Assalamualaikum, Pak Wali.
Saya yakin, Pak Walikota dengan segala aktifitas yang tinggi, nasih bisa menjalankan ibadah puasanya dengan khusuk.
Begitu juga, kami warga Kota Padang yang beragama Islam, memanfaatkan bulan suci ini, sebagai bulan pembakar dosa.
Harapan kita bersama, semoga puasa yang kita jalani, betul betul khusuk, sehingga kita bisa mencapai tingkat tagwa.
Tapi, Pak Wali sebagai warga Kota Padang, kami merasa terganggu oleh aktifitas yang nerusak kesempurnaan ibadah puasa.
Disiang hari, masih banyaknya warga yang membuka warung nasi, baik secara terangan terangan maupun melalui warung kelambu.
Parahnya lagi, suasana malam hari, selesai shalat tarawih, alunan musik karaoke dan wanita berpakaian seksi, masih menghiasi malam yang suci ini.
Padahal, sudah ada imbauan agar pengelola kafe berbungkus maksiat untuk tutup selama bulan ramadhan, tapi tak digubris sama sekali.
Tungkek pambao rabah. Kata ini, mengiringi maraknya kafe maksiat di malam bulan ramadhan.
Soalnya, kafe yang buka, disinyalir milik orang yang dekat dengan penguasa Kota Padang.
Seharusnya, bisa menjadi contoh kepada pemilik kafe karaoke lain, malah membuka kesempatan keoada pengelola kafe lain untuk menjalankan aktifitasnya.
Layaknya, hari biasa, kerlap kerlip lampu kafe, wanita berpakaian seksi, masih menghiasi malam bulan ramadhani.
Pak Wali, haruskah ini dibiarkan dan terus berjalan.
Bukankah, Pak Wali telah berkomitmen menutup kafe hiburan malam selama bulan ramadhan.
Atau, ada prioritas bagi oknum yang dekat dengan penguasa untuk bebas membuka kafe karaokenya.
Jika ini, memang terjadi dan mereka yang mengaku dekat dengan penguasa, tetap nekat menjalankan usahanya, saya yakin Pak Wali akan ada aksi berujung anarki.
Tapi, sebelum ini terjadi, alangkah bijaknya Pak Wali melalui Sat Pol.untuk menertibkannya.
Dan, modus main kucing kucingan jangan sampai terjadi, sebab menbuat suasana makin panas.
Tertibkan semua, tanpa tebang pilih. Tak perduli milik rakyat biasa ataupun milik orang yang dekat dengan penguasa.
Semoga niat suci Pak Wali dan harapan kami umat Islam tak dikotori orang yang melacurkan diri untuk kepentingan pribadi.
Semoga.
Saya yakin, Pak Walikota dengan segala aktifitas yang tinggi, nasih bisa menjalankan ibadah puasanya dengan khusuk.
Begitu juga, kami warga Kota Padang yang beragama Islam, memanfaatkan bulan suci ini, sebagai bulan pembakar dosa.
Harapan kita bersama, semoga puasa yang kita jalani, betul betul khusuk, sehingga kita bisa mencapai tingkat tagwa.
Tapi, Pak Wali sebagai warga Kota Padang, kami merasa terganggu oleh aktifitas yang nerusak kesempurnaan ibadah puasa.
Disiang hari, masih banyaknya warga yang membuka warung nasi, baik secara terangan terangan maupun melalui warung kelambu.
Parahnya lagi, suasana malam hari, selesai shalat tarawih, alunan musik karaoke dan wanita berpakaian seksi, masih menghiasi malam yang suci ini.
Padahal, sudah ada imbauan agar pengelola kafe berbungkus maksiat untuk tutup selama bulan ramadhan, tapi tak digubris sama sekali.
Tungkek pambao rabah. Kata ini, mengiringi maraknya kafe maksiat di malam bulan ramadhan.
Soalnya, kafe yang buka, disinyalir milik orang yang dekat dengan penguasa Kota Padang.
Seharusnya, bisa menjadi contoh kepada pemilik kafe karaoke lain, malah membuka kesempatan keoada pengelola kafe lain untuk menjalankan aktifitasnya.
Layaknya, hari biasa, kerlap kerlip lampu kafe, wanita berpakaian seksi, masih menghiasi malam bulan ramadhani.
Pak Wali, haruskah ini dibiarkan dan terus berjalan.
Bukankah, Pak Wali telah berkomitmen menutup kafe hiburan malam selama bulan ramadhan.
Atau, ada prioritas bagi oknum yang dekat dengan penguasa untuk bebas membuka kafe karaokenya.
Jika ini, memang terjadi dan mereka yang mengaku dekat dengan penguasa, tetap nekat menjalankan usahanya, saya yakin Pak Wali akan ada aksi berujung anarki.
Tapi, sebelum ini terjadi, alangkah bijaknya Pak Wali melalui Sat Pol.untuk menertibkannya.
Dan, modus main kucing kucingan jangan sampai terjadi, sebab menbuat suasana makin panas.
Tertibkan semua, tanpa tebang pilih. Tak perduli milik rakyat biasa ataupun milik orang yang dekat dengan penguasa.
Semoga niat suci Pak Wali dan harapan kami umat Islam tak dikotori orang yang melacurkan diri untuk kepentingan pribadi.
Semoga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »