BENTENGSUMBAR.COM - Setiap organisasi kemasyarakatan (Ormas) sekalipun tak boleh bermain-main dengan dasar negara, yakni Pancasila.
Ketua Umum PPP, Rommahurmuziy mengatakan bahwa perdebatan soal dasar negara berlandaskan agama telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namun para founding fathers akhirnya memutuskan Pancasila lah sebagai dasar negara. Karenanya, menurut dia, keberadaan Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya sudah tak bisa diganggu gugat lagi.
"Perdebatan ideologi negara berbasiskan agama atau tidak, udah tiga kali dalam kurun waktu yang panjang. Tahun 45, antara tahun 65-69, dan awal 97. Kita sudah habiskan energi yang banyak sehingga jangan apa yang sudah baku dan final diganggu dan garuk-garuk. Istilahnya jangan menggaruk di tempat yang tidak gatal," kata pria yang akrab disapa Romi ini dalam pernyataan tertulisnya, Minggu, 7 Mei 2017.
Dia melihat sebagian Ormas yang ada di Indonesia dan beberapa gerakan yang bersifat transnasional bertujuan untuk menggoyahkan pilar-pilar kebangsaan Indonesia. Organisasi itu tujuannya baik, tapi mereka kemudian menafikan kearifan lokal bahwa Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 adalah ketepan final dalam perjalanan bangsa ini.
"Ormas-ormas itu berdiri itu menganggap empat pilar itu sebuah keputusan yang belum final dan relative karena itu mereka ingin geser dan ganti. Ormas itu saya ingatkan agar tidak main-main dengan dasar negara kita," imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Romi, pemerintah sebagai fasilitator pembentukan Ormas dalam penyelenggaran badan hukum, harus segera memanggil mereka untuk ditanyakan apa sebenarnya yang mereka inginkan. Karena menurut dia, sebelum pemerintah mengambil langkah penertiban, pemerintah harus paham betul apakah mereka memang menafikan NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kalau mereka mengaku tidak, maka harus ditulis dan nyatakan kesetiaan pada NKRI. Karena tidak ada tempat pada siapapun untuk berhadapan dengan empat pilar," tandasnya.
Empat pilar diakuinya memang bukan kebenaran mutlak, namun itu merupakan kesepakatan bersama dari para pendahulu. Semua pendiri bangsa pun telah setuju empat pilar merupakan dasar negara terbaik yang digali dari bumi Indonesia.
"Waktu Bung Karno menyatakan saya hanya menggali. Istilah Pancasila udah ada di kitab Sutasoma dan negara Kertagama. Karena itu tidak perlu diperdebatkan lagi sehingga diisi dengan tindakan yang menyejahterakan bukan untuk timbulkan perbedaan pendapat," tukasnya.
(Ongga/RMOL)
Ketua Umum PPP, Rommahurmuziy mengatakan bahwa perdebatan soal dasar negara berlandaskan agama telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namun para founding fathers akhirnya memutuskan Pancasila lah sebagai dasar negara. Karenanya, menurut dia, keberadaan Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya sudah tak bisa diganggu gugat lagi.
"Perdebatan ideologi negara berbasiskan agama atau tidak, udah tiga kali dalam kurun waktu yang panjang. Tahun 45, antara tahun 65-69, dan awal 97. Kita sudah habiskan energi yang banyak sehingga jangan apa yang sudah baku dan final diganggu dan garuk-garuk. Istilahnya jangan menggaruk di tempat yang tidak gatal," kata pria yang akrab disapa Romi ini dalam pernyataan tertulisnya, Minggu, 7 Mei 2017.
Dia melihat sebagian Ormas yang ada di Indonesia dan beberapa gerakan yang bersifat transnasional bertujuan untuk menggoyahkan pilar-pilar kebangsaan Indonesia. Organisasi itu tujuannya baik, tapi mereka kemudian menafikan kearifan lokal bahwa Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 adalah ketepan final dalam perjalanan bangsa ini.
"Ormas-ormas itu berdiri itu menganggap empat pilar itu sebuah keputusan yang belum final dan relative karena itu mereka ingin geser dan ganti. Ormas itu saya ingatkan agar tidak main-main dengan dasar negara kita," imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Romi, pemerintah sebagai fasilitator pembentukan Ormas dalam penyelenggaran badan hukum, harus segera memanggil mereka untuk ditanyakan apa sebenarnya yang mereka inginkan. Karena menurut dia, sebelum pemerintah mengambil langkah penertiban, pemerintah harus paham betul apakah mereka memang menafikan NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kalau mereka mengaku tidak, maka harus ditulis dan nyatakan kesetiaan pada NKRI. Karena tidak ada tempat pada siapapun untuk berhadapan dengan empat pilar," tandasnya.
Empat pilar diakuinya memang bukan kebenaran mutlak, namun itu merupakan kesepakatan bersama dari para pendahulu. Semua pendiri bangsa pun telah setuju empat pilar merupakan dasar negara terbaik yang digali dari bumi Indonesia.
"Waktu Bung Karno menyatakan saya hanya menggali. Istilah Pancasila udah ada di kitab Sutasoma dan negara Kertagama. Karena itu tidak perlu diperdebatkan lagi sehingga diisi dengan tindakan yang menyejahterakan bukan untuk timbulkan perbedaan pendapat," tukasnya.
(Ongga/RMOL)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »