![]() |
Aysha (Manuela Franco Barbato). |
BENTENGSUMBAR.COM - Kisah ini sengaja kami angkat kembali, semata-mata untuk memotivasi kaum muslimah agar teguh pada jalan Islam dan tidak malu menggunakan Hijab. Apatah lagi, kewajiban berhijab itu sudah diatur oleh Allah SWT dalam al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
"Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan …" (QS. An-Nur : 31).
“Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Imam Ali kw berkata dalam suratnya kepada anaknya Sayyidina Hasan: "Wanita-wanita yang menutup wajahnya sehingga matanya tidak tertuju pada yang non muhrim (dan mata non muhrim tidak tertuju kepadanya) di sebabkan wanita-wanita yang ketat dalam berhijab akan lebih terjaga dari segala gangguan, dan ketika mereka keluar rumah tidak lebih buruk dari orang-orang non muhrim dan membawa orang lain yang tidak dapat di percaya kedalam rumahnya."
Kisah anak perempuan seorang politikus terkemuka Italia, Manuela Franco Barbato, telah memutuskan untuk menjadi Muallaf dan mengenakan Hijab menghebohkan publik Italia. Media-media Islam pun ramai merilis pemberitaannya pada Juni 2016 lalu.
Keputusannya ini telah memicu keributan dan kegemparan bagi publik Italia, yang notabene adalah negara dengan mayoritas pemeluk katolik, dan merupakan selama berabad-abad merupakan jantung Kekaisaran Romawi Barat, seperti dilansir oleh aboutislam.
“Hijab adalah jalanku, ini adalah cara yang telah Allah telah pilihkan untukku,” jelas Manuela Franco Barbato, yang sekarang telah mengubah namanya menjadi “Aysha”. Pengakuan ini ia tulis melalui akun Facebook-nya, sebagaimana dilaporkan oleh Il Giornale Daily akhir bulan Mei lalu.
“Saya bangga dengan kemurnian jiwa saya. Ini adalah hukum Ilahi, yang aku tak berkeberatan terhadapnya? ”
Aysha (Manuela Franco Barbato) adalah putri seorang mantan anggota Parlemen Italia yang berasal dari Partai Values, Franco Barbato.
Manuela Franco Barbato muda memutuskan untuk memeluk Islam saat dirinya belajar di Università L’orientale di Napoli.
Sekarang, ia telah mendekati masa kelulusannya, dan ia pindah ke India bersama suami dan dua anaknya.
Keputusan Aysha menjadi muallaf sangat mengejutkan ayahnya, yang disebut-sebut sedang mengalami masa-masa sulit sejak perubahan keimanan putri tercintanya itu.
Namun demikian, Aysha yang kini juga telah mengenakan Hijab, tetap mendukung Ayahnya selama masa kampanye pemilihan walikota Napoli.
Untuk diketahui, Italia saat ini memiliki populasi Muslim sebanyak 1,7 juta jiwa, ini termasuk dengan 20.000 muallaf, menurut angka yang dikeluarkan oleh ISTAT, lembaga statistik nasional Italia.
Sementara itu, sebuah hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center dirilis pada bulan Januari awal tahun ini memperlihatkan bahwa orang-orang Italia, -sekitar 63 persen dari jumlah responden- telah mengarahkan warga-warga Eropa Barat untuk memegang pandangan tak baik (buruk) terhadap Muslim Eropa.
Kemudian, Warga Yunani menempati posisi kedua, dengan 53 persen.
Berbeda dengan masyarakat Italia dan Yunani yang cenderung tak menyukai Muslim, mayoritas warga Perancis, Inggris dan Jerman melihat Muslim sebagai pribadi yang baik dan menguntungkan. (Kmk/panjimas.com)
"Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan …" (QS. An-Nur : 31).
“Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Imam Ali kw berkata dalam suratnya kepada anaknya Sayyidina Hasan: "Wanita-wanita yang menutup wajahnya sehingga matanya tidak tertuju pada yang non muhrim (dan mata non muhrim tidak tertuju kepadanya) di sebabkan wanita-wanita yang ketat dalam berhijab akan lebih terjaga dari segala gangguan, dan ketika mereka keluar rumah tidak lebih buruk dari orang-orang non muhrim dan membawa orang lain yang tidak dapat di percaya kedalam rumahnya."
Kisah anak perempuan seorang politikus terkemuka Italia, Manuela Franco Barbato, telah memutuskan untuk menjadi Muallaf dan mengenakan Hijab menghebohkan publik Italia. Media-media Islam pun ramai merilis pemberitaannya pada Juni 2016 lalu.
Keputusannya ini telah memicu keributan dan kegemparan bagi publik Italia, yang notabene adalah negara dengan mayoritas pemeluk katolik, dan merupakan selama berabad-abad merupakan jantung Kekaisaran Romawi Barat, seperti dilansir oleh aboutislam.
“Hijab adalah jalanku, ini adalah cara yang telah Allah telah pilihkan untukku,” jelas Manuela Franco Barbato, yang sekarang telah mengubah namanya menjadi “Aysha”. Pengakuan ini ia tulis melalui akun Facebook-nya, sebagaimana dilaporkan oleh Il Giornale Daily akhir bulan Mei lalu.
“Saya bangga dengan kemurnian jiwa saya. Ini adalah hukum Ilahi, yang aku tak berkeberatan terhadapnya? ”
Aysha (Manuela Franco Barbato) adalah putri seorang mantan anggota Parlemen Italia yang berasal dari Partai Values, Franco Barbato.
Manuela Franco Barbato muda memutuskan untuk memeluk Islam saat dirinya belajar di Università L’orientale di Napoli.
Sekarang, ia telah mendekati masa kelulusannya, dan ia pindah ke India bersama suami dan dua anaknya.
Keputusan Aysha menjadi muallaf sangat mengejutkan ayahnya, yang disebut-sebut sedang mengalami masa-masa sulit sejak perubahan keimanan putri tercintanya itu.
Namun demikian, Aysha yang kini juga telah mengenakan Hijab, tetap mendukung Ayahnya selama masa kampanye pemilihan walikota Napoli.
Untuk diketahui, Italia saat ini memiliki populasi Muslim sebanyak 1,7 juta jiwa, ini termasuk dengan 20.000 muallaf, menurut angka yang dikeluarkan oleh ISTAT, lembaga statistik nasional Italia.
Sementara itu, sebuah hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center dirilis pada bulan Januari awal tahun ini memperlihatkan bahwa orang-orang Italia, -sekitar 63 persen dari jumlah responden- telah mengarahkan warga-warga Eropa Barat untuk memegang pandangan tak baik (buruk) terhadap Muslim Eropa.
Kemudian, Warga Yunani menempati posisi kedua, dengan 53 persen.
Berbeda dengan masyarakat Italia dan Yunani yang cenderung tak menyukai Muslim, mayoritas warga Perancis, Inggris dan Jerman melihat Muslim sebagai pribadi yang baik dan menguntungkan. (Kmk/panjimas.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »