Sedih Agama Dijadikan Propaganda Politik, Sumarsono: Rumusnya Membaca Syahadat Dari Lahir Hukumnya Wajib Disalatkan

Sedih Agama Dijadikan Propaganda Politik, Sumarsono:  Rumusnya Membaca Syahadat Dari Lahir Hukumnya Wajib Disalatkan
BENTENGSUMBAR.COM - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengaku sedih sempat ada insiden jenazah yang tidak disalatkan karena pilihannya pada Pilkada. Menurutnya, siapa pun orang yang meninggal jika meninggal harus disalatkan.

"Kalau muslim mau dia tersangka, terdakwa maupun hukum terpidana sekalipun penjahat tetap harus disholatkan, rumusnya membaca syahadat dari lahir hukumnya wajib disalatkan," kata Sumarsono, di Kantor Bupati Kepulauan Seribu, Rabu, 22 Maret 2017.

Sumarsono mengimbau agar agama tidak dijadikan alat politik. "Jangan agama jadi propagana politik untuk pilkada. Agama ya agama. Sampai urusannya termasuk salat jenazah. Ini kan sudah terlalu jauh, itu bagian yang harus saya kendalikan," ujar Sumarsono.

Sumarsono berjanji tidak akan membiarkan insiden tersebut terulang kembali. Ia menyatakan secara tegas pemerintah akan mengambil alih pengurusan jenazah yang ditolak oleh warga.

"Pemerintah provinsi siap kirimkan ambulan untuk mengantarkan jenazah muslim ke masjid yang mau menyolatkan," ucap Sumarsono.

Ia juga mengimbau supaya politik tidak dibawa sampai ke ranah masjid agar orang bisa beribadah dan berdoa dengan tenang.

"Ketika di masjid kita saudara seumat. Walaupun pilihannya beda, yang penting saudara seiman. Sama-sama orang Indonesia," tandas Sumarsono. (buya/merdeka)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »