BENTENGSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan, Humas di Sumbar harus pandai menjalin komunikasi dengan semua stakeholder, apalagi media. Keberadaan humas semestinya memberikan informasi secara detail dan kredibel agar pimpinan bisa bekerja dengan nyaman.
"Humas harus gaul, jangan nggak gaul. Ikuti setiap perkembangan informasi. Jalin komunikasi dengan siapa saja, apalagi media," sebutnya ketika menjadi pembicara utama dalam Rapat Koordinasi Bakohumas Sumbar, di Auditorium Gubernuran, Senin, 17 April 2017.
Katanya, dengan perkembangan teknologi, kegiatan pemerintahan dan pembangunan, kegiatan kepala daerah, saat ini telah diinformasikan pada masyarakat secara luas melalui media sosial sebagai bagian dari sosialisasi dan keterbukaan informasi. Akan tetapi, hal itu ternyata belum dibarengi dengan kesiapan humas dalam menjawab reaksi dari masyarakat yang memiliki perbedaan sudut pandang.
Ia menilai, Humas pemerintahan di Sumatera Barat (Sumbar) kurang tanggap terhadap reaksi netizen yang menyampaikan komentar negatif terhadap informasi pemerintahan yang beredar luas di media sosial.
“Setiap detik informasi tentang pemerintahan, apakah tentang kegiatan atau kebijakan kepala daerah berseliweran di media sosial. Ribuan netizen melihat, membaca, dan ikut berkomentar. Banyak yang suka, tapi tidak sedikit yang berkomentar negatif. Sayangnya, untuk komentar yang negatif tidak ditanggapi oleh humas, sehingga jadi liar dan memicu debat kusir tanpa solusi,” paparnya.
Untuk itu, Irwan meminta humas tidak sekedar sibuk menganalisa informasi berita yang disuguhkan, namun juga memberikan penjelasan terhadap komentar-komentar di media sosial.
Ia menegaskan, humas adalah corong dari suatu instansi mesti bisa dalam mengelola berita yang benar dan tidak perlu memihak serta tidak perlu intervensi ke media massa. Yang terpenting adalah menyampaikan fakta dan data apa adanya, biarkan pembaca dan pemirsa yang menilai pemberitaan tersebut. (mln/ch)
"Humas harus gaul, jangan nggak gaul. Ikuti setiap perkembangan informasi. Jalin komunikasi dengan siapa saja, apalagi media," sebutnya ketika menjadi pembicara utama dalam Rapat Koordinasi Bakohumas Sumbar, di Auditorium Gubernuran, Senin, 17 April 2017.
Katanya, dengan perkembangan teknologi, kegiatan pemerintahan dan pembangunan, kegiatan kepala daerah, saat ini telah diinformasikan pada masyarakat secara luas melalui media sosial sebagai bagian dari sosialisasi dan keterbukaan informasi. Akan tetapi, hal itu ternyata belum dibarengi dengan kesiapan humas dalam menjawab reaksi dari masyarakat yang memiliki perbedaan sudut pandang.
Ia menilai, Humas pemerintahan di Sumatera Barat (Sumbar) kurang tanggap terhadap reaksi netizen yang menyampaikan komentar negatif terhadap informasi pemerintahan yang beredar luas di media sosial.
“Setiap detik informasi tentang pemerintahan, apakah tentang kegiatan atau kebijakan kepala daerah berseliweran di media sosial. Ribuan netizen melihat, membaca, dan ikut berkomentar. Banyak yang suka, tapi tidak sedikit yang berkomentar negatif. Sayangnya, untuk komentar yang negatif tidak ditanggapi oleh humas, sehingga jadi liar dan memicu debat kusir tanpa solusi,” paparnya.
Untuk itu, Irwan meminta humas tidak sekedar sibuk menganalisa informasi berita yang disuguhkan, namun juga memberikan penjelasan terhadap komentar-komentar di media sosial.
Ia menegaskan, humas adalah corong dari suatu instansi mesti bisa dalam mengelola berita yang benar dan tidak perlu memihak serta tidak perlu intervensi ke media massa. Yang terpenting adalah menyampaikan fakta dan data apa adanya, biarkan pembaca dan pemirsa yang menilai pemberitaan tersebut. (mln/ch)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »