"Jika Mereka Bangga Jadi Anak PKI, Maka Aku Bangga Jadi Musuh PKI"

"Jika Mereka Bangga Jadi Anak PKI, Maka Aku Bangga Jadi Musuh PKI"
BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustad Tengku Zulkarnain mengkritisi orang-orang yang mengaku bangga menjadi anak PKI (Partai Komunis Indonesia, red). 

Jika orang-orang tersebut bangga menjadi anak PKI, kata ustad asal Sumatera Utara ini, maka dirinya bangga menjadi musuh PKI dan anak musuh PKI. 

"Jika Mereka Bangga Jadi Anak PKI. Maka Aku Bangga Jadi MUSUH PKI dan Aku Bangga Jadi Anak Musuh PKI. Kaum Muslimin Siap Jadi Musuh PKI....?" kicauanya di akun twitter tengkuzulkarnain‏ @ustadtengkuzul, Selasa, 3 Oktober 2017.




Membalas kicauan Ustad Tengku Zulkarnain, akun Ki H. Purwacarita @ahar_1379 mengajak Wasekjen MUI tersebut untuk mendiskusikan PKI dan komunisme agar persoalan tersebut menjadi jelas.

"Pak Tengku, yuk kita diskusikan PKI dan Komunisme. Biar makin jelas," ajaknya.




Menjawab ajakan tersebut, Ustad Tengku Zulkarnain menjelaskan bahwa PKI, Komunisme, Leninisme dan segala atribut-atributnya dilarang oleh TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966.

"PKI, Komunisme, Leninisme, dan segala Atribut2 nya dilarang oleh TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966. Mau Apa Lagi? Mau melegalkan KOMUNIS..?" jelasnya.

"Jawab Aja ya atau tidak. Kalau tdk mau ya nggak udah diskusi. Gitu aja kok repot? Sdh malam mau tidur. Wassalamu'Alaikum," tambahnya.




Akun Ki H. Purwacarita @ahar_1379 menegaskan kalau dirinya tidak mau melegalkan komunis di negeri ini.

"Jelas tidak dong, brow 😝 Selamat bo-im. Waalaikumsalam wr.wb," ," balasnya.




Akun Ratu Adil coming @kurnadi_gularso malah menyindir Ustad Tengku Zulkarnain terkait isu PKI tersebut. 

Ia menuding Tengku Zulkarnain belum menemukan bahan yang lenih bagus dari isu PKI, sehingga isu tersebut terus dihembuskan sampai pemilu. 

"Kelihatannya blm nemu bhn lain yg lbh bagus dr PKI ya? Jadinya isu PKI ini terus anda hembuskan sampai Pemilu? Hm...," komentarnya.




Akun Stya Novanto @SatyaNovantoo menegaskan, isu PKI tidak usah dibahas lagi, namun kewaspadaan tetap diperlukan.

Yang perlu dibahas, jelasnya, bagaimana membangun negeri ini secara bersama-sama. Pasalnya, tidak ada orang yang bangga menjadi keturunan PKI.

"PKI tdk usah dibahas, waspada perlu. Yg perlu dibahas bagaimana kita membangun negeri ini scr bersama. Tdk ada org yg bangga jd kturunan PKI," ungkapnya. 




(zam)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »