![]() |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. |
BENTENGSUMBAR.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan isu penarikan uang massal (Rush Money, red) merupakan kabar hoax. Penyebar isu tak bertanggung jawab tersebut akan ditangkap.
"Itu provokatif dan kami dari kepolisian akan melacaknya, kita melacak, dan kita akan melakukan penangkapan," ujar Tito di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakpus, Jumat, 18 November 2016.
Tito mengatakan sudah memerintahkan Bareskrim dan Polda Metro untuk mencari penyebar isu tersebut. Semua jaringan ditelusuri.
"Semua kelompok jaringan cyber kita investigasi untuk melakukan pelacakan. Jadi sekali lagi saya mengklarifikasi," ujar Tito.
Sebelumnya, pada hari ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat tidak terpengaruh isu penarikan uang secara massal pada 25 November mendatang. Menurut Agus, tidak ada alasan munculnya hal tersebut.
"Jadi enggak ada dasar kegiatan yang disebut rush. Jadi saya ingin sampaikan ke masyarakat jangan terpengaruh itu," ujar Agus di Istana Negara.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menegaskan, bahwa kondisi ekonomi di Indonesia stabil dan kuat. Ini terlihat mulai dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen saat negara-negara lain di bawah 5 persen.
Atas dasar kondisi tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta masyarakat agar jangan terlalu sensitif terhadap isu penarikan uang atau rush dari perbankan nasional.
“Begini, jangan terlalu sensitif terhadap isu-isu semacam ini, ya. Tidak ada alasan untuk terjadi rush,” kata Darmin kepada wartawan usai menghadiri acara Peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 November 2016..
Menko Perekonomian menilai, normal saja kalau ada yang menghembus isu rush dalam situasi begini. Namun ia menegaskan, ekonomi Indonesia berjalan dengan baik.
“Bank Indonesia tetap siap siaga menghadapi situasi. OJK menjaga pasar modal, menjaga lembaga-lembaga keuangan, perbankan, asuransi, dan sebagainya. Pemerintah menjaga sektor riil-nya,” tegas Darmin.
Kalau ada isu semacam itu dianggap Menko Perekonomian hal yang biasa. “Ini kan di Amerika sana sedang ada perubahan-perubahan bermacam-macam, itupun sudah mulai dikembang-kembangkan kan, ada tembok, ada apa, ya kan. Apa iya? Jangan terlalu terburu-buru terpengaruh ya,” ujarnya.
Yang paling penting dari semuanya, menurut Menko Perekonomian, perekonomian Indonesia harus dijaga bersama. Sehingga kalau pun ada goncangan Indonesia akan bisa bertahan.
“Kita sudah tunjukkan selama ini, kita bertahan bukan hanya bertahan. Dalam situasi ekonomi dunia melambat ekonomi kita masih tetap bisa meningkat pertumbuhannya, bukan cuma bisa bertahan,” jelas Darmin.
Jadi isu itu tidak benar? “Saya tidak bilang, itu lebih banyak isu, gitu ya,” tegas Darmin.
Ekonomi Stabil dan Kuat
Sementara itu Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan bahwa kondisi ekonomi di Indonesia stabil dan kuat. Selain tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen saat negara-negara lain di bawah 5 persen, inflasi Indonesia juga ada di kisaran 3 persen, transaksi berjalan bertambah baik ada di bawah 2 persen dari GDP, dan neraca pembayaran dalam kondisi baik.
“Bahkan sistem keuangan, sistem perbankan kita sehat. Jadi tidak ada dasar untuk ada kegiatan yang disebut rush,” tegas Agus.
Gubernur BI meminta kepada masyarakat dan media agar jangan terpengaruh isu tersebut karena keadaan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik dan stabil. “Mohon, kita jangan memberitakan berita-berita yang nanti bisa membuat masyarakat tidak tenang,” ujarnya.
Agus menegaskan, bahwa BI bersama dengan otoritas yang lain mengkonfirmasi bahwa stabilitas ekonomi Indonesia terjaga baik. (ml/detik.com/setkab.go.id)
"Itu provokatif dan kami dari kepolisian akan melacaknya, kita melacak, dan kita akan melakukan penangkapan," ujar Tito di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakpus, Jumat, 18 November 2016.
Tito mengatakan sudah memerintahkan Bareskrim dan Polda Metro untuk mencari penyebar isu tersebut. Semua jaringan ditelusuri.
"Semua kelompok jaringan cyber kita investigasi untuk melakukan pelacakan. Jadi sekali lagi saya mengklarifikasi," ujar Tito.
Sebelumnya, pada hari ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat tidak terpengaruh isu penarikan uang secara massal pada 25 November mendatang. Menurut Agus, tidak ada alasan munculnya hal tersebut.
"Jadi enggak ada dasar kegiatan yang disebut rush. Jadi saya ingin sampaikan ke masyarakat jangan terpengaruh itu," ujar Agus di Istana Negara.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menegaskan, bahwa kondisi ekonomi di Indonesia stabil dan kuat. Ini terlihat mulai dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen saat negara-negara lain di bawah 5 persen.
Atas dasar kondisi tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta masyarakat agar jangan terlalu sensitif terhadap isu penarikan uang atau rush dari perbankan nasional.
“Begini, jangan terlalu sensitif terhadap isu-isu semacam ini, ya. Tidak ada alasan untuk terjadi rush,” kata Darmin kepada wartawan usai menghadiri acara Peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 November 2016..
Menko Perekonomian menilai, normal saja kalau ada yang menghembus isu rush dalam situasi begini. Namun ia menegaskan, ekonomi Indonesia berjalan dengan baik.
“Bank Indonesia tetap siap siaga menghadapi situasi. OJK menjaga pasar modal, menjaga lembaga-lembaga keuangan, perbankan, asuransi, dan sebagainya. Pemerintah menjaga sektor riil-nya,” tegas Darmin.
Kalau ada isu semacam itu dianggap Menko Perekonomian hal yang biasa. “Ini kan di Amerika sana sedang ada perubahan-perubahan bermacam-macam, itupun sudah mulai dikembang-kembangkan kan, ada tembok, ada apa, ya kan. Apa iya? Jangan terlalu terburu-buru terpengaruh ya,” ujarnya.
Yang paling penting dari semuanya, menurut Menko Perekonomian, perekonomian Indonesia harus dijaga bersama. Sehingga kalau pun ada goncangan Indonesia akan bisa bertahan.
“Kita sudah tunjukkan selama ini, kita bertahan bukan hanya bertahan. Dalam situasi ekonomi dunia melambat ekonomi kita masih tetap bisa meningkat pertumbuhannya, bukan cuma bisa bertahan,” jelas Darmin.
Jadi isu itu tidak benar? “Saya tidak bilang, itu lebih banyak isu, gitu ya,” tegas Darmin.
Ekonomi Stabil dan Kuat
Sementara itu Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan bahwa kondisi ekonomi di Indonesia stabil dan kuat. Selain tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen saat negara-negara lain di bawah 5 persen, inflasi Indonesia juga ada di kisaran 3 persen, transaksi berjalan bertambah baik ada di bawah 2 persen dari GDP, dan neraca pembayaran dalam kondisi baik.
“Bahkan sistem keuangan, sistem perbankan kita sehat. Jadi tidak ada dasar untuk ada kegiatan yang disebut rush,” tegas Agus.
Gubernur BI meminta kepada masyarakat dan media agar jangan terpengaruh isu tersebut karena keadaan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik dan stabil. “Mohon, kita jangan memberitakan berita-berita yang nanti bisa membuat masyarakat tidak tenang,” ujarnya.
Agus menegaskan, bahwa BI bersama dengan otoritas yang lain mengkonfirmasi bahwa stabilitas ekonomi Indonesia terjaga baik. (ml/detik.com/setkab.go.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »