BENTENGSUMBAR.COM - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI menjamin akan melakukan aksi 5 Mei dengan tertib dan damai. Aksi besar-besaran dengan mengundang massa alumni 212 ini guna mengawal vonis Ahok terdakwa penista agama.
"Kami menginginkan damai bersih dan konstitusional. Kali ini GNPF harus turun langsung mengingat ini adalah masalah besar bangsa. Sejak awal kami ingin mengawal fatwa khususnya kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok," jelas Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir dalam jumpa pers di AQL Center, Tebet, Jaksel, Selasa, 2 Mei 2017.
Bachtiar curiga, ada drama persidangan yang sudah tercium sejak awal, yakni penggunaan pasal 165 a menjadi 165 saja. Atau penodaan agama menjadi penodaan ulama.
"Ini bukan saja mempermainkan hukum tetapi ini juga sudah mengusik rasa keadilan umat Islam Indonesia sebagai stake holder terbesar bangsa ini. Untuk itu demi persatuan dan kesatuan bangsa demi terjaganya toleransi umat bergama dan mencegah sikap intoleran setelah ini," beber dia .
15 Ribu Personel Gabungan Lengkap
Polisi akan mengerahkan sekitar lima belas ribu personel gabungan mengamankan Aksi Simpatik 55, Jumat, 5 Mei 2017.
Personel itu terdiri dari personel Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan TNI.
“Kita akan mengerahkan 15 ribu personel. Ada dari Mabes Polri, Metro Jaya dan TNI juga ada,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2017.
Argo juga menghimbau kepada seluruh peserta Aksi 55 untuk menjaga ketertiban dan tidak menganggu kegiatan masyarakat lain.
“Kita harapkan massa ini akan tertib. Tidak melakuka kegiatan yang bertentangan norma hukum,” ujarnya.
(ongga/pjs/kumparan)
"Kami menginginkan damai bersih dan konstitusional. Kali ini GNPF harus turun langsung mengingat ini adalah masalah besar bangsa. Sejak awal kami ingin mengawal fatwa khususnya kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok," jelas Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir dalam jumpa pers di AQL Center, Tebet, Jaksel, Selasa, 2 Mei 2017.
Bachtiar curiga, ada drama persidangan yang sudah tercium sejak awal, yakni penggunaan pasal 165 a menjadi 165 saja. Atau penodaan agama menjadi penodaan ulama.
"Ini bukan saja mempermainkan hukum tetapi ini juga sudah mengusik rasa keadilan umat Islam Indonesia sebagai stake holder terbesar bangsa ini. Untuk itu demi persatuan dan kesatuan bangsa demi terjaganya toleransi umat bergama dan mencegah sikap intoleran setelah ini," beber dia .
15 Ribu Personel Gabungan Lengkap
Polisi akan mengerahkan sekitar lima belas ribu personel gabungan mengamankan Aksi Simpatik 55, Jumat, 5 Mei 2017.
Personel itu terdiri dari personel Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan TNI.
“Kita akan mengerahkan 15 ribu personel. Ada dari Mabes Polri, Metro Jaya dan TNI juga ada,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2017.
Argo juga menghimbau kepada seluruh peserta Aksi 55 untuk menjaga ketertiban dan tidak menganggu kegiatan masyarakat lain.
“Kita harapkan massa ini akan tertib. Tidak melakuka kegiatan yang bertentangan norma hukum,” ujarnya.
(ongga/pjs/kumparan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »