Kapolri Instruksikan Tembak Di Tempat Pengedar Narkoba

Kapolri Instruksikan Tembak Di Tempat Pengedar Narkoba
BENTENGSUMBAR.COM - Maraknya peredaran narkoba di Indonesia membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian gerah.

Menurutnya, para pengedar jaringan internasional kerap menilai penindakan kasus narkoba di Indonesia masih lemah. Sehingga, mereka terus beraksi lewat jalur ilegal.

"Hukum kita dianggap (pengedar internasional) lemah. Sehingga kita menindak tegas dan keras pelaku-pelaku asing," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 20 Juli 2017.

Salah satu solusinya, lanjut Tito, melalui diskresi dengan melumpuhkan tersangka. Khususnya, bagi tersangka yang melawan saat hendak diamankan. Seperti yang dilakukan terhadap komplotan pengedar satu ton sabu asal Taiwan, beberapa waktu lalu.

"Melawan langsung tembak. Dalam kasus (pengungkapan satu ton sabu) ini, satu orang ditembak mati," tegas mantan Kadensus 88 Antiteror itu.

Lalu, seberapa efektif penindakan dengan cara tembak mati tersebut? Begini penjelasan Tito.

"(Penerapan tembak di tempat) ini sudah lumrah pertanyaannya. Secara pragmatis, kita nembakin tersangka narkotika, mereka kabur semua. Kalau di Filipina, ditembakin langsung drop. Kalau menurut saya, itu ada hubungannya," paparnya.

Seorang tersangka asal Taiwan, Lin Ming Hui ditembak mati saat polisi menggagalkan penyelundupan satu ton sabu di Anyer, Kamis, 13 Juli 2017 lalu. 

Bos atau pengendali sabu distribusi Tiongkok itu ditembak mati karena melakukan perlawanan kepada petugas pada saat dilakukan penangkapan. Sedangkan, tiga tersangka lain, rekan Lin, juga telah diamankan. Yaitu, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li.

(by/rmol)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »