GNPF MUI Bantah Langsung Rencana Makar kepada Presiden Jokowi, Fraksi Nasdem Harapkan Rekonsiliasi Nasional

GNPF MUI Bantah Langsung Rencana Makar kepada Presiden Jokowi, Fraksi Nasdem Harapkan Rekonsiliasi Nasional
BENTENGSUMBAR.COM - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) merasakan ada kesenjangan komunikasi yang cukup kuat antara pemerintah dengan ulama, khususnya pada masa Pilkada DKI Jakarta lalu.

Pesan itu yang juga disampaikan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Bachtiar Nasir, kepada Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan Tim 7 GNPF MUI dengan Jokowi di Istana Merdeka, kemarin. 

Hal ini diterangkan Plt Sekretaris GNPF MUI, M. Luthfie Hakim, dalam keterangan tertulis. 

"Padahal yang dilakukan oleh ulama yang tergabung dalam GNPF hanya bermaksud menyampaikan pendapat secara damai, tidak anarkis apalagi mengarah ke makar, dalam koridor demokrasi," terang Luthfie.

Sedangkan pimpinan GNPF MUI yang lain menggambarkan suasana paradoksal. Satu sisi pemerintah berpendapat tidak melakukan kebijakan yang menyudutkan umat Islam, tapi di pihak lain GNPF menangkap perasaan umat Islam yang merasa dibenturkan dengan Pancasila, dengan NKRI, dan dengan Kebhinnekaan. 

"Tentulah hal ini tidak menguntungkan bagi Pemerintah dalam menjalankan programnya, dan bagi ulama dan umat dalam menjalankan dakwahnya," katanya.

GNPF mengharapkan dari pertemuan kemarin dapat dibangun saling pengertian yang lebih baik di masa depan. 

Tidak lupa, dalam pertemuan itu juga disampaikan ucapan salam dari Rizieq Shihab selaku Ketua Dewan Pembina GNPF yang tengah berada di Arab Saudi, kepada Presiden Jokowi.

Tim 7 terdiri dari Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir, Wakil Ketua GNPF Zaitun Rasmin, Kapitra Ampera (Tim Advokasi GNPF), Yusuf Marta (Anggota Dewan Pembina), Muhammad Lutfi Hakim (Plt Sekretaris), Habib Muchsin (Imam FPI Jakarta), dan Deni (Tim Advokasi GNPF).

Menyikapi hasil pertemuan Tim 7 dan Presiden Jokowi beserta jajarannya, GNPF MUI akan menggelar jumpa pers pada Selasa, 27 Juni 2017 pukul 13.00 WIB, di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta.

Rekonsiliasi Nasional

Penerimaan Presiden Joko Widodo atas kedatangan Tim 7 Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada Hari Lebaran disambut positif.

"Menurut saya sangat positif, apalagi di hari baik, bulan baik," kata politikus Partai Nasdem di DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie, kepada wartawan, Selasa, 27 Juni 2017.

Dia mengatakan, pertemuan antara Presiden dan para tokoh Ormas Islam itu menyempurnakan kemenangan umat Islam yang sudah menuntaskan ibadah puasa Ramadhan. 

"Maka kita dianjurkan untuk saling bermaafan-maafan," imbuhnya.

Di matanya, pertemuan di Istana Merdeka itu berarti besar. Paling tidak, bisa membangun komitmen kebangsaan yang selama ini tidak terakomodir dalam ruang komunikasi dua pihak. Akhirnya, terkesan ada miskomunikasi antara pemerintah dengan GNPF MUI.

"Mudah-mudahan setelah pertemuan tersebut dilanjutkan rekonsiliasi nasional," harap Sekretaris Fraksi Nasdem DPR RI ini.

(og/rmol)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »