BENTENGSUMBAR. COM - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab memutuskan untuk membatalkan kepulangannya ke Indonesia. Namun, dia sempat mengungkapkan, kekecewaannya pada aparat penegak hukum yang dinilai tebang pilih.
Rizieq mengungkapkan, dirinya sedih saat mengetahui masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Padahal dirinya tidak pernah merugikan negara.
"Tatkala saya hijrah, saya diumumkan sebagai buronan sebagai DPO serta gambar saya disebar ditempel, Innalillahi wa Innalillahi Rojiun," katanya dalam rekaman suara yang diterima merdeka.com, Rabu, 21 Februari 2018.
Sementara, dia mengungkapkan, perlakuan berbeda diberikan kepada tersangka korupsi penjualan kondensat Direktur Utama PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Honggo Wendratno. Di mana dia bebas melenggang tanpa masuk dalam DPO.
"Beberapa waktu lalu seorang naga merah jadi garong negara yang telah korupsi Rp 35 triliun dan lari ke Singapura tapi sepi dari pemberitaan media. Gambar DPO-nya pun tak didapat di tengah masyarakat. Padahal yang bersangkutan buronan kelas kakap, perampok uang negara Rp 35 triliun sehingga membuat masyarakat makin melarat dan menderita," tutup Rizieq.
(by/merdeka.com)
Rizieq mengungkapkan, dirinya sedih saat mengetahui masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Padahal dirinya tidak pernah merugikan negara.
"Tatkala saya hijrah, saya diumumkan sebagai buronan sebagai DPO serta gambar saya disebar ditempel, Innalillahi wa Innalillahi Rojiun," katanya dalam rekaman suara yang diterima merdeka.com, Rabu, 21 Februari 2018.
Sementara, dia mengungkapkan, perlakuan berbeda diberikan kepada tersangka korupsi penjualan kondensat Direktur Utama PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Honggo Wendratno. Di mana dia bebas melenggang tanpa masuk dalam DPO.
"Beberapa waktu lalu seorang naga merah jadi garong negara yang telah korupsi Rp 35 triliun dan lari ke Singapura tapi sepi dari pemberitaan media. Gambar DPO-nya pun tak didapat di tengah masyarakat. Padahal yang bersangkutan buronan kelas kakap, perampok uang negara Rp 35 triliun sehingga membuat masyarakat makin melarat dan menderita," tutup Rizieq.
(by/merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »