Wagub Nasrul Abit Berharap Kasus Anak Pendek Tak Ada Lagi di Sumbar

Wagub Nasrul Abit Berharap Kasus Anak Pendek Tak Ada Lagi di Sumbar
BENTENGSUMBAR. COM - Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Nasrul Abit berharap, kasus-kasus anak pendek (stunting) tak ada lagi di Sumatera Barat. Pasalnya, pencegahan stunting menjadi perhatian bersama terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak di Sumatera Barat.

"Ini sesuatu yang penting agar generasi masa datang Sumbar itu memiliki daya saing yang baik di era globalisasi saat ini," ujarnya ketika membuka acara sosialisasi BKB dan 100 HPK tingkat Provinsi Sumatera Barat di Axana Hotel, Kamis, 15 Maret 2018.

Hadir dalam kesempatan itu, Deputi BKKBN, Dr. M. Yani M. Kes, Prof. Dr. Rahmat Syani. MSc, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, pejabat urusan Keluarga Berencana di OPD, Bappeda, DPM, Wali Nagari, Kepala Desa se Sumatera Barat.  

Menurut Nasrul Abit, permaslahan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang dapat menyebabkan tubuh pendek untuk usianya.  Seiring perkembangan pengetahuan anak-anak pendek lebih kalah bersaing dalam berbagai hal dibandingkan  anak-anak yang memiliki tubuh tinggi. Seperti misalnya dalam pemilihan artis dan aktor pameran tokoh dalam pembuatan sebuah film. 

Tak hanya itu, jelas Nasrul Abit lagi, dalam tingkat kecerdasan, anak-anak pendek juga kalah bersaing dalam pengembangan kualitas diri. Ini juga berkaitan dengan asupan gizi dan dimensi kesehatan. Sumatera Barat dalam hasil pemantauan status gizi (PSG)  pada tahun 2015 sebesar 18.5 persen dan tahun 2016 turun menjadi 17.6 persen. 

"Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting . Ada sepertiga anak berusia di bawah lima tahun tingginya dibawah rata-rata," ungkapnya.  

Dikatakannya, permasalahan stunting dapat dicegah antara lain melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil,  ASI eksklusif sampau umur 6 bulan dan setelah 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.  

Memantau pertumbuhan balita dapat dilakukan pada posyandu,  meningkat air bersih dan fasilitas sanitasi menjaga kebersihah lingkungan.  Pola pengasuhan oleh orang tua dan anggota keluarga yang memiliki baduta melalui kelompok BKB dan pengasuhan tumbuh kembang anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. 

Tahun 2018, di Provinsi Sumatera Barat masih ada 2 kabupaten yang masuk dalam proyek prioritas nasional dalam rangka penurunan angka stunting, yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman dengan 10 nagari dan masing-masing kabupaten yang menjadi sasaran pencepatan penurunan stubting di 20 nagari tersebut, terangnya.  

Editor: Zamri Yahya
Laporan: Zardi

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »