BENTENGSUMBAR.COM - Iven yang melombakan kebudayaan Ranahminang yang dinamai Festival Siti Nurbaya (FSN) resmi ditabuh Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo bersama Wakil Walikota (Wawako) H. Emzalmi serta pejabat terkait, Sabtu, 15 April 2017 sore di Pantai Padang.
Kegiatan tahunan yang ke-7 kali dihelat oleh Pemerintah Kota Padang itu pun, kali ini terlihat lebih meriah dibanding helatan di tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana kali ini adanya penampilan 1000 orang perempuan berbaju kurung atau "Baju Kuruang Basiba" di dalam pawai kanaval pembukaannya.
Tak ayal, aksi itu pun mampu menorehkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Walikota Mahyeldi bersama Wawako Emzalmi pun menerima langsung piagam penghargaan dari Ketua Umum Muri Jaya Suprana melalui perwakilannya itu.
Walikota menyampaikan, selaku warisan budaya Minangkabau, Baju Kuruang Basiba merupakan pakaian yang harus dilestarikan karena cocok dan baik sesuai dengan budaya perempuan di Minang.
“Semoga, dengan penampilan 1000 Baju Kuruang Basiba kali ini, dapat menginspirasi kita semua semua untuk senantiasa membudayakan pakaian khas bagi perempuan "gadih Minang" ini ke depan,” imbuh Wako kepada wartawan usai kegiatan tersebut.
Mahyeldi juga mengatakan, ia pun bersyukur pemakaian Baju Kuruang Basiba di Kota Padang sejauh ini masih cukup terlestarikan secara baik. Sebab, tidak hanya dipakai untuk para "Bundo Kanduang" saja, namun juga diikuti para murid perempuan yang ada di tingkat SLTA/SLTP/SD sederajat bahkan di TK dan PAUD seperti yang dipertontonkan kali ini.
“Alhamdulillah, di sekolah-sekolah di kota ini serta bagi pegawai perempuan di Pemko Padang sudah mengangendakan untuk hari pemakaiannya. Kita tentu berharap, semoga Baju Kuruang Basiba ini akan menjadi pakaian favorit di kalangan kaum wanita Ranahminang,” harapnya.
Sementara itu, salah seorang Perwakilan MURI menyebutkan, rekor MURI kali ini diberikan bukan tanpa alasan. Menurutnya, setelah menyaksikan penampilan 1000 lebih perempuan memakai Baju Kuruang Basiba tersebut, pihaknya menjadi terkesima dan menganggap itu sesuatu yang luar biasa. Dan terlebih lagi, aksi itu tidak hanya diikuti kaum ibu, namun juga diikuti dipara siswi SD/SLTP/SLTA bahkan anak-anak yang ada di TK dan PAUD.
“Kegiatan ini menurut kita luar biasa, karena memamerkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang sepertinya mulai tergerus oleh zaman yang semakin modern. Maka dari itu, setelah melakukan verifikasi dan berbagai penilaian, maka kali ini Pemko Padang kita nyatakan berhak menerima piagam penghargaan dengan mencatatkan rekor sejarah baru dalam catatan MURI. Yakninya mempertontonkan parade Baju Kuruang Basiba oleh perempuan terbanyak,” jelasnya. (David/ humas)
Kegiatan tahunan yang ke-7 kali dihelat oleh Pemerintah Kota Padang itu pun, kali ini terlihat lebih meriah dibanding helatan di tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana kali ini adanya penampilan 1000 orang perempuan berbaju kurung atau "Baju Kuruang Basiba" di dalam pawai kanaval pembukaannya.
Tak ayal, aksi itu pun mampu menorehkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Walikota Mahyeldi bersama Wawako Emzalmi pun menerima langsung piagam penghargaan dari Ketua Umum Muri Jaya Suprana melalui perwakilannya itu.
Walikota menyampaikan, selaku warisan budaya Minangkabau, Baju Kuruang Basiba merupakan pakaian yang harus dilestarikan karena cocok dan baik sesuai dengan budaya perempuan di Minang.
“Semoga, dengan penampilan 1000 Baju Kuruang Basiba kali ini, dapat menginspirasi kita semua semua untuk senantiasa membudayakan pakaian khas bagi perempuan "gadih Minang" ini ke depan,” imbuh Wako kepada wartawan usai kegiatan tersebut.
Mahyeldi juga mengatakan, ia pun bersyukur pemakaian Baju Kuruang Basiba di Kota Padang sejauh ini masih cukup terlestarikan secara baik. Sebab, tidak hanya dipakai untuk para "Bundo Kanduang" saja, namun juga diikuti para murid perempuan yang ada di tingkat SLTA/SLTP/SD sederajat bahkan di TK dan PAUD seperti yang dipertontonkan kali ini.
“Alhamdulillah, di sekolah-sekolah di kota ini serta bagi pegawai perempuan di Pemko Padang sudah mengangendakan untuk hari pemakaiannya. Kita tentu berharap, semoga Baju Kuruang Basiba ini akan menjadi pakaian favorit di kalangan kaum wanita Ranahminang,” harapnya.
Sementara itu, salah seorang Perwakilan MURI menyebutkan, rekor MURI kali ini diberikan bukan tanpa alasan. Menurutnya, setelah menyaksikan penampilan 1000 lebih perempuan memakai Baju Kuruang Basiba tersebut, pihaknya menjadi terkesima dan menganggap itu sesuatu yang luar biasa. Dan terlebih lagi, aksi itu tidak hanya diikuti kaum ibu, namun juga diikuti dipara siswi SD/SLTP/SLTA bahkan anak-anak yang ada di TK dan PAUD.
“Kegiatan ini menurut kita luar biasa, karena memamerkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang sepertinya mulai tergerus oleh zaman yang semakin modern. Maka dari itu, setelah melakukan verifikasi dan berbagai penilaian, maka kali ini Pemko Padang kita nyatakan berhak menerima piagam penghargaan dengan mencatatkan rekor sejarah baru dalam catatan MURI. Yakninya mempertontonkan parade Baju Kuruang Basiba oleh perempuan terbanyak,” jelasnya. (David/ humas)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »