Rouhani mengemukakan hal itu setelah menghadiri sholat Jumat di Masjid Mekkah di kota Heydarabad, ibu kota provinsi Telangana, India selatan.
Rouhani juga mengecam AS karena mengakui Quds sebagai "ibu kota" Israel, serta mendesak umat Islam untuk mendukung perjuangan Palestina.
"Jika umat Islam bersatu, Amerika Serikat tidak akan berani mengakui Quds sebagai ibukota Israel dan melanggar hak-hak bangsa Palestina," demikian tegas Rouhani.
Dia juga mengecam Washington karena memberlakukan larangan kunjungan warga dari enam negara Islam.
Seraya menyampaikan salam bangsa Iran kepada bangsa India, Rouhani mengingatkan ajaran Nabi Muhammad Saw soal pentingnya persatuan di antara umat Islam dan mengatakan bahwa "semua harapan umat Islam harus sesuai dengan pesan penting ini."
"Jika sebagian dari masyarakat Muslim di dunia Islam saat ini didera masalah, itu karena ajaran dan pesan Islam tidak dilaksanakan dan bahwa Islam sejati tidak dominan," katanya.
Presiden Iran tiba di India pada Kamis, 15 Februari 2018 dalam kunjungan tiga hari atas undangan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Dia memimpin delegasi politik dan ekonomi, termasuk Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan sejumlah perwakilan dari sektor swasta Iran.
Sebelumnya, Rouhani dan pejabat Iran bertemu dengan sekelompok elit, ulama agama dan pemimpin komunitas Muslim di Heydarabad, di mana dia memperingatkan upaya Barat menabur perselisihan di antara umat Islam dengan menciptakan kelompok Takfiri.
Pada hari Sabtu, 17 Februari 2018, Presiden Iran akan bertemu dengan Modi, Presiden India Ram Nath Kovind, dan Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj, selain ikut serta dalam pertemuan ekonomi gabungan.
Perkembangan regional dan internasional serta hubungan perdagangan bilateral menjadi agenda perundingan Rouhani dengan pemerintah India.
(Sumber: parstoday.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
