Netralitas Aksi Ketua BEM UI Sangat Dipertanyakan

Netralitas Aksi Ketua BEM UI Sangat Dipertanyakan
BENTENGSUMBAR. COM - Aksi kartu kuning Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia(UI) Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo terus menuai kritik.

Heru Dharsono, pemerhati pertahanan nasional yang juga alumni pasca sarjana Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) mengibaratkan, selayaknya dalam pertandingan sepak bola, yang berhak memberikan kartu kuning adalah seorang wasit terhadap pihak yang melakukan pelanggaran. 

Dalam mengambil keputusan, wasit harusl netral memberikan hukuman terhadap pihak yang melakukan pelanggaran untuk menjaga sportifitas pertandingan. 

"Jadi netralitas harus diutamakan sebagai seorang wasit," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 16 Februari 2018. 

Heru menilai aksi Zaadit patut dipertanyakan dari sisi netralitasnya. Kemudian, apakah presiden BEM itu memang benar-benar paham dengan persoalan yang disampaikannya. 

"Dalam kaitan kartu kuning buat jokowi ada beberapa pertanyaan saya. Apakah wasit ikut berlari sana sini bersama pemain, apakah wasit tahu aturan mainnya, apakah wasit netral. Sederhana saja memandangnya dan kalau belum bisa jadi wasit atau pemain ya minimal jadilah pemimpin yang baik dan bijak," paparnya.

Sebelumnya, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa memberikan simbol kartu kuning kepada Presiden Jokowi dalam acara Dies Natalis, 2 Februari 2018.

Acungan kartu kuning Zadit untuk Jokowi sebagai bentuk protes terhadap sejumlah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Antara lain soal gizi buruk di Kabupaten Asmat, dwi fungsi Polri dan TNI serta aturan baru organisasi kemahasiswaan.

(Sumber: rmol.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »