Kunci Penataan Daerah Ada di Tangan Masyarakat

Kunci Penataan Daerah Ada di Tangan Masyarakat
Wako Serahkan Dana Hibah Untuk Masjid Nurul Huda. 
BENTENGSUMBAR.COM – Masyarakat menjadi kunci tertata rapinya sebuah daerah atau kawasan. Dengan adanya inisiatif dan keikutsertaan masyarakat, suatu kawasan akan tertata dengan baik.

Demikian antara lain dikatakan Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo saat menampung aspirasi masyarakat dalam program Jumat Keliling (Jumling) di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Jumat (30/9).

“Agar kawasan ini tertata baik, semuanya ada di tangan masyarakat,” tegas Mahyeldi usai shalat Jumat di masjid itu.

Cukup banyak keluhan yang disampaikan warga kepada Walikota Mahyeldi ketika melakukan Jumling di masjid tersebut. Seperti masih adanya pedagang yang berjualan di atas Jembatan Siti Nurbaya. Keberadaan pedagang itu membuat jalan di jembatan menjadi macet akibat berjubelnya pembeli yang memarkir kendaraannya.

“Kalau sudah sore, jalan menjadi sempit, kendaraan berselisih pun susah,” ujar seorang warga, Dodi, kepada walikota.

Menjawab itu, Walikota Mahyeldi menyebut bahwa perlunya keterlibatan seluruh masyarakat agar kawasan Jembatan Siti Nurbaya tidak lagi diisi pedagang. Walikota mengatakan, Jembatan Siti Nurbaya termasuk ke dalam rencana Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. Karena itu nantinya kawasan ini akan ditata dengan baik.

“Kita akan jadikan kawasan di bawah jembatan sebagai pusat kuliner. Nanti tidak ada lagi pedagang yang berjualan di atas jembatan,” terang Mahyeldi.

Sisi lain, warga juga berharap agar kawasan Batang Arau dialiri air bersih milik PDAM. Menurut seorang warga, selama ini air PDAM hanya menjangkau rumah bagian pinggir jalan. Air PDAM pun hanya bisa dirasakan saat jam tertentu. Direktur Utama PDAM, Muswendry Evites yang hadir saat itu langsung merespon keluhan warga.

Menurutnya, kawasan Batang Arau terletak di paling ujung Kota Padang. Sedangkan sumber air untuk kawasan ini berada di daerah Ulu Gadut.

“Jalurnya cukup panjang, sehingga air sulit mencapai daerah ini,” terang Muswendry.

Walikota menegaskan, solusi minimnya ketersediaan air bersih di kawasan ini tidak saja dengan PDAM. Akan tetapi juga dilakukan dengan program Pamsimas. Ataupun dengan membangun bak penampungan.

“Sebenarnya di sekitar sini sudah pernah direncanakan untuk membangun bak penampungan. Tetapi saat itu terkendala kesepakatan dengan warga. Solusinya tentu harus ada dulu kesepakatan setiap warga. Jika warga sudah sepakat tentu bisa terakomodasi nantinya,” tutur Mahyeldi. (Charlie)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »