Presiden Tegaskan Korps Marinir Harus Menjadi Kekuatan Perekat Kemajemukan

Presiden Tegaskan Korps Marinir Harus Menjadi Kekuatan Perekat Kemajemukan
Presiden Jokowi Dipanggul Prajurit Korps Marinir. 
BENTENGSUMBAR.COM - Selaku Panglima Tertinggi TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada para perwira dan prajurit marinir, untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

“Sebagai tentara nasional, prajurit Korps Marinir harus menjadi kekuatan perekat kemajemukan dan pantang menyerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di hadapan prajurit Korps Marinir, di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta, Jumat siang, 11 November 2016.

Di negara Indonesia yang masyarakatnya majemuk, Presiden Jokowi ingin yang mayoritas itu melindungi minoritas, yang minoritas menghormati mayoritas, saling menghargai, dan saling menghormati.

“Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahysat jika kita mampu menjaganya dengan baik dalam bingkai persatuan Indonesia, dalam bingkai NKRI,” tutur Presiden seraya menyebutkan, banyak bangsa yang harus menghadapi takdir sejarah terpecah belah, tercerai berai karena tidak mampu mengelola perbedaan dan menjaga kemajemukan.

“Bangsa Indonesia ingin selalu menikmati indahnya perdamaian, indahnya persaudaraan di tengah keberagaman,” tegas Presiden, sebagaimana dilansir setkab.go.id.

Presiden Jokowi menekankan kepada setiap prajurit TNI termasuk Korps Marinir, untuk selalu memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

“Selalu setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 serta menjaga Bhinneka Tunggal Ika, selalu membela ideologi negara dan Pancasila, tetaplah sebagai benteng dari bangsa dan negara Republik Indonesia,” pesan Presiden.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan kelompok yang mayoritas di negara ini melindungi yang minoritas. Tapi juga yang minoritas harus menghormati yang mayoritas.

“Saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati. Inilah yang kita harapkan,” kata Presiden.

Dengan saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati, Presiden Jokowi meyakini kebersamaan, kesejukan, dan  pergaulan sehari-hari itu akan ditemukan di Negara kita.

“Saya berharap Negara kita tertib, dan damai. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Mengenai kunjungannya ke Makor Marinir itu, Presiden Jokowi mengatakan, yang pertama karena memang dirinya belum pernah mengunjungi prajurit-prajurit sebagai panglima tertinggi.

Yang kedua dalam ketatanegaraan, Presiden mengaku ingin memastikan bahwa semuanya loyal pada Negara, setia kepada Pancasila, kepada UUD 1945, kepada NKRI, kepada Kebhinekaan kita.

“Kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini bisa kita rasakan, prajurit kita siap, membuktikan. Itu saja,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden mengaku sangat bangga bahwa Korps Marinir, yang berjumlah 31.000 prajurit adalah sebuah kekuatan yang besar, yang terdiri dari brigadir infanteri Resimen Artileri Marinir (Menartmar), Resimen Kavaleri Marinir (Menkavmar), Resimen Bantuan Tempur, dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Seperti yang telah disampaikan dalam arahannya, Presiden menekankan bahwa hanya satu pegangan bagi setiap prajurit  korps marinir, yaitu kebanggaan dan harga diri sebagai seorang prajurit.

“Oleh sebab itu dalam menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu,  persatuan dan kesatuan kita, yang ingin mengganggu Pancasila, yang ingin mengganggu kebhinekaan kita, saya sampaikan bahwa prajurit korps marinir selalu menjadi perekat kemajemukan, perekat kebhinekaan, dan pantang menyerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republika Indonesia,” tutur Presiden.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (buya)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »