Lagi, Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Lubung Linggau OKU

Lagi, Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Lubung Linggau OKU
BENTENGSUMBAR. COM - Dusun 1 RT.02 RW.01 Desa Markisa Kecamatan Lubukbatang Kabupaten OKU propinsi Sumatera Selatan mendadak riuh ditangkapnya terduga teroris atas nama Yansaladin alias Abu Riyan oleh Tim Densus 88 polda Sumsel.

Penangkapan dilakukan Jum'at tanggal 18 Mei 2018 sekira pukul 14.30 dipimpin Wadir Intelkam Polda Sumsel AKBP Hery Widagdo.

Gerak cepat dan terlatih Densus AT hanya menyisakan tanda tanya di warga Desa setempat.

Warga menilai selama ini tersangka tidak menunjukkan gerak gerik mencurigakan,

“Dia memang warga pendatang katonyo (katanya) asal Tabananan,” terang salah seorang warga, Sabtu (19/5/2018)

Menurut informasi yang didapatkan Sripoku.com pria kelahiran Tabanan 31 Januari 1984 ini sehari-harinya berprofesia sebagai wiarswasta.

Bersama isterinya DA membuka warung manisan didesa setempat.

Sudah sekitar 5 hari belakangan ini memang ada beberapa anggota Densus 88 AT yang nyaggong didesa setempat untuk melakukan pengintaian.

Setelah berhasil menangkap terduga teroris, langsung dibawa ke Polda Sumsel untuk penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Densus 88.

Sementara untuk barang bukti sampai saat ini belum ada yang mengetahui, sebab begitu tertangkap langsung dibawah ke Polda

Proses penangkapan juga berlangsung cepat dan terduga teroris tidak melakukan perlawanan.

Terpisah Kepala Desa Markisa Johan Safri membenarkan ada warga desa atas nama Yansaladin dibawa oleh anggota Densus 88 AT karena diduga teroris.

Menurut Kades Markisa, sebelum penangakapan itu dirinya sempat dihubungi aparat dari Polda Sumsel untuk melakukan penangkapan terduga teroris.

Namun karena dirinya sedang ada pekerjaan sehingga tidak sempat menyaksikan proses penangakapan salah seorang warganya yang diduga teroris.

Kades juga membenarkan jika Yansaladin ini merupakan adik kandung ZK salah satu terduga Teroris yang berencana menyerang Polres OKU beberapa bulan lalu.

Saat itu ZK berhasil ditangkap bersama 5 temanya yang lain kelompok Solihin dari OKU Selatan, Muara Enim serta Ogan Ilir. 

Penangkapan kepada DA menambah deretan terduga teroris ditangkap di Sumsel. 

Benda Diduga Bom di helm Ojol

Sebelumnya Satbrimobda Sumsel mengamankan seorang yang mengenakan jaket ojek online di kawasan Pom Bensin Demang Lebar Daun, Rabu (16/05/2018) kini warga di kawasan 23 ilir geger.

Pasalnya ditemukan helm hijau yang biasa dipakai ojek online yang diduga barang bukti milik teroris yang ditangkap di Blok2 Rusun 23 Ilir Palembang.

Dari foto tersebut terlihat beberapa benda yang berada di sekitar helm, seperti jaket, tas coklat dan sebuah benda yang cukup mencurigakan warga sekitar. 

Tampak dari foto yang diterima Sripoku.com, di atas helm tersebut terdapat alat yang menyerupai sebuah bom rakitan.

Brimob Sumsel Diincar

Ada keterkaitan antara dua teroris yang tertangkap di Sumsel dengan 4 teroris yang menyerang Mapolda Riau.

Bahkan keduanya yakni, Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39), disebut-sebut memiliki keterkaitan erat.

Sebab, keduanya merupakan asal Pekan Baru, belum diketahui apa maksud mereka mendatangi Sumsel sebelum tertangkap.

Namun yang jelas kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018), seperti dilansir dari kompas menyatakan, karena keduanya dan keempat teroris penyerang Polda Riau, sama-sama dari sana.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (14/5/2018). Zulkarnain mengatakan, keenam teroris ini satu kelompak dan memiliki hubungan.

Apalagi mereka bermaksud menyerang Brimob Kelapa Dua Depok. Namun melihat ketatna Mako Brimob Depok, mereka membatalkan aksinya.

Diduga target mereka adalah Sumsel dan Riau.

Namun di Sumsel mereka keburu ditangkap, setelah berencana hendak menemui seorang dosen di Palembang.

“Saat ditangkap di kawasan pasar KM 5, keduanya hendak naik ojek menuju rumah dosen untuk konsultasi. Karena situasi di Brimob kondusif,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (14/5/2018). Zulkarnain menjelaskan, AA dan HK sebelumnya telah berada di Jakarta untuk merencanakan aksi mereka.

Terkait dengan dosen, apakah sudah diperiksa atau bahkan ditangkap, Kapolda Sumsel mengatakan, untuk penyerangan ini, karena batal, mereka memutuskan datang ke Palembang dengan menaiki bus antarkota, untuk menemui seorang dosen.

“Ada tujuh orang yang berencana ikut dalam penyerangan di Mako Brimob, namun sampai sekarang baru dua yang tertangkap. Untuk dosen yang dimaksud masih kita selidiki," tuturnya.

"Yang di Sumatra Selatan kaitannya pada saat kejadian di Mako Brimob maka mereka merencanakan untuk menyerang Mako Polda Sumsel," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto seperti dilansir dari tribunnews, di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

(Sumber: tribunnews.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »