Pengamat: Politisasi Atas Kasus Ahok Sangat Kuat

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya
BENTENGSUMBAR.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengemukakan secara substansi, perdebatan antara saksi dan terdakwa dalam persidangan adalah hal biasa. Malah perdebatan seperti itu harus dilakukan karena kedua belah pihak ingin mendapatkan kebenaran materil atas apa yang diperkarakan. Terdakwa tentu ingin bebas dari kasusnya, sementara saksi pelapor atau saksi yang memberatkan ingin terdakwa dihukum.

"Dalam konteks itu, perdebatan Ahok dengan KH Ma'ruf Amin sesungguhnya hal biasa. Artinya dari sisi substansi tidak masalah. Ahok ingin mendapatkan informasi yang benar agar dirinya bisa bebas," kata Yunarto di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.

Namun, ia menjelaskan dalam posisi KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua MUI dan Ketua Rois PBNU, masalah menjadi beda. Ada tata krama dan kebiasaan yang harus diikuti dalam berbicara. Ada penghormatan terhadap ulama.

"Masalah tata krama itu mungkin yang lepas karena terdorong oleh pencarian substansi," ujarnya.

Ia menegaskan, kearifan dan kebijaksanaan Ahok dibutuhkan dalam kasus tersebut. Ahok harus segera menyikapi dengan cepat agar tidak tergerus dalam perolehan suaranya pada Pilgub 15 Februari mendatang.

Kasus dugaan penistaan agama beberapa waktu lalu membuat Ahok sulit berkampanye dalam beberapa saat. Jika kasus dengan KH Ma'ruf Amin tidak disikapi dengan baik dan cepat, bukan tidak mungkin dalam sisa waktu dua minggu sebelum pencoblosan akan kembali menyulitkan Ahok dalam berkampanye.

"Minta maaf sudah dilakukan dan itu sudah baik. Berikutnya harus bertemu dengan KH Ma'ruf Amin untuk minta maaf. Itu harus dilakukan supaya tidak sibuk mengurusi kasus tersebut dalam sisa waktu yang ada," tuturnya.

Meski demikian, Yunarto juga mengemukakan kehadiran mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan isu lain atas kasus Ahok dengan KH Ma'ruf Amin. Dengan adanya konferensi pers SBY pada Rabu (31/1) semakin menujukkan bahwa politisasi atas kasus Ahok sangat kuat. Apalagi, SBY sudah beberapa kali memberikan konferensi pers soal kasus Ahok.

"Sikap SBY memberikan beban politik pada anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga calon gubernur DKI. Pernyataan SBY akan memberikan beban elektoral bagi AHY karena publik semakin curiga bahwa SBY memang bermain dalam kasus Ahok. Kalau dia diam saja, pasti meraih simpatik," tutup Yunarto. (beritasatu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »