BENTENGSUMBAR. COM - Wakil Wali Kota Padang Emzalmi Zaini mengungkapkan, 70 persen penghuni lapas merupakan terpidana kasus narkoba, merujuk data yang disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
"Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk perang terhadap bahaya narkoba ini. Dampak dalam penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda kita sangat mengkhawatirkan sekali," ujarnya, ketika menghadiri kegiatan donor darah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 tahun 2017 dan Penggiat Anti Narkoba di Surau Gadang Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 29 Oktober 2017.
Ia mengatakan, kegiatan ini diadakan berbarengan dengan momentum HSP ke 89. Untuk itu, generasi muda Kota Padang harus menjadi generasi muda yang tangguh, kuat, baik secara keilmuan maupun akhlak.
"Saya mengingatkan ini kepada generasi muda Kota Padang, bahwa narkoba menjadi salah satu masalah besar yang harus diperangi. Jika kita tidak memeranginya, maka generasi muda kita akan hancur," tegas Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Padang ini.
Menurutnya, dalam refleksi HSP, generasi muda harus tahu bahaya narkoba sebagai musuh bersama yang harus diperangi, baik itu pecandu maupun pengedar narkoba. Dan orang tua berperan penting dalam pencegahan narkoba pada anak.
dr. Wirman dari PMI Kota Padang mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka gerakan sejuta donor darah untuk Indonesia dan menuju kampung donor darah di Tekno-Sosio Surau Gadang Seteba.
“Dengan melakukan donor darah secara rutin, regenerasi darah akan berlangsung lebih cepat, oksidasi kolesterol menjadi lebih lambat. Selain itu, aliran darah juga menjadi lebih lancar dan mampu mencegah penimbunan lemak dan hasil oksidasi kolesterol pada dinding pembuluh darah jantung. Hal ini dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung koroner,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Kota Padang Darmadi yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, maksiat sangat berbahaya bagi hati dan fisik di dunia dan akhirat. Makanya, orang yang hidup dengan bergelimang maksiat, hanya akan merusak kehidupannya, dan mencelakakan dirinya di dunia dan akhirat.
"Perbuatan maksiat jelas memiliki pengaruh buruk," ungkap mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Pada kesempatan itu, juga dicanangkan "Gerakan Sejuta Donor Darah Untuk Indonesia dan Deklarasi Surau Gadang Menuju Kampung Donor Darah yang Terbebas dari Narkoba, Maksiat dan Kriminal".
Hadir pada kesempatan itu, anggota DPRD Kota Padang Osman Ayub, perwakilan Kodim, dan segenap tokoh masyarakat dan bundo kanduang se Surau Gadang.
(by/dedi)
"Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk perang terhadap bahaya narkoba ini. Dampak dalam penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda kita sangat mengkhawatirkan sekali," ujarnya, ketika menghadiri kegiatan donor darah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 tahun 2017 dan Penggiat Anti Narkoba di Surau Gadang Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 29 Oktober 2017.
Ia mengatakan, kegiatan ini diadakan berbarengan dengan momentum HSP ke 89. Untuk itu, generasi muda Kota Padang harus menjadi generasi muda yang tangguh, kuat, baik secara keilmuan maupun akhlak.
"Saya mengingatkan ini kepada generasi muda Kota Padang, bahwa narkoba menjadi salah satu masalah besar yang harus diperangi. Jika kita tidak memeranginya, maka generasi muda kita akan hancur," tegas Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Padang ini.
Menurutnya, dalam refleksi HSP, generasi muda harus tahu bahaya narkoba sebagai musuh bersama yang harus diperangi, baik itu pecandu maupun pengedar narkoba. Dan orang tua berperan penting dalam pencegahan narkoba pada anak.
dr. Wirman dari PMI Kota Padang mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka gerakan sejuta donor darah untuk Indonesia dan menuju kampung donor darah di Tekno-Sosio Surau Gadang Seteba.
“Dengan melakukan donor darah secara rutin, regenerasi darah akan berlangsung lebih cepat, oksidasi kolesterol menjadi lebih lambat. Selain itu, aliran darah juga menjadi lebih lancar dan mampu mencegah penimbunan lemak dan hasil oksidasi kolesterol pada dinding pembuluh darah jantung. Hal ini dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung koroner,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Kota Padang Darmadi yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, maksiat sangat berbahaya bagi hati dan fisik di dunia dan akhirat. Makanya, orang yang hidup dengan bergelimang maksiat, hanya akan merusak kehidupannya, dan mencelakakan dirinya di dunia dan akhirat.
"Perbuatan maksiat jelas memiliki pengaruh buruk," ungkap mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Pada kesempatan itu, juga dicanangkan "Gerakan Sejuta Donor Darah Untuk Indonesia dan Deklarasi Surau Gadang Menuju Kampung Donor Darah yang Terbebas dari Narkoba, Maksiat dan Kriminal".
Hadir pada kesempatan itu, anggota DPRD Kota Padang Osman Ayub, perwakilan Kodim, dan segenap tokoh masyarakat dan bundo kanduang se Surau Gadang.
(by/dedi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »