BENTENGSUMBAR. COM - Desri Ayunda menegaskan, konsep pengembangan pariwisata pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang di Pilkada 2018, Emzalmi-Desri Ayunda sudah cukup jelas. Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik yang digelar Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Kamis, 1 Januari 2018.
"Misalnya, pemanfaatan sungai sebagai objek wisata. Kita punya sungai yang bagus yang bisa kita jadikan kawasan wisata. Mulau dari Muaro Panjalinan, Ulak Karang, Batang Kuranji sampai ke Muaro. Ini yang bisa kita kembangkan. Kalau kita lihat di Belanda, sungainya kecil-kecil, tetapi tertata dengan baik menjadi objek wisata yang bagus. Kita punya sungai yang bagus dan besar, itu menjadi salah satu andalan kita dalam pengembangan pariwisata," ungkapnya.
Ia mengatakan, selain sungai adalah pengembangan daerah pesisir pantai. Saat ini baru sepanjang 2 KM pantai Kota Padang yang dikelola dengan baik. Sementara, Kota Padang memiliki 68 KM panjang pantai, dari Bungus sampai ke Padang Sarai.
"Baru 2 KM yang dikembangkan. Kita punya 68 KM, masih ada 66 KM lagi. Cukup besar peluangnya. Kami punya program dan mimpi. Kami bicara mimpi, karena itu adalah harapan. Mimpi kita adalah menjadikan destinasi wisata di Sumatera," ujarnya.
Dikatakan Desri, dirinya ingin menjadikan Gunung Padang sebagai pusat wisata. Di sana ada mall, taman bermain, restoran, lori yang menghubungan dari Hotel Mercuri sampai ke Puncak Gunung Padang dan lain-lain. Bahkan Desri mengaku, dirinya sudah bertemu dengan calon investor untuk itu dan calon investor tersebut sudah membuat hitung-hitungan untuk pengembangan objek wisata Gunung Padang.
"Kita walau belum jadi, kita sudah mencari investor. Biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Karena untuk membuat lori itu, misalnya, kita hanya butuh satu penyangga. Kalaupun biayanya ratusan miliar, tidak kita bangun dengan APBD, tapi bagaimana kita mampu menjualnya ke investor," jelasnya.
Ia mengatakan, persoalan pembangunan di Kota Padang ini terkait dengan tanah ulayat. Untuk itu, kata Desri, dia bersama Emzalmi akan mendudukan tiga tungku sejarangan, yaitu Ninik Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai.
"Mudah-mudahan, tiga tungku sejarangan ini ada kantor di Balaikota. Karena sebelum kita bawa ke DPRD, kita bicarakan dulu dengan tiga tungku sejarangan, sehingga ini bisa didukung. Objek wisata yang akan kita kembangkan itu adalah Gunung Padang. Gunungu Padang itu betul-betul luar biasa sebagai tempat pengembangan wisata," ungkapnya.
"Saya katakan, pariwisata adalah andalan program kita. Karena kita diberikan karunia oleh Allah SWT, Kota Padang mempunyai pantai yang bagus. Ini adalah andalan kita. Mimpinya itu, bagaimana kita menjadikan Kota Padang destinasi wisata di Sumatera," cakapnya.
Diskusi publik tersebut dipandu oleh Sekretaris Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Agib Noerman, dan dihadiri segenap anggota FWP.
(by)
"Misalnya, pemanfaatan sungai sebagai objek wisata. Kita punya sungai yang bagus yang bisa kita jadikan kawasan wisata. Mulau dari Muaro Panjalinan, Ulak Karang, Batang Kuranji sampai ke Muaro. Ini yang bisa kita kembangkan. Kalau kita lihat di Belanda, sungainya kecil-kecil, tetapi tertata dengan baik menjadi objek wisata yang bagus. Kita punya sungai yang bagus dan besar, itu menjadi salah satu andalan kita dalam pengembangan pariwisata," ungkapnya.
Ia mengatakan, selain sungai adalah pengembangan daerah pesisir pantai. Saat ini baru sepanjang 2 KM pantai Kota Padang yang dikelola dengan baik. Sementara, Kota Padang memiliki 68 KM panjang pantai, dari Bungus sampai ke Padang Sarai.
"Baru 2 KM yang dikembangkan. Kita punya 68 KM, masih ada 66 KM lagi. Cukup besar peluangnya. Kami punya program dan mimpi. Kami bicara mimpi, karena itu adalah harapan. Mimpi kita adalah menjadikan destinasi wisata di Sumatera," ujarnya.
Dikatakan Desri, dirinya ingin menjadikan Gunung Padang sebagai pusat wisata. Di sana ada mall, taman bermain, restoran, lori yang menghubungan dari Hotel Mercuri sampai ke Puncak Gunung Padang dan lain-lain. Bahkan Desri mengaku, dirinya sudah bertemu dengan calon investor untuk itu dan calon investor tersebut sudah membuat hitung-hitungan untuk pengembangan objek wisata Gunung Padang.
"Kita walau belum jadi, kita sudah mencari investor. Biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Karena untuk membuat lori itu, misalnya, kita hanya butuh satu penyangga. Kalaupun biayanya ratusan miliar, tidak kita bangun dengan APBD, tapi bagaimana kita mampu menjualnya ke investor," jelasnya.
Ia mengatakan, persoalan pembangunan di Kota Padang ini terkait dengan tanah ulayat. Untuk itu, kata Desri, dia bersama Emzalmi akan mendudukan tiga tungku sejarangan, yaitu Ninik Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai.
"Mudah-mudahan, tiga tungku sejarangan ini ada kantor di Balaikota. Karena sebelum kita bawa ke DPRD, kita bicarakan dulu dengan tiga tungku sejarangan, sehingga ini bisa didukung. Objek wisata yang akan kita kembangkan itu adalah Gunung Padang. Gunungu Padang itu betul-betul luar biasa sebagai tempat pengembangan wisata," ungkapnya.
"Saya katakan, pariwisata adalah andalan program kita. Karena kita diberikan karunia oleh Allah SWT, Kota Padang mempunyai pantai yang bagus. Ini adalah andalan kita. Mimpinya itu, bagaimana kita menjadikan Kota Padang destinasi wisata di Sumatera," cakapnya.
Diskusi publik tersebut dipandu oleh Sekretaris Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Agib Noerman, dan dihadiri segenap anggota FWP.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »