Presiden Jokowi Sebut Indonesia Akan Impor LPG Iran 500 Ribu Metrik Ton

Presiden Jokowi Melakukan Pembicaraan Dengan Presiden Hassan Rouhani
BENTENGSUMBAR.COM - Mengawali rangkaian kegiatan di Iran, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu, 14 Desember 2016, melakukan kunjungan ke Istana Sa’dabad, di Teheran dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Presiden tiba di Istana Sa’dabad sekitar pukul 09.35 waktu setempat yang langsung disambut oleh Presiden Hassan Rouhani. Kedua pemimpin kemudian menuju mimbar kehormatan untuk mengikuti upacara kenegaraan.

Alunan lagu kebangsaan kedua negara kemudian diperdengarkan. Selanjutnya, Presiden Jokowi didampingi Presiden Hassan Rouhani memeriksa jajar kehormatan. Usai memeriksa jajar kehormatan kedua kepala pemimpin pun berjabat tangan.

Setelah upacara penyambutan, acara dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antar kedua kepala negara yang dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antar kedua negara. Mengakhiri pertemuan, akan diadakan pernyataan pers bersama yang dilanjutkan dengan Jamuan Santap Siang Kenegaraan.

Adapun nota-nota kesepahaman (MoU) yang rencananya akan ditandatangani antara lain MoU mengenai Ekstradisi di pihak Pemerintah Indonesia ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri, Mutual Legal Asisstance ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri, MoU Kerja Sama Kelistrikan ditandatangani oleh Menteri ESDM, dan MoU Kerja Sama Investasi ditandangani oleh Kepala BKPM.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, untuk tahun 2017 mendatang, Indonesia akan mengimpor bahan bakar gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton. Sementara Iran akan membangun mobile powerplant di Indonesia sebesar kurang lebih 5.000 megawatt.

“Dengan kerja sama energi ini maka efisiensi harga akan bisa dilakukan,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Iran Hassan Rouhani, di Istana Sa’dabad, di Teheran, Rabu (14/12) pagi waktu setempat, setelah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang energi yang dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri ESDM Iran.

Selain itu, turut dibahas kedua pemimpin kemungkinan melakukan kerja sama pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. Sebelumnya pada bulan Agustus lalu, Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) telah menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan studi pendahuluan terhadap kedua lapangan minyak raksasa di Iran tersebut.

Pada kunjungan kali ini, Presiden Jokowi juga membawa serta dalam sebanyak 60 CEO dan pengusaha dari Indonesia.

“Mereka bergerak di berbagai bidang (dan) mereka akan bertemu CEO counterpart mitra dan melakukan pertemuan bisnis peningkatan perdagangan antara Iran dan Indonesia,” terangnya.

Senada dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Hassan Rouhani menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia. Rouhani juga menyambut baik usulan pemerintah Indonesia terkait pengelolaan ladang minyak di Iran.

“Kami siap untuk berpartisipasi dalam pembangunan pembangkit listrik, bendungan, saluran air, serta berbagai bantuan teknis kepada Republik Indonesia. Tentu saja Republik Indonesia juga dapat aktif dan berpartisipasi dalam industri migas di Republik Islam Iran,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Iran juga menganggap kerja sama di sektor energi antara kedua negara merupakan suatu hubungan strategis. Pihaknya pun menyatakan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dalam bidang tersebut.

Selain soal energi, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Mutual Legal Assistance serta MoU Ekstradisi yang dari pihak Indonesia ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Juga ditandatangani MoU di bidang Investasi yang dari Indonesia ditandangani oleh Kepala BKPM Thomas Lembong.

Pendekatan Dialog

Selain isu di bidang ekonomi, menurut Presiden Jokowi, dalam pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani itu juga dibahas mengenai situasi keamanan dunia saat ini. Ia menegaskan, Indonesia kembali menekankan pentingnya pendekatan dialog secara damai dalam menyelesaikan berbagai konflik di kawasan, baik di Timur Tengah, yaitu di Suriah dan Yaman, maupun di Myanmar.

“Indonesia ingin terus melanjutkan peran aktif untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Presiden Jokowi.

Menutup pernyataannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi dan berterima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan pihak tuan rumah dalam kunjungannya ini.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan adalah Menko  Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Ketua OJK Muliaman D. Hadad, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, serta Direktur Utama PLN Sofyan Basir. (bs/setkab)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »