namun ada sesuatu yang kita lihat, nyata dan fakta yang tidak bisa kita miliki. Tamatan-tamatan yang berbasis ekonomi, pada kenyataannya tidak semuanya mampu dan bisa bekerja, baik dia sebagai pihak yang mempekerjakan orang lain ataupun dia yang bekerja dengan orang lain," tegas Irwan Prayitno.
Ia mengatakan, jika hanya hanya mengandalkan tempat kerja dan menunggu lowongan kerja yang terbatas, tentu akhirnya akan menganggur. Apatah lagi, saat ini, generasi muda sudah mulai terjangkit virus yang memblok mindset, cara berfikir bahwa setelah tamat kuliah mereka lebih berfikir untuk mencari kerja dibandingkan menciptakan dunia kerja sendiri seperti pengusaha, entrepreneurship, dan lainnya. Akibatnya, potensi yang ada pada diri mereka tidak dapat teraktualkan, kreatifitas diri tidak tersalurkan.
“Banyak persoalan dan permasalahan yang terjadi di bidang kewirausahaan saat ini seperti yang sudah saya sebutkan tadi. Hal ini yang akan diterobos dan diatasi oleh MBS-EC kedepannya. Hadirnya MBS-EC ini memberikan solusi, yang tadinya tidak mungkin bisa menjadi mungkin,” ungkapnya.
Ia berharap, hadirnya MBS-EC ini mampu melahirkan wiraswasta-wiraswasta handal yang mampu bersaing secara global, dan yang terpenting dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Sumatera Barat. Sebab, secara umum tujuan MBS-EC adalah menghasilkan wirausaha muda mandiri yang mampu memanfaatkan potensi ekonomi dan bisnis Sumatera Barat secara kreatif.
Sementara itu, kata Minangkabau pada nama MBS-EC tersebut mengandung pemaknaan sebagai branding dan bentuk upaya menggali kekayaan budaya kewirausahaan, talenta dagang/ peran saudagar/ pelaku bisnis, serta dimensi kreatif dalam konteks alam takambang jadi guru (alam terkembang menjadi guru). Penggunaan kata ini juga sebagai terminologi yang bisa menjadi basisi sinergi dari para pelaku bisnis berpengalaman dan ahli IPTEK dan inovasi untuk mempersiapkan SDM pelaku bisnis dan kewirausahaan yang handal untuk memanfaatkan segala potensi untuk meningkatkan kesejahteraan Sumatera Barat.
Dalam acara ini juga dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman bersama antara MBS-EC dengan mitra, yakni Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Rektor Unand, Rektor UNP, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Dirut PT Semen Padang, Dirut Bank Nagari, GM PT PLN Wilayah Sumbar, Ketua KADIN Sumbar, Ketua STMIK Padang, Ketua Koperasi Sehat Mandiri, dan Ketua Koperasi Rahmatan Lil’alamin. (zardi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »