![]() |
Jokowi Bersama Din Syamsudin, Mantan Ketua PP Muhammadiyah. |
BENTENGSUMBAR.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan tiga tokoh Muslim Tanah Air lainnya masuk dalam Daftar Muslim 500. Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Jordania, menganggap mereka sebagai Muslim berpengaruh di dunia bersama 400-an tokoh dari berbagai negara.
Ini adalah tahun kedelapan daftar The Muslim 500 dirilis. Melalui daftar tersebut, Pusat Studi Strategi Islam ingin melihat seberapa besar pengaruh seorang Muslim terhadap komunitasnya. Kriteria pengaruh dalam kajian ini adalah tokoh ini memiliki kekuasan (ideologi, budaya, finansial, politik, dan lainnya) untuk membuat perubahan dan dampak signifikan untuk dunia Muslim.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menempati posisi ke-13. Dalam keterangan yang ditulis tentang Presiden Jokowi, lembaga ini menyebut dia sebagai seorang politisi sukses dan bersih. Saat menjadi wali kota, Jokowi dinilai sangat dekat dengan konstituennya dan berhasil mempromosikan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Jokowi juga dinilai berhasil memperbaiki sistem transportasi, kesehatan, hubungan bisnis dengan masyarakat, dan sukses mempertahankan citranya sebagai politisi bersih dengan menghindari korupsi dan nepotisme yang banyak dilakukan banyak pejabat lain.
Sedangkan nama Ketua Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj menempati peringkat ke-20 dalam daftar itu. NU adalah organisasi massa terbesar di Indonesia dengan ratusan cabang yang tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia.
Dengan struktur kepemimpinan yang solid di tingkat daerah hingga pusat, KH Aqil Siradj tak salah jika dianggap sangat berpengaruh dalam pergerakan Islam Sunni di Indonesia.
Hal yang membuat NU berbeda dengan organisasi Islam lainnya adalah basis organisasi ini yang kebanyakan adalah masyarakat pedesaan. NU memosisikan diri sebagai organisasi Islam tradisional yang menekankan sektor pendidikan serta keterlibatan politik berbasis Islam.
Sosok Aqil Siradj sendiri adalah seorang tokoh yang memiliki latar belakang akademis mumpuni, terutama dalam hal ilmu tentang Islam dan sangat menjunjung tinggi pendidikan sebagai syarat utama pembangunan. Dia mendirikan Said Aqil Center di Mesir, sebuah pusat studi yang fokus dalam pembicaraan dan diskusi soal Islam, khususnya di dunia Arab.
Satu lagi nama tokoh Muslim Indonesia di daftar ini adalah Dr Din Syamsudin, pemimpin Muhammadiyah yang menduduki peringkat ke-41. Selain menjadi pemimpin Muhammadiyah, Din juga memimpin MUI, anggota Kelompok Visi Strategis Rusia-Islam, Ketua Forum Perdamaian Dunia, dan Presiden Dewan Hubungan Antar-agama.
Dia juga menjadi guru besar Ilmu Politik Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta dan Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antar-peradaban. Din Syamsudin juga dinilai aktif dalam dialog antar-agama dan antar-budaya. Baru-baru ini, Din kembali terpilih sebagai Presiden Konferensi Keagamaan untuk Perdamaian Asia (ACRP) untuk masa jabatan lima tahun.
Selain itu, Muhammadiyah juga aktif mencari solusi konflik di Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Muhammadiyah juga merupakan anggota International Contact Group (ICG) dalam upaya perdamaian antara Pemerintah Filipina dan pemberontak Moro.
Habib Luthfi, yang menempati peringkat ke-45, saat ini adalah Rais Amm dari Jamiyah Ahli Tahriqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah di Pekalongan, Jawa Tengah, dan juga menjabat sebagai Ketua MUI Jawa Tengah.
Habib Luthfi juga merupakan pemimpin spiritual tarekat Ba Alawi di Indonesia. Tarekat ini adalah para keturunan Nabi Muhammad yang bermigrasi ke Hadramaut, Yaman, pada masa-masa awal sejarah Islam. Setelah mempelajari Islam dari para ulama di Indonesia, Habib Luthfi kemudian pergi ke Mekkah dan Madinah untuk melanjutkan pelajarannya.
Habib Luthfi akhirnya mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadis dan tasawuf. Sepanjang hidupnya, Habib Luthfi sudah mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki jutaan pengikut.
Dalam daftar ini, 50 tokoh Islam teratas yang dianggap paling berpengaruh dipilah secara khusus. Sementara itu, sisanya dipecah ke dalam 15 kategori tanpa pemeringkatan. Daftar ini memang masih didominasi tokoh agama dan kepala negara. Peringkat pertama ditempati Profesor Dr Sheikh Ahmar Muhammad al-Tayeb, pemimpin Universitas Al-Azhar sekaligus imam besar masjid Al-Azhar, Kairo.
Peringkat kedua dan ketiga ditempati Raja Jordania Abdullah II dan Raja Salam bin Abdul Aziz al-Saud dari Arab Saudi. Sementara itu, di peringkat keempat terdapat nama Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, pemimpin spiritual Republik Islam Iran. Dari Turki, muncul dua nama dalam daftar 50 tokoh paling berpengaruh ini, yaitu Presiden Recep Tayyip Erdogan dan musuh bebuyutannya, Fethullah Gullen. (Ibnu/kompas.com)
Ini adalah tahun kedelapan daftar The Muslim 500 dirilis. Melalui daftar tersebut, Pusat Studi Strategi Islam ingin melihat seberapa besar pengaruh seorang Muslim terhadap komunitasnya. Kriteria pengaruh dalam kajian ini adalah tokoh ini memiliki kekuasan (ideologi, budaya, finansial, politik, dan lainnya) untuk membuat perubahan dan dampak signifikan untuk dunia Muslim.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menempati posisi ke-13. Dalam keterangan yang ditulis tentang Presiden Jokowi, lembaga ini menyebut dia sebagai seorang politisi sukses dan bersih. Saat menjadi wali kota, Jokowi dinilai sangat dekat dengan konstituennya dan berhasil mempromosikan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Jokowi juga dinilai berhasil memperbaiki sistem transportasi, kesehatan, hubungan bisnis dengan masyarakat, dan sukses mempertahankan citranya sebagai politisi bersih dengan menghindari korupsi dan nepotisme yang banyak dilakukan banyak pejabat lain.
Sedangkan nama Ketua Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj menempati peringkat ke-20 dalam daftar itu. NU adalah organisasi massa terbesar di Indonesia dengan ratusan cabang yang tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia.
Dengan struktur kepemimpinan yang solid di tingkat daerah hingga pusat, KH Aqil Siradj tak salah jika dianggap sangat berpengaruh dalam pergerakan Islam Sunni di Indonesia.
Hal yang membuat NU berbeda dengan organisasi Islam lainnya adalah basis organisasi ini yang kebanyakan adalah masyarakat pedesaan. NU memosisikan diri sebagai organisasi Islam tradisional yang menekankan sektor pendidikan serta keterlibatan politik berbasis Islam.
Sosok Aqil Siradj sendiri adalah seorang tokoh yang memiliki latar belakang akademis mumpuni, terutama dalam hal ilmu tentang Islam dan sangat menjunjung tinggi pendidikan sebagai syarat utama pembangunan. Dia mendirikan Said Aqil Center di Mesir, sebuah pusat studi yang fokus dalam pembicaraan dan diskusi soal Islam, khususnya di dunia Arab.
Satu lagi nama tokoh Muslim Indonesia di daftar ini adalah Dr Din Syamsudin, pemimpin Muhammadiyah yang menduduki peringkat ke-41. Selain menjadi pemimpin Muhammadiyah, Din juga memimpin MUI, anggota Kelompok Visi Strategis Rusia-Islam, Ketua Forum Perdamaian Dunia, dan Presiden Dewan Hubungan Antar-agama.
Dia juga menjadi guru besar Ilmu Politik Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta dan Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antar-peradaban. Din Syamsudin juga dinilai aktif dalam dialog antar-agama dan antar-budaya. Baru-baru ini, Din kembali terpilih sebagai Presiden Konferensi Keagamaan untuk Perdamaian Asia (ACRP) untuk masa jabatan lima tahun.
Selain itu, Muhammadiyah juga aktif mencari solusi konflik di Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Muhammadiyah juga merupakan anggota International Contact Group (ICG) dalam upaya perdamaian antara Pemerintah Filipina dan pemberontak Moro.
Habib Luthfi, yang menempati peringkat ke-45, saat ini adalah Rais Amm dari Jamiyah Ahli Tahriqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah di Pekalongan, Jawa Tengah, dan juga menjabat sebagai Ketua MUI Jawa Tengah.
Habib Luthfi juga merupakan pemimpin spiritual tarekat Ba Alawi di Indonesia. Tarekat ini adalah para keturunan Nabi Muhammad yang bermigrasi ke Hadramaut, Yaman, pada masa-masa awal sejarah Islam. Setelah mempelajari Islam dari para ulama di Indonesia, Habib Luthfi kemudian pergi ke Mekkah dan Madinah untuk melanjutkan pelajarannya.
Habib Luthfi akhirnya mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadis dan tasawuf. Sepanjang hidupnya, Habib Luthfi sudah mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki jutaan pengikut.
Dalam daftar ini, 50 tokoh Islam teratas yang dianggap paling berpengaruh dipilah secara khusus. Sementara itu, sisanya dipecah ke dalam 15 kategori tanpa pemeringkatan. Daftar ini memang masih didominasi tokoh agama dan kepala negara. Peringkat pertama ditempati Profesor Dr Sheikh Ahmar Muhammad al-Tayeb, pemimpin Universitas Al-Azhar sekaligus imam besar masjid Al-Azhar, Kairo.
Peringkat kedua dan ketiga ditempati Raja Jordania Abdullah II dan Raja Salam bin Abdul Aziz al-Saud dari Arab Saudi. Sementara itu, di peringkat keempat terdapat nama Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, pemimpin spiritual Republik Islam Iran. Dari Turki, muncul dua nama dalam daftar 50 tokoh paling berpengaruh ini, yaitu Presiden Recep Tayyip Erdogan dan musuh bebuyutannya, Fethullah Gullen. (Ibnu/kompas.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »