BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua DPP PPP sekaligus tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama, Humphrey Djemat menegaskan bahwa seluruh saksi pelapor di persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan tersangka Basuki merupakan saksi palsu.
Hal tersebut disampaikan oleh Humphrey di hadapan ratusan ibu-ibu, dalam acara Pembekalan Penggerak Militan Perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 29 Januari 2017.
"Sampai saat ini, semua saksi pelapor adalah saksi palsu. Itu tidak bisa ditutupi lagi karena prosesnya sudah di pengadilan," ujar Humphrey.
Ia juga mengatakan, di persidangan yang tengah berlangsung ini banyak kebohongan yang muncul. Dari laporan yang ada, katanya, seluruhnya tidak benar.
"Masa dibilang pidatonya 16 September? Tempat pidatonya bukan di Kepulauan Seribu tapi di Bogor. Ini berarti orang ini mengigau," katanya.
Ia memastikan, dari 12 saksi pelapor, seluruhnya tidak bisa dipercaya. Hal tersebut karena para saksi pelapor itu tidak ada yang melihat, mendengar, dan menyaksikan langsung pidato Basuki.
"Tapi mereka hanya nonton video yang pidatonya 13 detik, padahal pidatonya Pak Basuki satu jam. Jadi tidak ada tujuan sama sekali untuk menistakan agama Islam," pungkasnya. (beritasatu)
Hal tersebut disampaikan oleh Humphrey di hadapan ratusan ibu-ibu, dalam acara Pembekalan Penggerak Militan Perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 29 Januari 2017.
"Sampai saat ini, semua saksi pelapor adalah saksi palsu. Itu tidak bisa ditutupi lagi karena prosesnya sudah di pengadilan," ujar Humphrey.
Ia juga mengatakan, di persidangan yang tengah berlangsung ini banyak kebohongan yang muncul. Dari laporan yang ada, katanya, seluruhnya tidak benar.
"Masa dibilang pidatonya 16 September? Tempat pidatonya bukan di Kepulauan Seribu tapi di Bogor. Ini berarti orang ini mengigau," katanya.
Ia memastikan, dari 12 saksi pelapor, seluruhnya tidak bisa dipercaya. Hal tersebut karena para saksi pelapor itu tidak ada yang melihat, mendengar, dan menyaksikan langsung pidato Basuki.
"Tapi mereka hanya nonton video yang pidatonya 13 detik, padahal pidatonya Pak Basuki satu jam. Jadi tidak ada tujuan sama sekali untuk menistakan agama Islam," pungkasnya. (beritasatu)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »