Kritik itu disampainnya melalui postingannya di akun facebook miliknya, Kamis, 15 Maret 2018.
Menurut Andrinof Chaniago, istilah undecided voters yang digunakan oleh para peneliti dengan metode survei artinya adalah "pemilih yang belum memutuskan pilihan pada saat survei dilakukan".
"Bukan penjumlahan orang yang memilih calon-calon lain di luar calon dengan suara teratas," jelasnya.
Ia menilai, pemahaman Rocky Gerung tentang undecided voters adalah kumpulan orang yang memilih calon-calon lain di luar calon dengan suara teratas (dalam survei-survei saat ini, calon presiden teratas itu adalah Jokowi) jelas salah.
"Pemahaman ini jelas salah, karena arti undecided voters yang benar adalah seperti yang kita sebutkan di atas tadi," ulasnya.
Kesalahan berikutnya dari Rocky Gerung, juga politisi PKS Mardani Ali Siera, dan diikuti oleh yang lain adalah menyimpulkan bahwa kumpulan pemilih yang memilih calon-calon lain (bukan satu calon) itu adalah anti atau tidak akan memilih calon teratas tadi, ujarnya.
"Untuk perilaku pemilih, itu adalah "matematika" yang keliru. Dalam hukum perilaku pemilih, jika calon yang diinginkannya tidak masuk ke arena kompetisi, calon yang paling berpeluang atau berkemungkinan besar dipilihnya adalah calon yang berada di posisi teratas tadi," urainya.
Artinya, kata Andrinof Chaniago, tidak tertutup kemungkinan pemilih yang tersebut memilih calon lain, tetapi kecenderungannya adalah memilih calon teratas tadi. Hukum itu dibuktikan dengan berbagai survei dan hasil-hasil survei yang berulang-ulang dengan membuat simulasi head to head atau satu lawan satu.
"Semoga penjelasan ini berguna meluruskan kesalahan yang dimulai oleh lembaga survei tertentu, dipakai oleh Rocky Gerung secara ngawur dan diikuti oleh banyak orang yang terbawa ngawur," cakapnya.
Selengkapnya, silahkan lihat penjelasan Andrinof Chaniago di sini.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
