GP Ansor Cabang Jember Desak Minta Maaf, Ahok: Aku Nggak Ngerti Kenapa Kita yang Minta Maaf

GP Ansor Cabang Jember Desak Minta Maaf, Ahok: Aku Nggak Ngerti Kenapa Kita yang Minta Maaf
BENTENGSUMBAR.COM - Pernyataan terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Ketua Umum MUI yang juga Rais Aam PBNU memantik reaksi keras dari kader Nahdliyin. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Jember memberi waktu Ahok tiga hari untuk meminta maaf dan mencabut pernyataanya. 

"Ada empat poin pernyataan sikap GP Ansor Cabang Jember atas pernyataan Ahok dan Pengacaranya itu," kata Ketua GP Ansor Jember, Ayub Junaidi lewat siaran pers di Kantor GP Ansor Jember, Rabu, 1 Februari 2017.

Pertama, GP Ansor Cabang Jember tidak terima atas perkataan Ahok dan pengacaranya kepada Rais Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin yang kasar dan menghina marwah Nahdlatul Ulama.

"Pernyataan Ahok itu sangat tidak pantas disampaikan kepada sosok ulama. Apalagi, KH. Ma'ruf Amin merupakan salah seorang pemimpin tertinggi di Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Kedua, GP Ansor Jember mengecam Ahok yang melecehkan kiai Ma'ruf Amin dalam persidangan kasus tersebut. Ketiga, GP Ansor Jember mendesak agar Ahok dan pengacaranya agar meminta maaf atas perkataan tersebut.

"Keempat, jika dalam waktu 3x24 jam Ahok dan pengacaranya tidak juga meminta maaf, maka GP Ansor Jember akan mengambil sikap tegas untuk menindaklanjuti kasus penghinaan tersebut," tegas Ayub, sebagaimana dilansir detik.com.

Pihaknya melayangkan surat pernyataan sikap itu kepada Ahok dan pengacaranya. GP Ansor Jember berharap agar Ahok dan pengacaranya segera menindaklanjuti pernyataan sikap ini.

"Pada 31 Januari, kami merayakan Hari Lahir Nahdlatul Ulama. Tetapi saudara Ahok ini memberikan hadiah penghinaan kepada Rais Aam PBNU kami. Kami mendesak agar Ahok segera menindaklanjuti pernyataan sikap kami ini," pungkas Ayub.

Protes GP Ansor ini dipicu oleh pernyataan Ahok dan tim kuasa hukumnya kepada Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin di persidangan kemarin. Kiai Ma'ruf Amin dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum.

Dalam sidang kemarin, Ahok dan tim kuasa hukumnya mempersoalkan bantahan Ma'ruf Amin soal percakapan telepon dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Karena Ma'ruf membantah adanya telepon dari SBY itulah, Ahok berencana menempuh jalur hukum atas kesaksian Ketum MUI tersebut. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," kata Ahok kepada Ma'ruf Amin yang dihadirkan sebagai saksi kemarin.

Soal desakkan agar Ahok minta maaf ke Ma'ruf Amin juga disampaikan oleh Partai Kebangkitan Bangsa. PKB menyebut nahdliyin marah dan menuntut Ahok meminta maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin. Ahok malah bertanya, kenapa dirinya yang harus minta maaf.

Bantahan Ahok

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tak akan melaporkan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang kemarin bersaksi di sidang kasus penistaan agama. Ahok akan melaporkan saksi dari pihak pelapor.

"Itu yang mau saya laporkan saksi pelapor. Masak aku laporkan KPU, saksi pelapor yang mau kita laporin, ngaco. Kamu laporin saya, kalau kamu laporin saya datanya ngaco kamu laporin nggak?," kata Ahok saat kampanye di daerah Marunda, Jakarta Utara, Rabu, 1 Februari 2017.

Ahok kemudian ditanya soal kesaksian Ketua MUI Ma'ruf Amin di persidangan kemarin. "Dia sudah akui ada kesalahan tanggal, seperti orang tua beliau perbaiki." kata Ahok.

Ahok kemudian bicara ada pihak yang sengaja menyebar seolah dirinya ingin melaporkan Ketua MUI dan melecehkan integritas PBNU. Ahok menuturkan dirinya tak akan minta maaf karena adanya penghasut itu.

"Aku nggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut adu domba, yang adu domba kan jubir, memang kita ada apa? nggak ada apa-apa yang, makanya harus meredakan suasana itu yang adu domba itu yang dilempengin," kata Ahok.

Sebelumnya diberitakan Ahok mempersoalkan bantahan Ketum MUI Ma'ruf Amin soal percakapan telepon dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ma'ruf dalam persidangan membantah menerima panggilan telepon dari SBY.

"Meralat tanggal 7 Oktober ketemu paslon nomor 1, jelas-jelas itu mau menutupi Saudara Saksi menutupi riwayat hidup pernah menjadi Wantimpres SBY. Tanggal 6 (Oktober) disampaikan pengacara saya ada bukti telepon (dari SBY) untuk minta dipertemukan. Untuk itu Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi, tidak objektif lagi ini, sudah mengarah mendukung paslon 1," kata Ahok dalam sidang menanggapi kesaksian Ma'ruf.

Karena bantahan soal telepon SBY, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," imbuhnya. (detik)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »